Ratu Juliana dari Kerajaan Belanda, didampingi oleh suaminya, Pangeran Bernhard, berkunjung ke Candi Borobudur pada 31 Agustus 1971. Kehadiran mereka merupakan rangkaian dari kunjungan kenegaraan yang telah dimulai dari tanggal 26 Agustus 1971. Kunjungan tersebut berlangsung selama 10 hari untuk melihat berbagai tujuan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali.
Ini adalah kunjungan balasan setelah Soeharto didampingi oleh ibu negara, Tien Soeharto melakukan lawatan resmi ke Belanda pada 3-4 September 1970. Kunjungan rombongan keneegaraan Soeharto merupakan kunjungan pertama kepala negara ke Belanda setelah Indonesia merdeka. Pada masa kepemimpinan Soekarno, hubungan bilateral Indonesia dan Belanda sempat merenggang dan bahkan mengarah ke konfrontasi. Hal tersebut terutama diakibatkan oleh isu Papua Barat yang saat itu masih dikuasai oleh Belanda. Maka untuk menandai momen bersejarah kunjungan ke Belanda tersebut, Ratu Yuliana menyerahkan kenang-kenangan berupa 2 buah lukisan Raden Saleh.
Persiapan Kunjungan Ratu Juliana dan Pangeran Benhard di Borobudur
Untuk mempersiapkan kunjungan Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard di Borobudur, kantor Proyek Pemugaran Candi Borobudur secara mendadak membangun pendopo di halaman barat laut candi. Pendopo ini diperkirakan dapat menampung kurang lebih 150 orang. Ketika rombongan pimpinan Kerajaan Belanda tiba di halaman tersebut, mereka disambut oleh pertunjukan gamelan dan tarian modern oleh para murid sekolah dasar. Gubernur Jawa Tengah, Moenadi, menyambut dan mendampingi Ratu Juliana dan Pangeran Bernhard berkeliling candi. Pada saat kunjungan tersebut, sebuah pesawat kecil terlihat berkeliling di atas Borobudur. Ternyata pesawat itu digunakan oleh Pangeran Bernhard untuk memberikan berita secara langsung kepada warganya yang berada di Belanda.
Di atas candi, Pangeran Bernhard mengingatkan kepada masyarakat dunia untuk ikut membantu pemugaran Candi Borobudur. Dia juga mengatakan bahwa keilmuan modern semestinya dapat menyelamatkan candi ini. Pernyataan tersebut disampaikan karena dia bertindak sebagai patron dari sebuah lembaga nirlaba, Stichting Behoud Borobudur. Pengangkatan sebagai patron dilakukan setahun sebelumnya ketika Pangeran Bernhard, tanpa didampingi Ratu Juliana, melihat kondisi Candi Borobudur secara langsung.qLembaga tersebut berhasil menyumbang dana sebesar 122.000 USD untuk membantu proyek pemugaran Candi Borobudur.