Beranda blog Halaman 2

Rayakan 5 Tahun Pengakuan UNESCO, Menteri Kebudayaan Dorong Pencak Silat Menjejak Panggung Pendidikan dan Mendunia

0
MenBud menyerahkan piagam penghargaan kepada tokoh Pencak Silat Indonesia dan internasional, Bpk. Eddie Nalapraya.

Bogor, 12 Desember 2024 – Kementerian Kebudayaan menyelenggarakan kegiatan Kaul Penetapan Tradisi Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO dalam rangka memperingati penetapan tradisi Pencak Silat oleh Komite Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada 12 Desember 2019 di Bogota, Kolombia.

Acara ini menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antara komunitas dan organisasi Pencak Silat dengan pemerintah, sekaligus membuka ruang diskusi tentang upaya pelestarian dan perlindungan tradisi Pencak Silat sebagai salah satu warisan budaya nasional.

Sejak pengakuan UNESCO di tahun 2019 lalu, pengembangan dan pelestarian dari Tradisi Pencak Silat dilakukan dengan inisiatif dari para tokoh, sesepuh, guru-guru silat, perguruan, aliran dan organisasi Pencak Silat di Indonesia dan seluruh Dunia.Partisipasi aktif para pemangku kebudayaan ini adalah harapan dan cita-cita kita bersama untuk menjaga warisan budaya Indonesia.

“Dengan kebanggaan pula, saya bisa melaporkan pada UNESCO bahwa Tradisi Pencak Silat tetap dan akan selalu lestari dan berkembang dengan peran serta hadirin insan Pencak Silat dihadapan saya ini,” sambung MenBud, Dr. Fadli Zon, M.Sc., membuka sambutannya.

“Hari ini kita peringati lima tahun Pencak Silat diakui dunia. Atas perjuangan tokoh-tokoh dan organisasi silat serta dukungan pemerintah, Pencak Silat saat ini menyebar ke banyak negara. Ini bukti dan realisasi dalam memajukan Pencak Silat sebagai kebudayaan Indonesia yang menyebar dan memberikan kontribusi kepada dunia,” aku MenBud.

Menteri Kebudayaan pada sambutannya juga menyebutkan bahwa Pencak Silat bahkan disebut dengan berbagai bahasa di Indonesia. Mengutip dari naskah nominasi 2019 lalu, Tradisi Pencak Silat adalah satu-satunya nominasi Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang memiliki 28 penyebutan nama; Pencak, silat, silek (sumatera barat), pence (banten), kuntau (kalimantan), amanca (sulawesi), pakuttau (sulawesi), kuntuh (nusa tenggara barat) dan seterusnya, hal ini membuktikan bahwa Pencak Silat adalah penerapan dari semboyan negara ini yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang memiliki arti “berbeda-beda tapi satu jua”.

Menurut MenBud memang harus ada dokumentasi dan digitalisasi yang dibantu oleh masyarakat dan komunitas, sebuah buku yang komprehensif dalam mengenalkan silat.

“Kedepannya kita akan mengupayakan bagaimana Pencak Silat kembali menjadi bagian tradisi budaya dan olahraga bagi generasi muda dengan masuk kurikulum sekolah baik pendidikan formal dan informal, karena Pencak Silat merupakan produk budaya yang menggambarkan character building, mulai dari kejujuran, saling pengertian, kerendahan hati, hingga olah fisik. Kemudian pemanfaatan teknologi dan media digital untuk mengenalkan Pencak Silat sebagai warisan budaya yang relevan dengan perkembangan zaman. Lalu kemudian menjalin kerjasama antar sektor baik di dalam dan luar negeri untuk menguatkan posisi silat di dunia. Selain itu tentunya pemanfaatan media seperti film, yang turut mengenalkan silat dan pesilat-pesilat Indonesia ke dunia. Kedepannya saya rasa perlu ada lagi film-film yang mengenalkan Pencak Silat,” tukasnya.

Pada acara yang sama, Bapak Eddie Nalapraya, sesepuh Pencak Silat dan juga mantan Ketua IPSI dan Persekutuan Silat Dunia, dalam sambutan sebelumnya juga menyebutkan jika pengakuan UNESCO terhadap Pencak Silat merupakan aksi penting bagi masyarakat, bahwa Pencak Silat berkembang dari masa ke masa sebagai budaya bangsa.

Sebagaimana dituliskan dalam naskah nominasi, Tradisi Pencak Silat memiliki fungsi sosial untuk mempererat tali persaudaraan dan menjaga ketertiban sosial. Berlokasi di Padepokan Pencak Silat Pakubumi, Cipayung Datar, Kabupaten Bogor, pada Kaul Penetapan Tradisi Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO ini turut dihadiri Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), perwakilan Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO, perwakilan akademisi dari Universitas Indonesia, dan juga perwakilan-perwakilan Pencak Silat Tradisi se- Indonesia seperti PPS Putra Betawi, Kampung Silat Jampang, PPS Cimande, PS Mustika Kwitang, PS Beksi Utara Pancar, hingga PSRI Syah Bandar. Selain Pencak Silat Tradisi juga dihadiri oleh perwakilan dari perguruan-perguruan besar seperti Setia Hati Terate, Merpati Putih, Pager Nusa, hingga Tapak Suci.

Melalui Kaul Penetapan ini, diharapkan semua pihak dapat saling bertukar pendapat dan bersama-sama merumuskan langkah strategis untuk melindungi dan melestarikan Pencak Silat di masa depan, sehingga tradisi ini tetap menjadi kebanggaan bangsa dan diakui dunia internasional. Pencak Silat juga telah menjadi salah satu cabang olahraga di gelaran SEA Games sejak tahun 1987 dan juga Asian Games pada tahun 2018. Hal ini menunjukan langkah konkret pemerintah dalam mempromosikan Pencak Silat ke kancah internasional.

