Beranda blog Halaman 6

Membuka Indonesian Dance Festival (IDF) 2024, Menteri Kebudayaan sebut IDF tidak hanya merayakan karya-karya seni tari, tapi juga merayakan warisan budaya dan kekayaan kreativitas yang melintasi batas-batas zaman, serta menghargai ekosistem kebudayaan yang terus berkembang

0
Menteri Kebudayaan membuka IDF 2024 dengan didampingi Wakil Menteri Kebudayaan, serta direktur IDF.

]Jakarta, 2 November 2024 – Kementerian Kebudayaan dengan bangga mengumumkan pembukaan resmi Indonesian Dance Festival (IDF) 2024, yang digelar di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (2/11). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc, yang menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Indonesian Dance Festival yang telah menjadi salah satu pilar penting dalam perkembangan seni tari kontemporer Indonesia selama lebih dari tiga dekade.

Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc, dalam sambutannya menyampaikan bahwa IDF menjadi bukti bagaimana seni mampu membuka kesadaran kolektif dan mendorong pemajuan kebudayaan. “Melalui festival ini, saya kira kita tidak hanya merayakan karya-karya seni tari, tapi juga merayakan warisan budaya dan kekayaan kreativitas yang melintasi batas- batas zaman serta menghargai ekosistem kebudayaan yang terus berkembang.” ujar Menteri Kebudayaan.

IDF yang kini memasuki tahun ke-34, terus berperan sebagai ruang kolaboratif yang memfasilitasi perkembangan talenta-talenta baru serta menjadikan seni tari Indonesia semakin dikenal di kancah internasional.

“IDF berperan sebagai laboratorium seni, dan talent pool yang sangat berharga, menjadi panggung lahirnya seniman berbakat, talenta-talenta baru, yang mampu membawa seni tari Indonesia semakin dikenal dan dihargai di mata dunia,” jelas Menteri Kebudayaan. Beliau juga menyatakan komitmen pemerintah dalam mendukung keberlangsungan IDF melalui Dana Indonesiana, sebuah inisiatif strategis untuk menjamin perkembangan festival-festival budaya yang berdampak besar bagi masyarakat dan bangsa.

“Kita harapkan ke depan dana untuk kebudayaan semakin besar, sehingga membentuk ekosistem kebudayaan yang menyentuh semua pihak, tidak hanya tari, film, musik, dan juga berbagai ekspresi-ekspresi budaya yang lain,” terang Menteri Kebudayaan.

Lebih dari sekadar festival tari, IDF dipandang sebagai ekosistem yang turut membentuk masa depan kebudayaan Indonesia, menghadirkan wadah bagi para seniman untuk mengekspresikan diri serta membangun narasi budaya yang kuat dan berkelanjutan. Kementerian Kebudayaan berharap IDF terus menginspirasi generasi baru seniman, mengukuhkan posisi Indonesia sebagai kekuatan budaya yang diperhitungkan di panggung global.

“Kita berharap melalui IDF 2024 ini, menjadi titik pijak yang semakin mengukuhkan perjalanan budaya kita, membawa kita lebih dekat dengan cita cita besar kebudayaan yang kita impikan.” tutup Menteri Kebudayaan.

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Direktorat Jenderal Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

*Siaran pers ini diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya promosi IDF sebagai ajang budaya yang membanggakan dan mendukung karya-karya inovatif seniman tari Indonesia.

Siaran Pers-Menteri Kebudayaan Membuka Secara Resmi Indonesian Dance Festival 2024

Pada peringatan Hari Wayang Dunia, Menbud sebut Wayang bukan hanya sekadar material culture seperti wayang kulit dan golek, tetapi juga intangible cultural heritage yang harus dijaga nilai-nilai di baliknya.

0
Menteri Kebudayaan membuka peringatan Hari Wayang Dunia di Solo.

Surakarta, 1 November 2024 – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia mengapresiasi penyelenggaraan Hari Wayang Dunia (HWD) ke-10 yang digelar di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada 1-3 November 2024. Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon, M.Sc., menyatakan kebanggaannya atas dedikasi ISI Surakarta dalam menjaga dan mempromosikan wayang sebagai salah satu warisan budaya adiluhung Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sejak 2003 sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon, M.Sc menegaskan pentingnya wayang sebagai seni pertunjukan yang kaya akan nilai religius, etis, dan estetis, yang mencerminkan jati diri dan nilai-nilai luhur masyarakat Indonesia. “Wayang adalah bagian dari warisan adiluhung yang telah mendunia. Wayang bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan yang penuh nilai-nilai luhur,” ujar Menteri Kebudayaan

Menteri Fadli Zon juga menekankan bahwa bahwa wayang menyimpan makna yang dalam, mencerminkan kehidupan manusia yeng mencakup berbagai aspek, sehingga dapat menjadi simbol penting dalam pemahaman kehidupan. “Wayang bukan hanya sekadar material culture seperti wayang kulit dan golek, tetapi juga intangible cultural heritage yang harus dijaga nilai-nilai di baliknya,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Menteri Kebudayaan mendorong para pelaku seni dan akademisi termasuk di ISI Surakarta untuk terus berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan era digital. “Dengan berbagai inovasi, wayang semakin bisa diterima. Disamping memelihara pakem, kreasi-kreasi baru juga penting agar bisa diterima oleh masyarakat yang lebih luas, termasuk generasi muda, Gen Z ” pungkasnya.

