Solo – Memasuki Hari Ke-2 (26/6/2015) Belajar Bersama Maestro (BBM) mulai memasuki waktu belajar efektif. Nyi Supadmi sebagai salah satu maestro yang ditunjuk, mulai memberikan materi sesuai jadwal yang diberikan sebelumnya. Pagi hari tepat pukul 08.00 Nyi Supadmi memulai materinya dengan tema “Pengenalan Mental Pesinden”. Adapun materi tersebut berisi mengenai tata krama menjadi pesinden, serta filosofi dalam kegiatan pesinden itu sendiri. Nyi Supadmi menuturkan dengan istilahnya, pesinden berarti “wiraswara” dan memiliki modal satu yakni suara.
Menurut penuturan Nyi Supadmi, belajar menjadi wiraswara seperti kembali lagi kepada cara belajar manusia pada saat ia masih bayi, kembali menirukan, dan harus belajar perlahan, tidak terlalu cepat (keras) dan tidak terlalu lambat, demi mengambil intisari dari materi. Tidak hanya hal tersebut, Nyi Supadmi juga mulai memberikan materi praktek. Para peserta diharuskan membunyikan nada pentatonik, setelah dapat menyesuaikan dengan nada pentatonik, peserta kemudian harus menembangkan lelagon. Lelagon yang ditembangkan berjudul Si Kucing karya Ki Narto Sabdo yang memiliki irama lincah.
Reaksi para peserta beragam ketika mengikuti pelajaran, misalnya Vierra (16), peserta asal Jakarta ini mengaku masih asing dengan bahasa Jawa. Walaupun demikian ia sangat antusias dan dengan percaya diri mencoba dengan perlahan melantunkan tembang dalam kosa kata dalam bahasa Jawa walaupun terdengar kaku. Lain halnya dengan Johansyah (15), Peserta asal SMKN Jawa Tengah ini mengaku sedikit mengalami kesulitan dalam beberapa melafalkan beberapa kata, walaupun bahasa Jawa merupakan bahasa keduanya dalam pergaulan sehari-hari. Materi Berlangsung hingga pukul 17.00, kemudian para peserta diperbolehkan Istirahat.