Kunjungi, Lindungi, Lestarikan Cagar Budaya Kita
Kunjungi, Lindungi, Lestarikan! Bagi sebagian orang, slogan itu mungkin kurang familiar. Di masa libur lebaran kali ini, sangat tepat untuk kita memahami dan menerapkannya dimulai dari diri sendiri. Salah satu cagar budaya yang ramai dikunjungi pada masa libur lebaran adalah Candi Borobudur. Syahdan pernah terceritakan bahwasannya pada sekitar awal dekade 1930-an, Candi Borobudur dikunjungi oleh ribuan orang pada waktu lebaran, setelah orang Jawa selesai menjalankan puasa selama satu bulan (Stutterheim, 1931:5). Tradisi ini ternyata masih berlangsung sampai dengan hari ini. Walaupun mungkin dengan tujuan yang berbeda dan tidak terbatas orang Jawa saja. Libur lebaran merupakan periode peak season di Borobudur. Moment ini dimanfaatkan oleh para pemudik untuk wisata bersama keluarga dengan mengunjungi Candi Borobudur. Di puncak peak season, jumlah kunjungan dalam satu hari bisa mencapai lebih dari 50 ribu orang.
Bagi para sobat budaya yang berencana untuk mengunjungi Candi Borobudur bersama keluarga atau rekan, pastikan untuk selalu berhati-hati dan waspada. Hati-hati sehingga tidak merusak candi yang kita cintai bersama. Waspada terhadap berbagai ancaman tindak kejahatan yang sering mengintai di kerumunan massa. Taati selalu peraturan berkunjung di candi. Sebagai contoh, tidak diperkenankan merokok, membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, tidak diijinkan memanjat dan duduk di struktur bangunan. Minimalkan untuk menyentuh pahatan relief dan arca. Dengan demikian, Candi Borobudur akan tetap lestari sebagai warisan yang diakui oleh dunia.
Kunjungi, Lindungi, Lestarikan!