Perayaan Hari Wayang Dunia X di ISI Surakarta ini diharapkan menjadi ajang refleksi sekaligus inspirasi bagi pengembangan wayang dan pelestarian ekosistemnya di tengah kemajuan zaman. “Perayaan Hari Wayang Dunia X ini menjadi bukti komitmen ISI Surakarta dalam melestarikan dan mengembangkan wayang sebagai warisan budaya yang relevan di era digital,” ungkap Dr. I Nyoman Sukerna, Rektor ISI Surakarta. “Dengan tema ‘Wayang Inovasi: Geliat Reka Cipta Wayang Untuk Kejayaan Negeri,’ kami berharap acara ini menginspirasi seniman dan masyarakat untuk terus berinovasi demi kejayaan budaya Indonesia.”

Pembukaan HWD X turut dihadiri oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkoenagoro X; Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati Dipokusumo; Gusti Kanjeng Ratu Timoer Rumbai Dewayani; budayawan, seniman, dan pemerhati wayang. Perayaan Hari Wayang Dunia X di ISI Surakarta dilaksanakan pada tanggal 1-3 November 2023 dengan rangkaian kegiatan diantaranya ruwatan, pameran wayang, lomba mewarnai wayang, seminar, dan pergelaran wayang.

“Dengan adanya kegiatan seperti Hari Wayang Dunia ini, wayang akan semakin dikenal dan dihargai. Saya yakin, bangsa yang beradab adalah bangsa yang menghargai budayanya. Mari kita bangkitkan kembali kebudayaan Indonesia agar menjadi tuan di negeri sendiri sekaligus berkontribusi bagi peradaban dunia,” tutup Menteri Kebudayaan.

Kehumasan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia

Narahubung @budayasaya

Siaran Pers Pembukaan Peringatan Hari Wayang Sedunia X ISI Surakarta 2024

Satu Dekade Lomba Cerdas Cermat Museum: Menteri Kebudayaan jelaskan Museum bukan hanya ruang penyimpanan artefak, tetapi juga pusat edukasi dan inspirasi bagi generasi muda

0
Menteri Kebudayaan beserta jajaran berfoto bersama para peserta LCCM 2024.

Jakarta, 1 November 2024 – Museum Nasional Indonesia kembali menggelar Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) yang tahun ini memasuki satu dekade pelaksanaannya. Ajang tahunan yang diikuti oleh pemuda pemudi dari 36 provinsi ini dirancang untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap sejarah dan budaya bangsa. Dengan tema “Arunika” yang melambangkan semangat baru untuk keberlanjutan budaya, acara ini akan berlangsung pada 1 hingga 7 November 2024.

LCCM diselenggarakan dengan maksud untuk membangkitkan minat siswa, pelajar, generasi muda serta masyarakat untuk mengunjungi museum, menumbuhkan daya apresiasi siswa terhadap kebudayaan Indonesia sebagai wujud nyata kontribusi Museum dan Cagar Budaya dalam upaya melestarikan kebudayaan bangsa. Selain itu LCCM juga diharapkan dapat mengenalkan tokoh pahlawan, khususnya kepada generasi muda yang diharapkan dapat meneladani sikap dan patriotisme para pahlawan, menciptakan rasa bangga dan cinta terhadap tanah air melalui wawasan kebudayaan dan sejarah kepahlawanan, serta mengajak generasi muda untuk menghargai bangsanya.

Penyusunan kisi-kisi dan bahan materi soal serta buku panduan LCCM turut melibatkan empat (4) orang narasumber yang berkompeten di bidang sejarah, permuseuman, kebudayaan, dan bahasa, yakni: Prof. Dr. Maria Immaculatus Djoko Marihandono, S.S., M.Si. (Akademisi Universitas Indonesia/sejarawan/ahli sejarah Indonesia); Sri Patmiarsi Retnaningtyas, M.Hum. (Pemerhati Museum/Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia); Dr. Wiwin Djuwita S. Ramelan, M.Hum. (Akademisi Universitas Indonesia/Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia); dan Esra Nelvi M. Siagian, M.M., M.Ed. (Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing).

Tema Arunika pada tahun ini mencerminkan komitmen yang diusung oleh Indonesian Heritage Agency (IHA), yang kini mengelola 18 museum, 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia. Sejalan dengan visi IHA, program ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk memperkenalkan kekayaan warisan budaya Indonesia yang sangat beragam, khususnya untuk generasi muda.

