Jakarta – Siang ini, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengadakan sesi ramah tamah dengan para Jurnalis dari berbagai media untuk menyosialisasikan kegiatan unggulan Direktorat Jenderal Kebudayaan, di Ruang Rapat Gedung E. Didampingi Nono Adya Supriyatno, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan dan jajaran pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Hilmar membuka acara bincang siang dengan memaparkan struktur organisasi Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Disusul dengan Paparan Nono Adya terkait agenda pembangunan kebudayaan 2016, kegiatan pelestarian budaya, serta pembangunan platform digital kebudayaan. Dalam kesempatan ini, Nono Adya memaparkan beberapa kegiatan unggulan Direktorat Jenderal Kebudayaan seperti Belajar Bersama Maestro (BBM), Seniman Masuk Sekolah (SMS), World Culture Forum (WCF) dan Europalia. Selain empat kegiatan unggulan tersebut, Hilmar juga menjelaskan kegiatan bertajuk “Jalur Rempah”.
Menutunya, rempah mempunyai peran sentral dalam sejarah. Hal ini yang menjadi landasan pelaksanaan kegiatan jalur rempah tersebut. “Jalur rempah secara historis merupakan konektivitas di masa lalu. Target kita adalah bisa membawa kembali kebudayaan dalam percakapan pembangunan nasional, salah satunya dengan pelaksanaan kegiatan jalur rempah ini,” katanya.
Di akhir paparan, sebagian besar juru warta yang hadir sangat antusias mengajukan pertanyaan terutama terkait penyelenggaraan acara Seniman Masuk Sekolah. Pada dasarnya kegiatan Seniman Masuk Sekolah ini adalah salah satu sarana untuk memasukkan unsur edukasi budaya dalam pendidikan dengan merangkul seniman daerah setempat. Hilmar menambahkan, “tujuan SMS sesederhana membawa seni kembali ke sekolah”. Melihat antusiasme wartawan, ke depannya Hilmar berharap bisa menyelenggarakan acara bincang bersama wartawan secara berkala.