Tahun ini 13 Intangible Cultural Heritage (ICH) yang akan dilaporkan secara periodik, yakni 4 tahun sekali, akan dilakukan pengunggahan dokumen pelaporan pada tanggal 15 Desember 2024. Kegiatan hari ini merupakan bentuk komunikasi antara pemerintah dengan komunitas, sekaligus perayaan 5 tahun. Selanjutnya akan dilakukan sejumlah aksi nyata sebagai tindak lanjut dari Penetapan Pencak Silat oleh UNESCO, yakni: Tradisi Pencak Silat masuk ke muatan lokal; Pendukungan festival Pencak Silat lokal dan internasional; Lokakarya untuk meningkatkan SDM pelaku Pencak Silat; Penerbitan buku Pencak Silat yang komprehensif: serta Melanjutkan inventarisasi data Pencak Silat di Indonesia.

*Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan

Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Buka Panggung Maestro 2024, Menbud Sebut Pentingnya Peran Para Maestro Demi Kesinambungan Budaya

0
Menteri Kebudayaan tegaskan pentingnya peran maestro seni dalam melestarikan dan mengembangkan seni tradisi sebagai aset bangsa.

Jakarta, 11 Desember 2024 – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bekerja sama denga Yayasan Bali Purnati dan didukung oleh Yayasan Taut Seni dan Bumi Purnati Indonesia, kembali menggelar acara “Panggung Maestro” yang ke-7. Kegiatan ini diselenggarakan di Museum Nasional Indonesia pada 10-11 Desember 2024 dengan mempersembahkan berbagai pertunjukan maestro dari tiga daerah, yaitu Yogyakarta, Betawi, dan Kepulauan Riau.

Dalam sambutannya (10/12), Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyampaikan penghormatan dan rasa terima kasih yang mendalam kepada para maestro seni tradisional serta seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Menteri Kebudayaan menegaskan pentingnya peran maestro seni dalam melestarikan dan mengembangkan seni tradisi sebagai aset bangsa. “Maestro kita ini adalah aset-aset nasional (national treasure),” ujar Menteri Fadli

Panggung Maestro adalah sebuah inisiatif untuk mengapresiasi dan juga sebagai bentuk terima kasih kepada para maestro yang telah berdedikasi untuk seni tradisi Indonesia. Dalam Panggung Maestro ke-7 ini menampilkan beberapa maestro dan kesenian, diantaranya dari Yogyakarta, Sumandiyo Hadi (75 tahun) – Tari Beksan Bugis dan Theresia Suharti (77 tahun) – Tari Golek Lambangsari. Dari Betawi yaitu Kartini Kisam (63 tahun) – Tari Topeng Tunggal dan Fatimah (75 tahun) – Gambang Kromong. Sementara itu dari Kepulauan Riau yaitu Normah (68 tahun) – Makyong.

Melalui kegiatan ini, Menteri Kebudayaan menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam seni budaya. “Kehadiran para maestro dapat membina talenta-talenta muda, sehingga akan terjadi kesinambungan. Sehingga tari kita tetap lestari dan mendapatkan apresiasi di tingkat nasional bahkan di panggung-panggung dunia,” ungkap Menteri Kebudayaan.

Lebih lanjut, Menteri menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam mempromosikan seni tradisi. Menurutnya, pemanfaatan teknologi audio-visual dan narasi edukatif dapat memperluas apresiasi masyarakat terhadap seni tradisi.

“Ekspresi-ekspresi budaya, dengan memanfaatkan teknologi audio-visual ditambah dengan narasi dan edukasi tentang latar belakang dari seni itu, saya kira itu akan lebih menarik perhatian. Bahkan, dengan kreasi-kreasi, inovasi baru, dan sentuhan teknologi, dapat membuat tari-tarian tradisional tetap melihat pakem, tetapi juga menyesuaikan dengan perkembangan zaman,” ujar Menteri Fadli.

Di akhir sambutannya, Menteri Kebudayaan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berkolaborasi dalam melestarikan dan memajukan budaya Indonesia. Ia juga berharap generasi muda Indonesia semakin mencintai dan menghayati budaya bangsa. “Yang paling penting juga bagaimana membuat generasi muda Indonesia, generasi penerus kita kerasukan budaya Indonesia. Itu yang saya kira sangat penting,” pungkasnya.

Panggung Maestro ke-7 tidak hanya menghadirkan tarian, tetapi juga menghadirkan jiwa dan pengalaman yang mendalam dari para maestro yang sudah berusia lanjut. Memberikan kita pelajaran tentang ketekunan, cinta pada seni, dan pentingnya melestarikan warisan budaya. Mereka menunjukkan bahwa seni bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi sebuah bentuk pengabdian seumur hidup.

Untuk informasi lebih lanjut:
Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

Siaran Berita – Buka Panggung Maestro 2024, Menbud Sebut Pentingnya Peran Para Maestro Demi Kesinambungan Budaya

Hadiri Pembukaan Harmoni Istiqlal Menteri Kebudayaan Berujar Jika Istiqlal Merupakan Simbol Spiritual dan Pemajuan Kebudayaan Bangsa

0
Menteri Kebudayaan dan Menteri Agama RI meninjau pameran Harmoni Istiqlal.

Jakarta, 10 Desember 2024. Masjid Istiqlal merupakan simbol kebanggaan umat Muslim Indonesia dan harmoni antaragama. Dirancang oleh arsitek Friedrich Silaban, masjid yang berdampingan dengan Gereja Katedral ini terletak di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta. Saat ini masjid ini menjadi pusat ibadah dan budaya.