Visi IHA berikutnya yang diusung melalui kompetisi ini, yakni mengoptimalkan fungsi museum sebagai sumber pengetahuan. Dalam setiap pertanyaan yang diajukan pada kompetisi ini, terdapat pelajaran berharga mengenai sejarah, seni, dan nilai-nilai yang membentuk identitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu diharapkan para peserta tidak hanya menunjukkan kemampuan terbaik mereka, namun juga mengembangkan kecintaan terhadap museum sebagai jendela pengetahuan dan budaya.

Dengan demikian LCCM bukan sekadar ajang kompetisi, namun juga wadah penting bagi generasi muda untuk mendalami dan memahami warisan budaya Indonesia. Memasuki tahun kesepuluh, LCCM telah terbukti menjadi program publik yang dapat menjadi contoh dan diimplementasikan oleh museum-museum lain di seluruh Indonesia. Inisiatif ini mendorong lahirnya generasi yang berbudaya dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Dalam pembukaan kegiatan ini, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., menekankan peran penting terselenggaranya kegiatan LCCM. Oleh karena itu Beliau menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan dalam mendukung pelestarian kebudayaan yang melibatkan partisipasi generasi muda agar warisan budaya Indonesia tetap relevan bagi generasi masa depan.

Misi IHA untuk menjaga relevansi warisan masa lalu dengan masa kini dan masa depan semakin ditekankan melalui strategi kolaborasi kolektifnya. Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Kebudayaan yang berharap LCCM tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi ruang bagi generasi muda untuk bertukar ide, tumbuh, dan terinspirasi untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia.

“Sepuluh tahun perjalanan LCCM adalah bukti nyata bahwa museum bukan hanya ruang penyimpanan artefak, tetapi juga pusat edukasi dan inspirasi bagi generasi muda. Museum bukan tempat penyimpanan akhir, melainkan tempat untuk belajar sejarah dan budaya bangsa. Antara masa lalu, masa sekarang dan masa mendatang akan selalu terkait, museum sebagai tempat untuk belajar menjadi jembatan yang menghubungkan itu semua,” ungkap Dr. Fadli Zon, M.Sc. Oleh karena itu Beliau turut menyampaikan bahwa Kementerian Kebudayaan akan terus berupaya untuk meningkatkan standar dan juga kelas museum-museum yang ada di Indonesia.

“Saya berharap LCCM dapat terus menjadi jembatan yang memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada generasi muda, membangkitkan rasa bangga, dan mengukuhkan peran museum sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Agar para peserta datang ke museum bukan karena LCCM saja, namun kedepannya akan terus mengunjungi museum, dan bahkan menjadi duta-duta museum,” pungkas Menteri Kebudayaan, mengapresiasi antusiasme para peserta dalam kegiatan ini.

Dengan dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan, Museum Nasional Indonesia, dan Indonesian Heritage Agency, LCCM 2024 menegaskan kekuatan kolaborasi antara kompetisi, edukasi, dan inspirasi. Edisi istimewa ini merayakan 10 tahun kesuksesan LCCM dan memperkuat pentingnya menjaga, menghormati, dan mengimajinasikan kembali kekayaan budaya Indonesia untuk generasi yang akan datang.

Lomba ini diselenggarakan agar nantinya apresiasi masyarakat terhadap museum khususnya dari kalangan pelajar dapat meningkat dengan pesat. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menyebarluaskan informasi/pengetahuan tentang wawasan kebudayaan dan perjuangan bangsa kepada kalangan pelajar sehingga terwujud kesadaran jati diri bangsa dan untuk mewujudkan karakter yang kuat dalam diri generasi muda. Adapun masyarakat yang ingin menyaksikan LCCM dapat menonton siaran langsungnya yang ditayangkan di kanal Youtube Museum Nasional tiap harinya.

***

Tentang Indonesian Heritage Agency

Indonesian Heritage Agency (IHA) merupakan badan layanan umum di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang saat ini bertanggung jawab atas pengelolaan 18 museum dan galeri serta 34 situs cagar budaya nasional di Indonesia. Terbentuk pada tahun 2022 dan diresmikan menjadi badan layanan umum pada 1 September 2023, IHA mempunyai visi menjadi institusi yang bersifat kolaboratif dan mendorong daya cipta, perubahan sosial, serta pembangunan masyarakat yang berbudaya.

IHA mengedepankan peningkatan pelayanan yang berbasis perlindungan sebagai prioritas utama. Dengan merangkul kreativitas dan mengusung semangat kolaborasi yang inklusif. IHA secara kolektif berkontribusi untuk membuka wawasan apresiasi mendalam terhadap warisan budaya Indonesia yang beragam.

