You are currently viewing Tanam Pohon Delegasi G20

Tanam Pohon Delegasi G20

Pada hari Senin (12/09/2022) dilaksanakan kegiatan tanam pohon oleh delegasi dari negara-negara G20, negara – negara undangan dan organisasi internasional. Sejumlah dua puluh lima lubang dan bibit pohon telah disiapkan oleh Balai Konservasi Borobudur di halaman sisi barat Candi Borobudur.
Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem berkesempatan memberikan sambutan sebelum kegiatan dimulai. Dalam sambutannya Nadiem menyampaikan bahwa aksi tanam pohon di Candi Borobudur ini memberikan gambaran menyatunya antara kehidupan dan kebudayaan. Oleh karena itu, penanaman pohon ini merupakan salah satu wujud nyata bagi Indonesia dengan negara-negara G20 lainnya demi melestarikan bumi, tambahnya.
Adapun jenis pohon yang ditanam adalah Nagasari (Mesua ferrea L) sejumlah 6 batang, Tanjung (Mimusops elengi L.) sejumlah 9 batang. Pulai (Alstonia scholaris (L.) R.Br. sejumlah 3, Asam Jawa (Tamarindus indica L) sejumlah 2 batang, Kenari (Canarium indicum L.) sejumlah 5 batang. Kelima jenis pohon yang ditanam tersebut tergambarkan dalam relief Candi Borobudur. Pada dinding Candi Borobudur terpahat 1460 relief cerita (Karmawibhangga, Lalitavistara, Jataka Avadana/Jatakamala, dan Gandawyuha) serta 1212 relief dekoratif.

Relief Flora pada Candi Borobudur

Pada relief naratif Candi Borobudur terpahat aneka ragam jenis flora dan fauna. Pohon Nagasari terpahat pada relief naratif Lalitavistara pada dinding Lorong 1 deret atas panil nomor 29 dan 75. Pohon Tanjung digambarkan pada relief naratif Karmawibhangga nomor 76 pada kaki candi dan pada dinding Lorong 1 deret atas panil nomor 36. Tanaman Pulai dipahatkan pada relief naratif Lalitavistara pada sisi Timur dinding lorong 1, deret atas, panil nomor 110. Pohon Asam Jawa terpahat pada relief naratif Lalitavistara pada sisi Selatan dinding lorong 1, deret atas, panil nomor 27. Pohon Kenari tidak ditemukan pada relief Candi Borobudur (diperkirakan merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari daerah Maluku). Namun dalam dokumentasi Raffles sebelum dilakukan penebangan pohon dan pembersihan semak belukar di halaman Candi Borobudur, pada halaman sebelah barat Candi Borobudur berjajar rapi pohon Kenari yang berukuran besar. Sehingga kuat dugaan bahwa pohon pohon tersebut sengaja ditanam jauh sebelum Rafless datang.

Penanaman jenis pohon seperti yang terpahat pada relief Candi Borobudur merupakan salah satu bentuk aksi peran kebudayaan pada hidup yang berkelanjutan untuk mewujudkan bumi yang lestari. Pentingnya kebudayaan sebagai tuntunan dan roh hidup berkelanjutan. Kebudayaan untuk kehidupan yang lebih adil damai sejahtera. Borobudur menjadi tonggak awal pembangunan dunia di masa depan dengan bergandengan tangan menyelamatkan warisan dunia baik benda maupun tak benda.