Palu, Sulawesi Tengah – Raut wajah senang namun serius jelas tergambar dari siswa/siswi peserta Workshop Membatik. Riuh rendah gelak tawa dengan tidak lupa mengabadikan momen belajar Batik tersebut turut menyemarakkan kegiatan yang merupakan bagian dari penyelenggaraan Pekan Budaya Indonesia – Pesona Palu Nomoni 2017 hari kedua ini. Canting berwarna emas berisi malam, atau lilin yang digunakan dalam membatik turut menari mengikuti garis pola yang sudah disediakan oleh panitia.Warna coklat mendominasi kain putih berpola tersebut.
Tidak hanya bermain dengan selembar kain putih berpola, canting emas, dan malam saja, peserta juga diajak untuk menggoreskan warna ke dalam sebuah kain putih sepanjang 20 meter. Warna apapun bebas dituangkan ke dalam kain bermotif berbagai jenis Batik tersebut. Hijau, merah, biru, kuning tersaji di sebuah wadah kecil di depan para peserta. Tidak jarang peserta berkreasi menciptakan warnanya sendiri dengan mencampurkan 2 warna utama, dan membiarkan kuasnya berlarian mengikuti garis pola.
Kuas sederhana bukan satu-satunya cara untuk mewarnai Batik. Peserta pun diajak langsung untuk mewarnai Batik menggunakan teknik Melorot atau meluruhkan malam dan mewarnai dengan pewarna kain. Kain putih berpola yang sudah dilapisi malam dicuci dengan air bersih, dicelupkan ke dalam pewarna kain, dan dimasukkan ke dalam air mendidih untuk meluruhkan lilin coklat tersebut sebelum kemudian dikeringkan dengan cara dijemur. Peserta antusias untuk mencuci hingga menjemur kain Batik yang sudah mereka buat. Biru menjadi warna dominan hasil akhir karya Batik peserta. Mereka pun pulang dengan senyum, ilmu baru, dan juga buah tangan hasil karya sendiri.
Pengunjung masih dapat mengikuti kegiatan membatik ini dalam kegiatan Pekan Budaya Indonesia – Pesona Palu Nomoni 2017 di Taman Budaya Palu, Sulawesi sampai tanggal 26 September 2017.