Tentang Museum Nasional Indonesia

Museum Nasional Indonesia merupakan institusi penting dalam pelestarian dan edukasi kebudayaan Nusantara. Awal mula sebagai lembaga penelitian dan pengetahuan alam, sejarah, dan sosial budaya yang

bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BGKW) pada 24 April 1778. Museum Nasional Indonesia kini telah berkembang menjadi museum terbesar di Indonesia. Memiliki empat gedung utama sebagai perlindungan dan pemanfaatan koleksi yang mencapai lebih dari 196.000 benda budaya. Museum Nasional Indonesia menyajikan representasi dari keberagaman budaya Indonesia mulai dari masa prasejarah hingga masa kini. Beragamnya jenis koleksi menjadikan Museum Nasional Indonesia sebagai destinasi utama masyarakat hingga sebagai pusat kajian budaya Nusantara bagi peneliti yang ingin lebih memahami Indonesia.

Revitalisasi Museum Nasional Indonesia setelah musibah kebakaran menegaskan komitmen museum untuk memperkuat identitas “Kita Indonesia” melalui narasi yang menunjukan perjalanan museum dari masa ke masa. Dengan memelihara bangunan cagar budaya dan mengintegrasikan koleksi dalam tata pamer yang relevan, Museum Nasional Indonesia memperkuat akar identitas bangsa Indonesia. Program edukasi yang selaras dengan perkembangan zaman, termasuk Ruang Pamer ImersifA yang menggabungkan teknologi audio-visual, serta Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) tingkat nasional, menunjukan inovasi Museum Nasional Indonesia dalam menyajikan informasi koleksi. Program kolaborasi internasional dan publikasi berbagai platform menunjukkan upaya Museum Nasional Indonesia dalam mengedukasi masyarakat secara luas, menjadikan museum tidak hanya sebagai pusat kajian budaya tetapi juga sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan domestik hingga mancanegara.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi: Tim humas Kementerian Kebudayaan

Sosial Media: @budayasaya

Sipres LCCM 2024 – Satu Dekade Lomba Cerdas Cermat Museum – Menteri Kebudayaan jelaskan Museum bukan hanya ruang penyimpanan artefak, tetapi juga pusat edukasi dan inspirasi bagi generasi muda (1)

Menteri Kebudayaan ungkap “Dengan membangun kolaborasi, kita dapat membangun ‘Jendela Budaya’ di setiap negara” saat menerima kunjungan Gubernur wilayah Kaluga, Rusia, dan Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia di Museum Nasional Indonesia

0
Menteri Kebudayaan saat menerima Gubernur wilayah Kaluga, Rusia, beserta Wakil Dubes Rusia untuk Indonesia, di Museum Nasional Indonesia.

Jakarta, 1 November 2024. Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc, beserta jajaran Kementerian Kebudayaan RI menyambut kunjungan Gubernur wilayah Kaluga, Vladislav Shapsh, Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mrs. Veronics Novoseltseva, dan rombongan delegasi asal Rusia. Berlokasi di Museum Nasional Indonesia (MNI), pertemuan yang berlangsung hangat tersebut membicarakan banyak hal, khususnya penjajakan kerja sama di bidang kebudayaan antara Indonesia dan Rusia, sekarang dan hingga kedepannya nanti.

Pada sambutannya Dr. Fadli Zon, M.Sc menyampaikan bahwa dirinya sangat menghargai bahwa hubungan bilateral antara kedua negara yang telah terjalin dan berjalan dengan baik selama lebih dari 74 tahun. Ia menyebutkan bahwa Rusia adalah salah satu mitra terbesar Indonesia, tidak hanya di tingkat global, di mana kita menikmati hubungan diplomatik yang bersahabat, namun juga melalui hubungan antar pemerintah dan interaksi bisnis.

Sebagai negara yang menjunjung tinggi prinsip “Bhinneka Tunggal Ika”, Indonesia, melalui Kementerian Kebudayaan, menurut Fadli Zon berkomitmen untuk memperkuat keharmonisan kehidupan dengan menekankan lingkungan, alam, dan budaya, serta toleransi antar umat beragama untuk mencapai keadilan dan kemakmuran dimana hal ini telah diukur oleh Presiden Prabowo Subianto dalam visi Astacita.

Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc, kemudian menyebutkan jika dirinya telah mencatat bahwa Kaluga memiliki pusat budaya inovatif yang didirikan berdasarkan keputusan Presiden Federasi Rusia, yang telah menjadi tempat dan laboratorium untuk mempromosikan budaya, seperti musik, tarian, teater, dan lainnya.

“Saya pikir ini adalah salah satu inisiatif besar untuk mempromosikan tren budaya tradisional dan inovatif, dan kami berharap dapat meningkatkan kolaborasi dalam hal ini,” ungkap Fadli Zon.