Menyikapi potensi kawasan yang luar biasa. Masjid Istiqlal bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan dan juga Kementerian Agama menyelenggarakan Harmoni Istiqlal. Festival ini akan menyuguhkan beraneka program kegiatan seperti Galeri Buchari Islamic Art yang bekerja sama dengan Uzbekistan; Pameran Islam Nusantara; Pameran Masjid Istiqlal dan Cipta Kawasan; Bincang Budaya, Syiar dan Lokakarya; Fashion Pop Up Market; dan Walking Tour Kawasan Lapangan Banteng.

Harmoni Istiqlal diselenggarakan sebagai fase pertama dari tahapan-tahapan menuju Festival Istiqlal. Festival yang terakhir kali diselenggarakan pada tahun 1995 ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi ekspresi seni Islam di Indonesia sekaligus menjadi sarana diplomasi budaya di tingkat internasional. Harmoni Istiqlal diinisiasi oleh Gerakan Cipta Kawasan Pemajuan Kebudayaan yang merupakan bagian dari Pekan Kebudayaan Nasional, Kementerian Kebudayaan yang diselenggarakan secara gotong royong bersama Masjid Istiqlal dan Istiqlal Global Fund (IGF), sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan Kawasan Istiqlal sebagai kawasan pemajuan kebudayaan yang memiliki dampak secara luas, terutama dalam perspektif ekonomi kebudayaan.

Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., dalam sambutannya pada peresmian Festival Harmoni Istiqlal yang berlangsung hari ini menyatakan jika kegiatan yang diselenggarakan untuk menuju Festival Istiqlal ini penting, dan Kementerian Kebudayaan menyatakan komitmennya untuk mendukung dan bekerja sama dalam penyelenggaraan festival kedepannya.

“Istiqlal sebagai simbol spiritual dan juga pemajuan kebudayaan bangsa, antara pemerintah, masyarakat dan pelaku budaya, dan semua pihak yang punya komitmen akan kemajuan kebudayaan Islam di Indonesia,” ujar MenBud mengawali sambutannya.

Lanjutnya, menurut MenBud Ini sebuah bentuk antar disiplin untuk membangun ruang bersama, dan juga menyentuh diplomasi budaya. Menurut Menteri Kebudayaan hal tersebut nampak dalam festival ini, yang berkolaborasi dengan Uzbekistan, negara yang melahirkan tokoh-tokoh intelektual muslim, sehingga saat itu peradaban Islam menjadi besar.

“Tentu harapannya melalui festival ini Indonesia menegaskan sebagai episentrum dunia Islam yang memancarkan Islam yang damai ke masyarakat global,” ujarnya.

“Kita ingin kedepannya bekerja sama dan kedepannya ada museum Islam pertama. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, kita perlu memiliki Museum Peradaban Islam yang menampilkan Islam masuk dengan damai dan berdampingan dengan tradisi-budaya. Saya kira adanya akulturasi antara budaya dan agama hanya terjadi di Indonesia,” tutup Menteri Kebudayaan.

Mengamini sambutan dari Menteri Kebudayaan, Menteri Agama yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal mengemukakan jika sudah lama membayangkan jika Masjid Istiqlal menjadi meeting point agama dan budaya. Kepada tamu yang hadir, diantaranya Duta Besar Uzbekistan dan rombongan, perwakilan sejumlah kementerian dan lembaga, serta budayawan dan cendekiawan Islam yang hadir, Menteri Agama menyatakan jika Masjid Istiqlal siap mendukung program dan gagasan tentang pemajuan kebudayaan.

Harmoni Istiqlal merupakan sebuah perayaan budaya yang menyatukan keberagaman dalam semangat damai, toleransi, dan saling memahami. Festival ini dirancang sedemikian rupa dengan melintasi batas agama, komunitas, hingga alam sehingga dapat menghubungkan kita semua. Pameran ini menyuguhkan keindahan budaya Islam Nusantara yang berpadu dengan nilai-nilai universal, menciptakan pengalaman yang menyentuh hati.

Melalui Harmoni Istiqlal diharapkan dapat menghidupkan kembali Festival Istiqlal dan menjadikan Masjid Istiqlal sebagai penggerak kawasan yang memiliki dampak secara luas; Mengaktivasi kawasan dan Masjid Istiqlal dengan aspek ilmu pengetahuan, seni, dan budaya; Menjadi ruang edukasi, toleransi dan kebhinekaan; Showcase dan mengangkat produk-produk kreatif terkurasi; serta wadah bagi para pelaku untuk saling terhubung.

Festival Harmoni Istiqlal berlangsung mulai 10 Desember 2024 hingga 28 Februari 2025. Setelahnya akan diselenggarakan tahap berikutnya yakni Lestari Istiqlal yang direncanakan berlangsung 18 April hingga 30 Juni 2025. Kedua kegiatan ini merupakan tahapan-tahapan yang diselenggarakan sebelum berlangsungnya Festival Istiqlal yang rencananya akan diselenggarakan pada Agustus 2025. Tiket selama penyelenggaraan festival ini bisa didapatkan melalui laman www.harmoniistiqlal.com.

*Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan

Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

Sipres – Hadiri Pembukaan Harmoni Istiqlal Menteri Kebudayaan Berujar Jika Istiqlal Merupakan Simbol Spiritual dan Pemajuan Kebudayaan Bangsa

Masuk Daftar Nominasi Oscar, Menteri Kebudayaan Ajak Masyarakat Dukung Film Women From Rote Island dan Karya-karya Indonesia Yang Tengah Berjuang di Dunia Internasional

0
MenBud memberikan sambutannya saat acara Pre Screening Film Women From Rote Island.

Jakarta, 7 Desember 2024. Perkembangan industri film Indonesia di kancah dunia kian membanggakan. Women From Rote Island (Perempuan Dari Pulau Rote), merupakan sebuah karya drama yang ditulis dan disutradarai oleh Jeremias Nyangoen. Film ini telah mendapatkan 30 penghargaan di berbagai festival film nasional dan internasional. Kini film yang mendatangkan aktor-aktor lokal Pulau Rote dan sekitar Nusa Tenggara Timur ini masuk ke dalam 90 daftar Nominasi Oscar.

