You are currently viewing Melukis Borobudur, Menandai Zaman (2)
H.N. Sieburgh, The north-east corner of the basement of the Borobudur, including a depiction of painter in action on location, 1937 (Sumber: Bloembergen dan Eickhoff, 2013: 100)

Melukis Borobudur, Menandai Zaman (2)

H.N. Sieburgh memulai perjalanannya mengelilingi pulau Jawa pada tahun 1936 dengan tujuan utama untuk melukis reruntuhan candi yang terdapat di berbagai lokasi di pulau tersebut. Dia tidak dapat menuntaskan misinya tersebut karena meninggal dunia pada tahun 1942 ketika masih menjelajah Jawa. Ketika di Borobudur, dia tinggal selama tiga bulan pada tahun 1939 sambil mengumpulkan sketsa dan mengamati kondisi candi. Dalam catatannya, Candi Borobudur sering dikunjungi baik oleh orang keturunan Jawa maupun Tionghoa, walaupun menurutnya yang belakangan lebih mengerti maksud dari relief candi dari yang sebelumnya. Dalam lukisannya tentang Borobudur, terlihat patung Buddha dan berbagai batu hiasan candi yang sudah tidak berada di lokasi aslinya. Tampak pula seorang pengunjung di candi, kemungkinan adalah orang keturunan Jawa, sedang mengamati gambar relief. Selain itu, dia juga memasukkan dirinya sendiri kedalam lukisan, sebuah representasi yang jamak dilakukan oleh pelukis Eropa dalam menggambar kondisi lingkungan di Jawa.

Melukis Borobudur, Menandai Zaman (3)