“Lebih lanjut, kami membayangkan program pertukaran budaya, seperti pameran seni, festival, dan acara warisan budaya yang mencerminkan esensi tradisi kami. Dengan membangun kolaborasi, kami dapat membangun ‘jendela budaya’ di setiap negara, menawarkan pengalaman mendalam yang memungkinkan masyarakat kami untuk mengeksplorasi sejarah, nilai, dan

kehidupan sehari-hari satu sama lain. Oleh karena itu, saya akan senang jika kita dapat memperkuat kerja sama melalui diplomasi budaya,” terangnya.

Melalui pertemuan tersebut Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc, juga mengungkap keinginannya untuk membangun Program Sister City yang dapat menciptakan pertukaran yang bermakna yang didasarkan pada pelestarian budaya dan nilai-nilai perkotaan yang sama. Menurutnya dengan memasangkan kota-kota di Indonesia dan wilayah Kaluga, Indonesia dan Rusia dapat mendorong pertumbuhan kota yang berkelanjutan yang menghargai warisan lokal dan mengintegrasikan kearifan budaya. Oleh karena itu, Menteri Kebudayaan Indonesia mengungkapkan jika dirinya dan Kementerian Kebudayaan RI menantikan pertemuan-pertemuan berikutnya sebagai tindak lanjut dari inisiasi yang positif dalam memajukan hubungan bilateral kedua negara melalui jalur diplomasi budaya, seperti yang dilakukan pada hari ini.

Kehumasan Kementerian Kebudayaan Media Sosial: Budayasaya

Sipres – Fadli Zon ungkap Dengan membangun kolaborasi, kami dapat membangun ‘jendela budaya’ di setiap negara”

Menteri Kebudayaan Resmikan Museum Sastra Indonesia dan Rumah Puisi Taufiq Ismail di Sumatera Barat

0
Menteri Kebudayaan, Fadly Zon, menandatangani prasasti peresmian Museum Sastra Indonesia dan Rumah Puisi Taufiq Ismail.

Tanah Datar – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc, pada 30 Oktober 2024 meresmikan Museum Sastra Indonesia dan Rumah Puisi Taufiq Ismail yang berlokasi di Aie Angek, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Peresmian museum ini merupakan bentuk penghormatan atas kontribusi luar biasa Taufiq Ismail dalam perkembangan sastra di Indonesia serta upaya untuk melestarikan sejarah sastra nasional melalui berbagai koleksi benda dan karya sastra bernilai tinggi.

Museum Sastra Indonesia mengabadikan sejarah perjalanan sastra Indonesia melalui koleksi beragam benda bersejarah, antara lain mesin tik, mesin cetak kuno, kacamata, dan barang-barang pribadi milik para sastrawan ternama. Puluhan lukisan wajah sastrawan lintas generasi juga menghiasi ruangan museum ini, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka dalam memperkaya dunia sastra Indonesia.

Dalam pidato peresmian, Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc, menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi Taufiq Ismail yang telah banyak berkontribusi bagi dunia sastra dan kebudayaan Indonesia. “Merupakan suatu kehormatan bagi saya selaku Menteri Kebudayaan untuk hadir di tengah-tengah masyarakat Tanah Datar dalam peresmian Rumah Puisi Taufiq Ismail dan Museum Sastra Indonesia. Taufiq Ismail adalah sosok yang luar biasa dalam dunia sastra Indonesia; karya-karyanya melintasi tiga generasi dan menjadi saksi berbagai peristiwa penting di negeri ini,” ujar Menteri Kebudayaan.

Dr. Fadli Zon juga menekankan peran Taufiq Ismail sebagai sastrawan yang aktif terlibat dalam dinamika sosial dan budaya Indonesia, jauh melampaui perannya sebagai penyair. “Taufiq Ismail adalah seorang penyair yang organik dan terlibat langsung dalam perubahan sosial-budaya Indonesia, bukan penyair yang berkarya hanya dari menara gading,” tambahnya.

Menteri Kebudayaan kemudian menyebut Taufiq Ismail sebagai “Bapak Sastra Indonesia,” sebuah gelar yang mencerminkan jejak besar yang telah ditinggalkan beliau dalam perkembangan sastra Nusantara. “Bila HB Jassin dijuluki Paus Sastra Indonesia, maka Taufiq Ismail sangat pantas kita anggap sebagai Bapak Sastra Indonesia,” ungkap Dr. Fadli Zon.

Museum Sastra Indonesia dan Rumah Puisi Taufiq Ismail diharapkan menjadi pusat edukasi dan pengembangan pengetahuan sastra di Indonesia. Kementerian Kebudayaan berharap agar museum ini dapat menjadi wadah inspiratif bagi generasi muda dalam mencintai dan

melanjutkan warisan sastra bangsa yang telah dibangun dengan penuh dedikasi oleh para pendahulu kita.