Kementerian Kebudayaan melalui Lembaga Sensor Film mengapresiasi prestasi yang telah diraih dan perjuangan film tersebut menuju nominasi Oscar dengan menyelenggarakan Road to Oscar: Pre Screening Film Women From Rote Island Bersama Kabinet Merah-Putih. Selain dihadiri oleh Menteri Kebudayaan dan Wakil Menteri Kebudayaan, turut hadir pada pemutaran film tersebut antara lain Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah-Putih: Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Transmigrasi, Kementerian Kependudukan, Kementerian UMKM, Kementerian PPA, Kementerian Perdagangan, Ketua Fraksi FPKB Anggota Komisi VII DPP RI, Utusan Khusus Pembinaan Generasi Muda, juga sejumlah duta besar dan perwakilannya. Selain itu sejumlah media juga turut diundang pada screening film yang bertempat di Studio VI XXI Plaza Indonesia, Jakarta.

Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., pada sambutannya menyampaikan jika prestasi ini merupakan bagian dari upaya dari sejumlah kementerian juga seluruh insititusi yang berkomitmen untuk memajukan film Indonesia.

“Pada tahun ini setelah berbicara dengan sejumlah insan film, ekosistem film Indonesia kini menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jumlah penonton melebihi 80 juta penonton, jumlah produksi film mencapai angka 200, pihak swasta yang akan membuka layar bioskop di daerah- daerah, beberapa hari yang lalu diselenggarakan JAFF Market yang membuka pasar film. Ini merupakan dukungan penuh terhadap industri film di Indonesia,” ungkapnya melanjutkan.

“Apresiasi mendalam kepada Film Women from Rote Island, mulai dari sutradara, pemerannya, dan seluruh tim produksi yang berjumlah 170 orang. Apa yang kalian lakukan ini merupakan bagian dari upaya pemajuan kebudayaan,” terang MenBud.

Menurut Menteri Fadli, kegiatan malam ini merupakan salah satu upaya mendukung film Women From Rote Island dan film Indonesia lainnya ke pentas dunia. Untuk film Women From Rote Island yang telah masuk 90 daftar nominasi oscar, MenBud mengungkapkan harapannya agar film ini bisa berlayar jauh, memasuki nominasi dan bahkan memenangkan oscar.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungan kepada film Women from Rote Island, dan seluruh karya seni Indonesia yang sedang berjuang di dunia internasional,” pungkasnya.

Sesuai dengan amanat Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 32 dan Undang-Undang nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan Undang- Undang nomor 33 tahun 2009 tentang Perfilman, Kementerian Kebudayaan memberikan dukungan penuh terhadap industri perfilman Indonesia melalui kerja sama multipihak untuk memastikan bahwa kebijakan dan program yang ada dapat mengatasi tantangan dan mendorong kemajuan sektor perfilman Indonesia.

Film Women From Rote Island tengah menjalani tahap nominasi untuk masuk di ajang penghargaan Academy Awards atau Oscar 2025 di Amerika Serikat. Disebutkan ada sekitar 20 persyaratan serta sejumlah tahapan yang diberikan oleh Oscar agar film ini bisa lolos nominasi. Saat ini tersisa dua hingga tiga tahapan lagi yang harus dilalui dalam berkompetisi di Oscar.

Presiden Prabowo Subianto telah menyatakan dukungan penuhnya agar film ini dapat memperoleh hasil yang terbaik di ajang film bergengsi tersebut. Langkah-langkah konkret juga telah dilakukan dengan melibatkan sejumlah kementerian terkait dalam mendukung perjalanan film ini menuju Oscar. Saat ini dibutuhkan dukungan dari seluruh masyarakat agar film ini semakin menggema di dunia dan menarik perhatian para anggota akademi penilai Oscar di 85 negara untuk menyaksikan, menilai dan memilih film Women From Rote Island.

*Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan

Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

Sipres – Masuk Daftar Nominasi Oscar, Menteri Kebudayaan Ajak Masyarakat Dukung Film Women From Rote Island dan Karya-karya Indonesia Yang Tengah Berjuang di Dunia Internasional

Hadiri Muktamar VI STII, Menteri Kebudayaan Berpesan Untuk Mengintegrasikan Tradisi-Budaya Dalam Inovasi Teknologi Pangan

0
MenBud menyampaikan pidato kebudayaannya di hadapan para peserta Rapat Nasional Muktamar VI STII.

Bogor, 7 Desember 2024. Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., pagi ini menghadiri Seminar Nasional Strategi Program Pertanian Menuju Indonesia Swasembada Pangan di Aula Gedung Riset Perkebunan Nusantara (RPN) Bogor. Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan Muktamar VI Serikat Tani Islam Indonesia (STII) yang mengangkat tema “Peran STII Mendorong Industri Pertanian 5.0 untuk Ketahanan Pangan 2025.”

Tema tersebut dipilih karena program swasembada pangan dalam rangka ketahanan pangan nasional selaras dengan nafas yang selama ini diperjuangkan oleh STII, khususnya dalam hal ketahanan pangan. Menteri Kebudayaan dalam Pidato Kebangsaannya, membuka dengan menyampaikan apreasiasinya terhadap sumbangsih STII bagi Indonesia sejak 1946.

