Balai Konservasi Borobudur (BKB) menerima kunjungan dari Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan (Dirjenbud). Selain berkunjung ke Candi Borobudur, Beliau juga kunjungi lokasi ekskavasi Sendang Lanang dan Sendang Wadon, pada Rabu (23/12/2020). Bersama dengan kepala BKB, Wiwit Kasiyati dan Koordinator pemanfaatan BKB, Yudi Suhartono, Hilmar meninjau lokasi ekskavasi. Lokasi ini nantinya akan menjadi jembatan untuk pejalan kaki, dan pembangunan fasilitas kunjungan wisata Sendang Lanang dan Sendang Wadon.
Sebelumnya, BKB bekerjasama dengan Balai Arkeologi Yogyakarta serta BPCB Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jateng melaksankan ekskavasi penyelamatan area Sendang Lanang dan Sendang Wadon. Ekskavasi berlangsung selama 7 (tujuh) hari dari tanggal 14 s.d 20 Desember. Dari ekskavasi tersebut terdapat temuan berupa struktur batu gundul (boulder) yang merupakan pondasi bangunan, struktur dan temuan lepas bata kuna.
Temuan ini mengindikasikan adanya aktifitas budaya yang sezaman dengan candi Borobudur, yakni abad 8-10 M. Kedua temuan tersebut, struktur batu boulder dan struktur bata kuna mengindikasikan aktifitas masyarakat Jawa kuna abad 8-10 M pada aksis Borobudur-Pawon-Mendut. Selain itu terdapat pula temuan artefak lepas pada area ekskavasi Sendang Lanang dan Sendang Wadon yang berupa fragmen; tembikar, keramik, celupak, dan stupika. Hal ini juga mengindikasikan aktifitas keagamaan masa Jawa kuna pada area tersebut.
Data-data survei dan ekskavasi akan disusun dan dilaporkan kepada instansi pemrakarsa (kementerian PUPR), dan pihak-pihak terkait. Hal ini akan menjadi pertimbangan keputusan untuk pembangunan infrastruktur kunjungan wisata ke kawasan Borobudur.