 

Kehumasan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia

Narahubung @budayasaya

Siaran Pers Peresmian Museum Sastra Indonesia

Kementerian Kebudayaan Apresiasi Jakarta Film Week 2024 Sebagai Langkah Penguatan Industri Sinema Nasional

0
Menteri Kebudayaan menghadiri rangkaian kegiatan JFF 2024.

Jakarta – Kementerian Kebudayaan menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Jakarta Film Week (JFW) 2024 yang ditutup pada Minggu, 27 Oktober 2024. Acara tahunan yang kini memasuki tahun keempat ini menjadi ajang penting bagi perfilman Indonesia, untuk menghadirkan berbagai film berkualitas serta menjadi ruang kolaborasi antara sineas lokal dan internasional. Dalam JFW 2024, Kementerian turut mendukung program baru JFW Net yang hadir secara paralel sebagai platform yang mendorong pertumbuhan industri dan penguatan ekosistem perfilman nasional.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan bahwa Jakarta Film Week berperan sebagai pilar penting dalam mendukung karya film anak bangsa untuk memiliki daya saing di kancah internasional.

“Jakarta Film Week ini bukan hanya sekadar festival sinema, namun menjadi pilar penting bagi perkembangan perfilman di Tanah Air,” ujar Fadli. Menurutnya, ajang ini juga memberi kesempatan kepada sineas lokal untuk mendapatkan pengakuan, memperluas jaringan, serta mengenalkan karya mereka kepada penonton domestik dan global.

Program JFW Net pada penyelenggaraan JFW 2024 berfokus pada dinamika industri film nasional dan internasional melalui rangkaian program seperti lab workshop, talks, focus group discussion, pitching forum. JFW Net hadir sebagai media pertemuan para pemangku kepentingan pada industri film di Indonesia. Menurut Fadli, JFW Net memberikan ruang luas bagi sineas nasional untuk berkolaborasi dengan produser, investor, dan ahli perfilman dari berbagai negara, serta membuka peluang sinergi lintas sektor yang berkelanjutan.

“Dengan kehadiran JFW Net, kami berharap para sineas Indonesia memiliki kesempatan berharga untuk memperluas wawasan, meningkatkan pengalaman, dan membangun jejaring dengan berbagai pelaku industri film global,” ungkap Fadli. Program ini diharapkan dapat memperkuat fondasi perfilman nasional sebagai industri yang mampu bersaing di tingkat dunia.

Terakhir, Menteri Fadli menyampaikan, JFW 2024 dan program paralelnya JFW Net merupakan bukti bahwa ekosistem perfilman memiliki kekuatan untuk memperkaya pemahaman masyarakat tentang dunia serta menghubungkan dengan berbagai nilai-nilai kebudayaan.

Jakarta Film Week 2024 menampilkan beragam karya dari 55 negara yang membawa tema dan perspektif yang sangat beragam. Acara ini dihadiri sejumlah sineas internasional, di antaranya Produser Exhuma, Kim Young Min; Sutradara In The Belly of a Tiger, Siddartha Jatla; dan kru film Sampai Jumpa Selamat Tinggal.

Rilis Pers – JFW 2024

Menteri Kebudayaan Tekankan Pentingnya Peningkatan Kompetensi Tenaga Pelestari Cagar Budaya dan Museum

0
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menghadiri kegiatan bimbingan teknis bagi para Tenaga Pelestai Cagar Budaya dan Museum.

Jakarta, 28 Oktober 2024 – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, menghadiri dan memberikan sambutan pada pembukaan Bimbingan Teknis Tenaga Pelestari Cagar Budaya dan Museum yang dilaksanakan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta. Kegiatan ini mengambil tema “Dedicated Course on Assessing Museum Collections for Appraisal,” bekerja sama dengan Reinwardt Academy Belanda dan Heritage Hands-On.

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang permuseuman. “SDM museum yang berkualitas menjadi kunci bagi terciptanya museum yang mampu menjadi sumber pengetahuan,” ujar Menteri. Dengan latar belakang yang sangat bervariasi, museum di Indonesia memiliki kebutuhan untuk meningkatkan standar pengelolaan yang sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Menteri Kebudayaan juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi mitra internasional dalam penyelenggaraan bimbingan teknis ini. Kehadiran ahli dari Reinwardt Academy, Heritage Hands On, dan Erasmus Huis dinilai memberikan kesempatan berharga bagi para peserta untuk memperdalam pengetahuan mengenai manajemen dan praktik museum yang profesional. “Melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat tercipta SDM permuseuman yang percaya diri dan memiliki jaringan kerja sama yang luas,” ungkap Menteri.

Kegiatan Bimbingan Teknis ini akan berlangsung pada tanggal 28 Oktober – 1 November 2024, dan melibatkan para kurator serta tenaga edukator museum dari berbagai daerah di Indonesia. Menteri berharap, usai pelatihan ini, para peserta mampu melakukan valuasi koleksi museum secara akuntabel dan mendalam, sehingga pengelolaan museum dapat menjadi lebih atraktif serta sesuai dengan ekspektasi masyarakat dan pengunjung.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kebudayaan secara resmi membuka acara Bimbingan Teknis dengan harapan bahwa pelatihan ini akan menjadi awal dari kolaborasi jangka panjang dalam rangka peningkatan mutu SDM museum di Indonesia.