Menteri Kebudayaan menyampaikan jika tema seminar ini sejalan dengan visi dari Presiden. Terutama mengenai swasembada dan ketahanan pangan yang dari dulu telah menjadi prioritas Presiden Prabowo.

“Kita pernah mendapatkan penghargaan dalam hal pangan oleh FAO karena swasembada pangan. Penghargaan tersebut didapat karena memprioritaskan pertanian,” ungkap Menteri Kebudayaan.

“Saat ini target-target dunia pada SDG’s (suistainable development goals) yang pertama adalah no poverty, yang kedua adalah terkait pangan, yakni mengakhiri kelaparan (zero hunger). Persoalan pangan ini adalah persoalan hidup-mati sebuah negara. Kita pernah menjadi negara swasembada, pernah menyumbang ke negara tetangga, salah satunya Vietnam. Namun kini kita mengimport beras dari Vietnam,” sambungnya.

Menteri Kebudayaan melanjutkan dengan menyebutkan tentu tidak sembarang pangan, namun juga memperhatikan gizi karena dari sini muncul SDM-SDM unggul. Menurutnya ini sesuai pesan salah satu founding fathers Bangsa Indonesia, Mohammad Hatta, yakni kebahagiaan rakyat: cukup pangan, cukup sandang, jaminan kesehatan dan usia tua. Serta sejahtera rakyat: ekonomi baik, hidup layak, mencapai kebebasan.

Selanjutnya Menbud menyatakan jika terkait kebudayaan sektor pertanian tidak dapat dipisah. Pada hadirin yang hadir ia menyebutkan salah satu kearifan lokal yang sudah diakui dunia adalah sistem Subak di Bali, yang menurutnya juga ada di daerah lainnya di Indonesia dengan nama dan sistemnya sendiri.

“Termasuk bidang pertanian. Banyak ekspresi budaya yang terkait dengan segala sesuatu terkait padi mulai dari menanam hingga memanen. Bagaimana bersatunya petani dengan alam dan budaya, ini ada di kebudayaan kita masing-masing,” ujar Beliau.

“Fokus dari pemajuan kebudayaan adalah bagaimana menghidupkan pangan lokal yang memang budaya masyarakat setempat. Kuliner juga tidak dapat dipisah karena bagian dari produk budaya yang tidak dapat dipisah dari masyarakat. Ini bagian yang kita ajukan ke UNESCO sebagai intangible heritage. Kemarin tiga warisan budaya kita, yakni Reog Ponorogo, Kebaya, dan juga Kolintang telah menambah Warisan Budaya Takbenda Indonesia menjadi 16 warisan yang diakui UNESCO. Jamu yang salah satu diantaranya juga tentu memiliki keterkaitan dengan pertanian,” ungkap Menteri Fadli.

Pada akhir pidatonya Menteri Kebudayaan mengungkapkan kepada para peserta untuk bersama-sama kedepannya memajukan pertanian di Indonesia dengan mengintegrasikan nilai- nilai budaya ke dalam strategi pertanian, serta memadukan inovasi teknologi yang berakar pada tradisi dan budaya.

“Persaingan kita kini dengan bangsa lain bukan dengan bangsa sendiri. Kini kita harus bersama- sama agar negara kita menjadi negara maju, diperhitungkan dunia, dan mencapai Indonesia emas, yang harus kita rintis mulai dari sekarang ini,” tutup Menteri Kebudayaan.

Pada muktamar ini, STII mengajak anggotanya dari seluruh Indonesia untuk bersinergi dengan pemerintah dan sektor pertanian lainnya guna memperkuat upaya menuju kedaulatan pangan. STII juga berharap kepada pemerintah untuk meningkatkan koordinasi dalam mencapai swasembada pangan, khususnya pada komoditas utama seperti beras, jagung, kedelai, dan tebu.

Seminar ini juga turut dihadiri oleh Prof. Dr. Mohammad Nur Rianto Al Arif, M.Si, selaku staf Ahli Mohammad Mardiono Utusan Khusus Presiden, Prof. Dr. Ali Zum Mashar selaku Wakil Ketua Umum PB STII, dan Rudi Rubijaya, S.P., M.Sc selaku Direktur Landreform Direktorat Jendral Penataan Agraria Kementrian Agraria dan Tata Ruang /BPN, serta 120 peserta yang merupakan pengurus STII dari 18 provinsi dan 46 kabupaten/kota. Pada seminar ini STII juga menyampaikan optimisme terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo dalam mewujudkan swasembada dan kedaulatan pangan.

*Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan

Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

Sipres – Hadiri Muktamar VI STII, Menteri Kebudayaan Berpesan Untuk Mengintegrasikan Tradisi-Budaya Dalam Inovasi Teknologi PanganF

Ngopi Pagi Dengan Insan Komedi, Menteri Kebudayaan Dukung Wacana Peringatan Hari Komedi Nasional dan Ruang Ekspresi untuk Seniman Komedi

0
Menteri Kebudayaan melakukan pertemuan dengan sejumlah seniman komedi.

Jakarta, 9 Desember 2024 – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, pagi ini mengadakan acara “Ngopi Pagi” bersama insan komedi, sebuah forum dialog yang dirancang untuk menggali peran strategis komedi dalam mendidik, menginspirasi, dan melestarikan budaya bangsa.

Kegiatan ini diikuti lebih dari 40 peserta yang terdiri dari berbagai pelaku seni komedi, dari generasi senior hingga milenial diantaranya Denny Cagur yang juga merupakan Anggota Komisi X DPR RI; Alfiansyah “Komeng”, komedian sekaligus anggota DPD RI; Adi Bing Slamet; Jarwo Kwat; Cak Lontong; Ge Pamungkas; Maman Suherman; Mongol; komedian senior Toto Muryadi “Tarsan” serta perwakilan seniman komedi dari Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PaSKI) dan pelaku Stand-up Comedy lainnya. Dalam forum ini bersama- sama berbagi pandangan dan masukan terkait langkah pengembangan seni komedi di Indonesia.

