Balai Konservasi Borobudur bekerja sama dengan PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko menyelengggarakan Workshop Pengelolaan Warisan Dunia 2014 di Hotel Ina Garuda, Yogyakarta. Workshop berlangsung selama 7 hari 6 -12 Oktober 2014 diikuti 30 peserta yang berasal dari seluruh indonesia.
Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Harry Widianto dalam sambutannya menyampaikan bahwa Workshop Pengelolaan Warisan Dunia merupakan salah satu upaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan Warisan Dunia di Indonesia. Harry menjelaskan bahwa ada 2 hal penting yang menjadi perhatian serius dalam mengelola warisan dunia. Pertama state of conservation bagaimana menjaga pelestarian cagar budaya dan yang kedua management plan bagaimana manajemen pengelolaan warisan dunianya.
Dalam mengelola warisan dunia ada aturan-aturan yang telah dibuat oleh UNESCO untuk dilaksanakan sehingga diperlukan SDM yang kompeten dan profesional untuk mengelolanya.
Senada dengan hal tersebut Kepala Balai Konservasi Borobudur, Marsis Sutopo mengatakan bahwa mengelola sebuah situs warisan dunia tidak mudah. Ada beberapa hal yang selalu disiapkan seperti State of Conservation, Periodic Reporting untuk mengetahui kondisi terkini sebuah situs warisan dunia yang akan dibawa ke sidang World Heritage Communitte.
Marsis menekankan bahwa memperjuangkan cagar budaya menjadi warisan dunia bukan sebuah akhir perjuangan namun menjadi awal pekerjaan besar dalam mengelolanya. Perlu dipersiapkan SDM dan manajemen pengelolaannya.
Direktur utama PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Laily Prihatiningtyasmenyampaikan sangat bangga bisa ikut andil dalam penyelenggaraan workshop pengelolaan warisan dunia. Hal ini sesuai dengan komitmen kami untuk mendukung upaya-upaya pelestarian cagar budaya. Dia berharap forum ini bisa menjadi ajang diskusi antar pemangku kepentingan yang bisa memunculkan ide-ide konstruktif dalam melestarikan cagar budaya.