Sipres Bimtek Pelestari CB dan Museum

Pelantikan Pejabat Struktural dan Pamong Budaya Ahli Madya Ditjen Kebudayaan

0

Jakarta – Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid melantik sejumlah Pejabat Struktural dan Pamong Budaya Ahli Madya di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan (2/9/2024). Selain itu, pada kesempatan ini dilakukan pula Serah Terima Jabatan Administrator. Hilmar Farid menyampaikan keyakinannya bahwa para pejabat yang dilantik akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

Berikut daftar Pejabat Struktural dan Pamong Ahli Budaya Madya yang dilantik:

  1. Titik Umi Kurniawati, S.Sos. sebagai Sekretaris Lembaga Sensor Film;
  2. Abu Chanifah, S.H., M.M. sebagai Kepala Balai Media Kebudayaan;
  3. Retno Raswaty, S.S., M.Hum. sebagai Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX;
  4. Juliadi, S.S., M.Sc. sebagai Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII;
  5. Riris Purbasari, S.S., M.A. sebagai Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIII;
  6. Andriany, S.S., M.Si. sebagai Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX;
  7. Brahmantara, S.T., M.A. sebagai Kepala Bagian Umum Museum dan Cagar Budaya;
  8. Edy Gunawan, S.Hum. sebagai Kepala Subbagian Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV;
  9. I Gusti Agung Gede Artanegara, S.Kom. sebagai Kepala Subbagian Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XV;
  10. Muhammad Tang, S.S., M.Hum. sebagai Kepala Subbagian Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVIII;
  11. Ridwan Fahrudin, M.T. sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha Sekretariat Lembaga Sensor Film;
  12. Romi Hidayat, S.S. sebagai Kepala Subbagian Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III;
  13. Rosdyana, S.Kom., M.M., sebagai Kepala Subbagian Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX;
  14. Swedhi Hananta, S.S., M.A. sebagai Kepala Subbagian Umum Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII;
  15. Sanggupri, S.Sos., M.Hum. sebagai Pamong Budaya Ahli Madya Direktorat Perfilman, Musik, dan Media;
  16. Rini, S.Si. sebagai Pamong Budaya Ahli Madya Museum dan Cagar Budaya.

272 Warisan Budaya Takbenda di Indonesia Direkomendasikan Sebagai WBTbI Berikutnya

0
Lono Simatupang, Ketua Tim Ahli WBTb Indonesia, didampingi oleh M. Natsir Ridwan, Ketua Tim Kerja Warisan Budaya Yang Ditetapkan Direktorat Pelindungan Kebudayaan, menyampaikan sejumlah 272 warisan budaya yang direkomendasikan untuk ditetapkan sebagai WBTBI kepada para peserta sidang saat penutupan acara.

Siaran Pers

Nomor: 389/sipers/A6/VIII/2024
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Jakarta, 23 Agustus 2024 – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru saja melaksanakan Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI). Sebanyak 272 budaya takbenda yang tersebar di wilayah Indonesia resmi direkomendasikan untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) tahun ini. Rekomendasi ini berdasarkan hasil sidang Tim Ahli WBTbI yang berlangsung tanggal 19 hingga 23 Agustus 2024 di Jakarta. Sidang melibatkan 14 Tim Ahli WBTb Indonesia, kepala dinas (provinsi/kabupaten/kota) yang membidangi kebudayaan atau yang mewakili, serta Balai Pelestarian Kebudayaan di 23 wilayah di Indonesia.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, mengungkapkan bahwa penetapan budaya takbenda ini terprogram setiap tahunnya sebagai amanat Undang-undang No 5 Tahun 2017 dan tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 87 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No 5 Tahun 2017.

“Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia merupakan program berkelanjutan yang akan mendukung keberhasilan dari Program Pemajuan Kebudayaan,” ujar Hilmar Farid, pada Senin (19/8).

Lebih jauh lagi, Hilmar menyampaikan pesan bahwa langkah selanjutnya setelah penetapan ini tentunya adalah upaya pelestarian warisan budaya tersebut agar tetap terjaga eksistensinya dan akan berjalan dengan baik apabila semua pihak ikut serta,

“Tanggungjawab kelestarian warisan budaya kita tidak hanya ada pada pemerintah pusat dan pemerintah daerah saja, namun juga ada pada komunitas, lembaga budaya, dan masyarakat luas. Oleh karena itu, diperlukan sinergi dan kerjasama yang baik agar tercipta ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pelindungan Kebudayaan, Judi Wahjudin, dalam laporannya menyatakan tahun 2024 sebanyak 668 usulan budaya takbenda yang diusulkan. “Jumlah usulan warisan budaya takbenda tahun ini adalah 668 usulan dari 32 provinsi, dua provinsi yang tidak mengirimkan usulan, yaitu Papua dan Papua Barat,” ujar Judi Wahjudin.