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan dukungan penuh terhadap perkembangan seni komedi di Indonesia. Beliau menegaskan bahwa seni komedi memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan kesehatan mental di era globalisasi yang semakin kompleks.

“Tertawa itu sehat, dan saya kira di zaman sekarang ini, persoalan mental health adalah persoalan yang sangat serius. Seni komedi, dengan segala bentuknya, memiliki potensi besar untuk membantu masyarakat dalam menghadapinya,” ujar Menteri Fadli

Menteri Fadli Zon juga mengapresiasi perkembangan seni komedi yang kini tidak hanya terbatas pada grup-grup lawak seperti masa lalu, tetapi telah berkembang ke bentuk-bentuk baru seperti stand-up comedy dan monolog.

Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap seni komedi, Menteri Fadli mengangkat kembali wacana untuk menetapkan “Hari Komedi Nasional”. Beliau menyebutkan usulan menjadikan tanggal 27 September, hari lahir tokoh komedi legendaris Bing Slamet, sebagai Hari Komedi Nasional.

“Saya kira ini ide yang menarik. Tanggal 27 September, hari lahir Bing Slamet, bisa menjadi momentum bagi kita untuk merayakan seni komedi Indonesia. Mari kita bahas dan sepakati bersama,” tambahnya.

Menanggapi wacana tentang adanya Hari Komedi Nasional, Anggota Komisi X DPR RI yang juga merupakan seniman komedi, Denny Cagur mengungkapkan tentang pentingnya ada

hari khusus untuk seni komedi. “Hari komedi menjadi salah satu concern dari para komedian, kami ingin merasakan juga ada hari khusus komedian seperti hari musik, perfilman dan sebagainya,” ungkap Denny.

Senada dengan itu, Ketua PaSKI, Djarwo Kwat, mengungkapkan alasan pentingnya peringatan Hari Komedi Nasional, selain itu ia juga mendorong agar setiap provinsi mempunyai gedung kesenian untuk menggelar pertunjukan, pelatihan dan lainnya termasuk pertunjukan komedi. “Kami berharap negara hadir untuk membantu perkembangan seni komedi di Indonesia,” harapnya. Selain isu tentang usulan Hari Komedi Nasional dan pentingnya menambah ruang-ruang publik untuk berekspresi, isu yang juga muncul dalam forum Ngopi Pagi adalah tentang kesejahteraan para seniman komedi yang lebih baik.

Mengakhiri forum dialog Ngopi Pagi, Menteri Kebudayaan menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada para seniman komedi Indonesia atas masukan dan usulan yang masuk dari para seniman komedi. Menteri menyatakan dukungannya terhadap ide-ide dan akan menjadi bagian penting dalam upaya melestarikan dan menghargai seni komedi di Indonesia.

“Saya sekali lagi ucapkan terima kasih kepada teman-teman seniman komedi Indonesia yang sudah memberikan masukan-masukan yang luar biasa, kita catat dan akan tindaklanjuti. Selain itu kita juga butuh kajian singkat sebagai dasar pengusulan Hari Komedi Nasional, mungkin dari teman-teman PaSKI bisa mengirimkan semacam dokumen pengusulan kepada kami,” pungkas Menteri Kebudayaan

Kegiatan Ngopi Pagi dengan para pemangku kepentingan menjadi bagian dari rangkaian dialog yang telah dilakukan Kementerian Kebudayaan dengan berbagai komunitas seni dan budaya, termasuk komunitas musik, film, seni rupa, seni pertunjukan, seni tari, pegiat sastra, dan masyarakat adat. Dialog ini bertujuan untuk menyerap masukan guna memperkuat ekosistem budaya dan memajukan kebudayaan Indonesia.

Untuk informasi lebih lanjut:
Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

Siaran Berita – Ngopi Pagi Bersama Insan Komedian, Menteri Kebudayaan Dukung Wacana Peringatan Hari Komedi Nasional dan Ruang Ekspresi untuk Seniman Komedi

Menbud Tinjau Pusat Informasi Majapahit dan Candi Brahu: Situs-Situs Warisan Budaya Harus Hidup Dan Dinamis Dengan Informasi Lengkap Berdasarkan Hasil Kajian Dan Riset

0
MenBud mengunjungi sejumlah situs dan peninggalan Majapahit di wilayah kerja Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, Jawa Timur.

Mojokerto, 8 Desember 2024 – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, melakukan kunjungan kerja ke Pusat Informasi Majapahit dan Candi Brahu yang merupakan bagian wilayah kerja Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, Jawa Timur, pada Minggu, 8 Desember 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung upaya pelestarian serta memberikan arahan strategis terkait pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya Majapahit sebagai bagian dari amanat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan.

“Pusat Informasi Majapahit ini merupakan zona inti di mana kita dapat menyaksikan berbagai peninggalan sejarah, termasuk prasasti, arca, dan patung-patung yang berasal dari era Majapahit bahkan sebelum itu. Ini adalah pusaka yang sangat penting dan harus kita lestarikan, kembangkan, manfaatkan, dan di bina sesuai dengan amanat undang-undang,” ujar Fadli Zon.

Dalam kunjungannya, Menteri Fadli Zon juga menyoroti potensi kawasan Trowulan untuk diusulkan menjadi Warisan Budaya Dunia (World Heritage) UNESCO. “Tentu ini membutuhkan proses panjang, tetapi kawasan ini masih terus dilakukan penelitian dan ekskavasi. Misalnya, Candi Brahu yang berada di Desa Bejijong, dikenal sebagai salah satu candi tertua dengan konstruksi bata dari abad ke-10, tepatnya sekitar tahun 939,” tambahnya.

