Masalah yang dibahas dalam tulisan ini adalah mengenai penyebaran informasi mengenai arkeologi yang masih sangat terbatas. Untuk itu diperlukan saluran-saluran atau media-media komunikasi yang dapat menjangkau kepada seluas mungkin lapisan masyarakat. Dengan mempelajari bentuk-bentuk komunikasi yang telah dilakukan, dalam tulisan ini bermaksud untuk memberikan alternatif terhadap model komunikasi, dalam hal ini berupa cyber-arkeologi yaitu berkomunikasi melalui dunia maya. Penyebaran informasi atau berkomunikasi melalui dunia maya diharapkan dapat menjangkau lebih luas lagi publik yang membacanya sehingga masyarakat pun memahami tentang nilai penting yang terkandung di dalam kebudayaan yang mereka miliki, yang pada akhirnya pula dapat membawa masyarakat terlibat dalam upaya pengelolaan dan pelestariannya.
Artikel selengkapnya silahkan unduh disini