oleh Panggah Ardiyansyah
Bagi yang sering membaca atau mendengar cerita tentang Borobudur, nama Kassian Céphas tentunya tidak asing karena sering disebut sebagai fotografer Jawa yang mendokumentasikan keseluruhan 160 panel relief karmawibhangga yang tertutup struktur dinding kaki Candi Borobudur. Relief ini diketahui keberadaannya ketika dilakukan penggalian oleh Komunitas Arkeologi Yogyakarta yang digawangi oleh J.W. IJzerman dan I. Groneman pada tahun 1886. Ketika itu, diputuskan untuk membuka semua struktur kaki candi dan membuat dokumentasi foto panel-panel reliefnya, untuk kemudian strukturnya dikembalikan dan ditutup kembali seperti sedia kala. Terkait beberapa fakta ini, maka timbul pertanyaan, siapakah Kassian Céphas dan kenapa kemudian dia yang mendapatkan tugas untuk mendokumentasikan relief Karmawibhangga?
Karir Céphas, yang terlahir pada tahun 1845 di Purworejo, sebagai seorang fotografer dimulai ketika dia belajar teknik daguerreotype dibawah bimbingan Wilhelm Camerik yang saat itu berposisi sebagai fotografer resmi Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Kepergian Camerik dari Yogyakarta pada tahun 1871 membuka kesempatan bagi Céphas untuk menggantikan posisinya di Keraton sekaligus untuk membangun studio foto pribadi. Dari lingkungan kehidupan Keraton inilah kemudian dia bertemu dan berkenalan dengan Groneman yang saat itu menjabat sebagai dokter pribadi keluarga Sultan Yogyakarta. Groneman, yang mempunyai ketertarikan kuat dengan dunia purbakala, bersama dengan IJzerman, seorang geolog, mendirikan sebuah kelompok arkeolog amatir bernama Komunitas Arkeologi, yang aktif melakukan penelitian di candi-candi sekitar Yogyakarta, seperti Borobudur dan Prambanan.