Candi Brahu, yang telah mengalami dua kali renovasi pada tahun 1920-an dan 1990-1993, juga menjadi salah satu fokus perhatian. Menteri Kebudayaan menyampaikan rencana revitalisasi candi ini, termasuk pembebasan lahan untuk memperluas kawasan pelestarian. Saat ini, area sekitar candi masih terbatas pada satu hektar, namun diharapkan dengan adanya pembebasan lahan, kawasan ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan seni budaya, kuliner, pariwisata, dan lainnya.

Menteri Fadli Zon menekankan pentingnya penguatan literasi dan edukasi tentang warisan budaya kepada generasi muda. “Generasi milenial dan Gen Z punya potensi besar untuk mengapresiasi budaya, tetapi sering kali informasi yang tersedia terbatas. Di sinilah tugas Kementerian Kebudayaan untuk mensosialisasikan kekayaan warisan budaya kita, termasuk situs-situs purbakala dan melalui pameran di museum-museum,” jelasnya.

Beliau juga mendorong pemanfaatan teknologi informasi digital untuk meningkatkan daya tarik dan aksesibilitas situs-situs budaya. “Dengan melihat audio visual, masyarakat dari berbagai daerah dapat tertarik untuk datang. Ini menjadi salah satu cara kita membangun apresiasi terhadap budaya kita dan menjadikannya benteng pertahanan budaya dari pengaruh luar,” katanya.

Sebagai upaya membangun karakter bangsa, Menteri Fadli Zon menggarisbawahi pentingnya menghadirkan dinamika di lokasi-lokasi warisan budaya. “Tempat-tempat ini harus hidup, harus dinamis, dengan keterangan lengkap berdasarkan hasil kajian dan riset,” ujarnya. Upaya ini diharapkan dapat menjadikan situs-situs seperti Candi Brahu tidak hanya sebagai objek wisata, tetapi juga pusat pembelajaran dan apresiasi budaya.

Melalui kunjungan ini, Menteri Kebudayaan mengajak seluruh pihak untuk bersinergi menjaga, mengembangkan, dan memanfaatkan kekayaan budaya Majapahit agar tetap relevan bagi generasi mendatang. “Majapahit adalah salah satu kerajaan besar yang menjadi identitas kita. Mari kita terus menghidupkan warisan ini agar generasi muda kita semakin kerasukan budaya bangsa,” pungkasnya.

Untuk informasi lebih lanjut:
Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

Siaran Berita – Menbud Tinjau Pusat Informasi Majapahit dan Candi Brahu, Situs-Situs Warisan Budaya Harus Hidup, Harus Dinamis, Dengan Keterangan Lengkap Berdasarkan Hasil Kajian Dan Riset

UNESCO Setujui Usulan Indonesia Masukkan Reog Ponorogo dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Dunia: Menbud Fadli Zon Tegaskan Komitmen Pemerintah Majukan Budaya Bangsa

0
UNESCO Setujui Usulan Indonesia Masukkan Reog Ponorogo dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb).

Jakarta, 4 Desember 2024 – Sesi sidang ke-19 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay pada 3 Desember 2024, menyetujui usulan Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Kebudayaan, memasukkan Reog Ponorogo sebagai Intangible Cultural Heritage yang diakui oleh UNESCO. Reog Ponorogo kini resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dari Indonesia ke-14 yang diinskripsi ke dalam daftar WBTb UNESCO.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, dalam pesan virtual yang disampaikan di hadapan anggota komite dan delegasi Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage ke-19 di Paraguay menyatakan bahwa inskripsi Reog Ponorogo sebagai Intangible Cultural Heritage oleh UNESCO menjadi momen penting bagi Indonesia dalam upaya pelestarian seni budaya tradisional yang berakar kuat pada nilai-nilai lokal dan semangat gotong royong.

“Masuknya Reog Ponorogo sebagai sebuah representasi kekayaan warisan budaya Indonesia, yang memadukan keberanian, solidaritas, dan keindahan tradisi lokal ke dalam daftar WBTb UNESCO merupakan kebanggaan sekaligus pengingat tanggung jawab kolektif kita untuk menjaga dan mewariskannya kepada generasi mendatang,” ujar Menteri Kebudayaan

Reog Ponorogo, seni pertunjukan yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mencerminkan harmoni antara tari, musik, dan mitologi. Seni ini menggambarkan keberanian, solidaritas, dan dedikasi yang telah menjadi identitas masyarakat Ponorogo selama berabad-abad. Reog juga merupakan simbol dari gotong royong, yang tercermin dalam proses kreatifnya, mulai dari pembuatan topeng hingga kolaborasi antara seniman, pengrajin, dan komunitas lokal.

Menteri Fadli Zon menyoroti tantangan pelestarian seni tradisional di era modern. Ia menegaskan bahwa inskripsi ini merupakan pengakuan internasional atas kekayaan budaya Indonesia sekaligus seruan untuk melestarikannya di tengah tantangan globalisasi dan modernisasi. “Reog Ponorogo jangan sampai punah, dan harus dihidupkan kembali ekosistemnya,” kata Menteri Fadli.

Ia menegaskan, “Reog Ponorogo bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tetapi juga cerminan identitas, semangat, dan ketangguhan masyarakat Ponorogo. Dalam hal ini, Pemerintah berkomitmen memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia dan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai

budayanya, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 32 ayat 1,” kata Menteri Kebudayaan.

Saat ini, Pemerintah Indonesia bersama komunitas lokal telah melakukan berbagai upaya melestarikan Reog Ponorogo, mulai dari mendokumentasikan, mempromosikan, hingga mengintegrasikannya ke dalam pendidikan formal, informal, dan nonformal. Selain itu, pemerintah juga terus memberdayakan komunitas seni sebagai penjaga utama warisan budaya.

