Menko Marves (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi), Luhut Binsar Panjaitan kunjungi Candi Mendut pada Rabu, 19 Mei 2021. Yudi Suhartono, arkeolog BKB berkesempatan memandu kunjungan menko marves. Rombongan tiba di Candi mendut sekitar pukul 15.00 WIB. Mulai mengitari Candi Mendut dengan pradaksina (searah jarum jam) mulai dari kaki hingga ke dalam ruangan candi mendut.
Dalam kunjungan ini Yudi (arkeolog BKB), menjelaskan mulai dari sejarah dan relief yang ada pada Candi Mendut.Penemuan kembali Candi ini pada tahun 1836 dalam keadaan runtuh dan tertimbun tanah. Pada tahun 1897-1904 dilakukan usaha penggalian dan pemugaran perdana oleh Belanda. Yang mana berhasil membangun bagian kaki dan tubuh candi. Pada tahun 1908 T. van Erp melanjutkan perbaikan Candi Mendut bersamaan dengan perbaikan Candi Borobudur, akan tetapi perbaikan tersebut belum selesai karena belum memasang bagian atapnya. Perbaikan selanjutnya pada tahun 1925 menghasilkan beberapa pemasangan kembali stupa kecil pada atap candi.
Hiasan relief-relief pada Candi Mendut merupakan cerita berupa ajaran moral dengan menggunakan tokoh-tokoh binatang sebagai pemerannya. Terdapat 31 buah panel yang memuat relief cerita pada bagian dasar tubuh candi, antara lain relief cerita “Angsa dan Kura-Kura”, terdapat pula cerita mengenai burung berkepala dua. Terdapat pula relief pohon kalpataru dan dewi Hariti yang merupakan Dewi kesuburan.
Pada kunjungan kerja ini Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan arsitektur bangunan Candi Mendut. Begitu pula dengan keindahan relief yang sarat dengan pesan moral. Letak Candi Mendut yang berada dalam satu garis lurus dengan Pawon dan Borobudur juga menjadi sebuah keistimewaan. Meski bercorak Buddha namun sekitarnya banyak penemuan bangunan bercorak agama Hindu yang melambangkan toleransi beragama pada masa itu.