Usulan-usulan yang masuk tersebut dikaji dan diseleksi melalui seleksi administrasi, penilaian usulan ke-1, penilaian ke-2 yang didasarkan pada perbaikan dari penilaian usulan pertama, dan penilaian usulan ke-3. Hasil penilaian usulan ke-3 tersebut 278 usulan dapat dilanjutkan ke sidang penetapan. Pada akhirnya, Sidang Penetapan WBTbI yang digelar selama lima hari lalu merekomendasikan 272 budaya takbenda di Indonesia untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2024 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Pada malam penutupan selepas pembacaan hasil sidang penetapan, Ketua Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda 2023-2025, G.R. Lono Lastoro Simatupang, menyampaikan sidang penetapan WBTB ini adalah sebuah produk hukum, sehingga mengutamakan informasi dan data yang dapat diandalkan. Hal ini yang menurutnya harus dipahami betul sebelum mendaftarkan dan mengusulkan agar sebuah nilai budaya menjadi warisan budaya takbenda.

Lono melanjutkan bahwa yang terpenting yakni pemeriksaan dan evaluasi dari naskah WBTbI yang telah diusulkan, dan apabila ada yang ditangguhkan, dapat diperbaiki untuk diajukan kembali di tahun berikutnya. Tentunya untuk bisa diusulkan dan ditetapkan oleh Kemendikbudristek.

Ia menegaskan bagi provinsi yang usulan WBTbI-nya telah direkomendasikan, maka dapat menindaklanjuti dengan pemanfaatan dan pengembangan agar dapat bermanfaat bagi masyarakat luas dan tidak sekadar menjadi sertifikasi belaka. Lono mengemukakan pengembangan terhadap WBTbI yang bisa dilakukan di antaranya berupa pembinaan atau mengikutsertakan dalam festival-festival.

Hingga akhir tahun 2023, terhitung sudah ada 1.941 WBTbI yang ditetapkan sejak tahun 2013. Jumlah ini nantinya akan bertambah setelah adanya rekomendasi 272 budaya takbenda hasil sidang pada hari ini yang akan ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar

Siaran Pers 389 – 272 Warisan Budaya Takbenda di Indonesia Direkomendasikan Sebagai WBTbI Berikutnya

Warisan Budaya Indonesiana hadir di ruang publik MRT

0

JAKARTA – Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pedidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Direktorat Pelindungan Kebudayaan menggelar Pameran dan Gelar Wicara bertajuk “LEGASI” (Kaleidoskop Keberagaman Indonesia). Kegiatan yang digelar bertepatan dengan momentum HUT ke-79 RI ini diselenggarakan pada tanggal 15-21 Agustus 2024 di Stasiun MRT Jakarta Bundaran HI. “Meniti Masa Menuju Gemilang Budaya”
adalah tema yang dipilih pada perhelatan kegiatan ini.

Peringatan ini juga menjadi salah satu kesempatan untuk menunjukkan kebanggaan terhadap negara atas pencapaian-pencapaian yang telah diraih sejak kemerdekaan bahkan sejak zaman prasejarah.

Judi Wahjudin selaku Direktur Pelindungan Kebudayaan menuturkan “Pameran dan Gelar Wicara ini diselenggarakan sebagai upaya untuk menampilkan, mengenalkan, dan menjaga kekayaan budaya yang kita miliki agar tetap hidup dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang”.

Momen ini juga membantu memperkuat rasa kebangsaan dan identitas nasional, mendorong semangat persatuan dan kebersamaan, serta menghargai keragaman sambil mengedepankan kesatuan dan solidaritas.

Farchad Mahfud, selaku Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta mengatakan “Pameran dan Gelar Wicara ini adalah perwujudan dari semangat kebhinekaan dan kekayaan budaya Indonesia yang sejalan dengan visi kami di PT MRT Jakarta, yaitu membangun transportasi publik yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana mobilitas, tetapi juga sebagai tempat berkumpulnya berbagai elemen masyarakat dan budaya. Kami berharap stasiun MRT dapat menjadi ruang publik yang hidup dan bermanfaat bagi masyarakat luas”.

Judi Wahjudin, juga menambahkan “kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk mengenal dan mengagumi warisan budaya, tetapi juga menjadi momentum untuk menumbuhkan kesadaran kita semua akan pentingnya pelestarian budaya dalam kehidupan sehari-hari”.

Judi Wahjudin juga menyampaikan “apresiasi atas kontribusi dan dukungan berbagai pihak seperti Museum dan Cagar Budaya, UP Museum Kebaharian, Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Arsip Nasional Republik Indonesia, PT MRT Jakarta, dan Komunitas Indonesian Archaelogy, sehingga kegiatan ini dapat terselenggara”