Dalam kesempatan ini, Menteri Fadli Zon juga mengajak mengajak generasi muda untuk terus mengenal, mencintai, dan melestarikan Reog Ponorogo agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap hidup dan dapat diwariskan ke generasi berikutnya.

“Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat komitmen dalam melestarikan seni budaya tradisional sebagai warisan budaya yang kita jaga bersama. Reog Ponorogo adalah kebanggaan kita, dan tugas kita adalah memastikan seni ini terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang,” tutup Menteri Kebudayaan.

Untuk informasi lebih lanjut:
Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

Siaran Berita – Menteri Kebudayaan RI Tegaskan Komitmen Pemerintah Perkuat Diplomasi Budaya, Usulkan Tiga Warisan Budaya Takbenda Indonesia ke UNESCO

Menteri Kebudayaan ingin menjadikan Sangiran sebagai pusat prasejarah dunia, dan Indonesia sebagai ibu kota peradaban dunia

0
Menbud menyebutkan jika museum dan situs prasejarah adalah bagian dari National Treasure kita saat menghadiri Konferensi Nasional Prasejarah Indonesia.

Solo, 3 Desember 2024, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menyelenggarakan Konferensi Nasional Prasejarah Indonesia yang mengusung tema “Museum dan Situs Prasejarah: Kini dan Nanti.” Forum ini menjadi ruang strategis untuk bertukar gagasan, ide, dan pandangan terkait pengelolaan museum, situs, dan kawasan prasejarah, serta menegaskan kembali peran penting prasejarah dalam membangun identitas budaya bangsa.

Pelestarian cagar budaya membutuhkan keseimbangan antara aspek ideologis, akademis, ekologis, dan ekonomis. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, peSoloneliti, praktisi, komunitas, dan masyarakat umum sangat diperlukan dalam melindungi, mengembangkan, serta memanfaatkan museum dan situs prasejarah. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945 Pasal 32 yang menegaskan tanggung jawab negara dalam memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia.

Melalui UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, nilai-nilai luhur budaya bangsa dikembangkan untuk memperkaya keberagaman, memperteguh jati diri, serta memperkokoh persatuan bangsa. Asas pelestarian cagar budaya yang berbasis Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, keadilan, keberlanjutan, dan partisipasi masyarakat menjadi dasar pijakan yang kokoh.

Indonesia merupakan bangsa besar dengan warisan budaya yang kaya sejak zaman prasejarah. Bukti kehidupan manusia purba, seperti fosil Homo Erectus di Sangiran, lukisan tangan di Gua Leang-Leang, alat-alat batu di Flores, hingga berbagai artefak lainnya, menunjukkan bahwa wilayah Nusantara telah dihuni manusia sejak ribuan bahkan jutaan tahun lalu.

Saat ini, Museum Manusia Purba Sangiran, yang diakui sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO, adalah bukti nyata peran penting Nusantara dalam sejarah panjang umat manusia. Situs ini bukan hanya milik Indonesia, tetapi juga dunia. Keberadaan Sangiran menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi ibu kota peradaban dunia.

Menteri Kebudayaan, Dr. Fadly Zon, M.Sc mengatakan bahwa riset dan penelitian tentang prasejarah menjadi hal yang sangat penting. Tidak hanya untuk menggali cerita masa lalu, tetapi juga untuk mendapatkan pelajaran berharga tentang adaptasi manusia terhadap perubahan alam dan perkembangan teknologi. Dalam konteks ini, museum menjadi jembatan antara hasil riset dan masyarakat.

“Museum dan situs prasejarah adalah bagian dari National Treasure kita. Dengan menjaga dan mengembangkannya, kita tidak hanya merawat sejarah, tetapi juga membangun identitas dan kebanggaan bangsa. Mari kita jadikan museum sebagai tempat hidup, di mana masa lalu, masa kini, dan masa depan bertemu,” tegas Menteri.

Ditambahkan oleh Menteri, Kementerian Kebudayaan juga berkomitmen mendukung digitalisasi koleksi museum, keterlibatan masyarakat, serta kolaborasi lintas sektor dalam pelestarian cagar budaya. Museum tidak hanya menjadi tempat penyimpanan artefak, tetapi juga pusat edukasi dan inspirasi bagi generasi muda.

Sebagai penutup, Menteri Kebudayaan mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergi melestarikan warisan prasejarah Nusantara demi generasi mendatang dan memperkokoh posisi Indonesia di panggung dunia serta kembali mengungkapkan harapannya, untuk menjadikan Sangiran sebagai pusat prasejarah dunia dan Indonesia sebagai ibu kota peraban dunia. Dengan semangat yang sama, Kementerian Kebudayaan

“Saya berharap konferensi ini dapat menjadi titik tolak untuk menemukan kembali identitas budaya Indonesia. Mari kita jadikan Sangiran sebagai pusat prasejarah dunia, dan Indonesia sebagai ibu kota peradaban dunia,” pungkas Menteri Fadly Zon.

Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

Siaran Berita – Menteri Kebudayaan Konferensi Nasional Prasejarah Indonesia

Menteri Kebudayaan RI Tegaskan Komitmen Pemerintah Perkuat Diplomasi Budaya: Usulkan Tiga Warisan Budaya Takbenda Indonesia ke UNESCO

0
Menteri Kebudayaan menyampaikan sambutannya secara virtual saat sidang penetapan WBTB UNESCO.

Jakarta, 3 Desember 2024 – Dalam Sidang ke-19 Komite untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda atau 19th Session of the Committee for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage UNESCO yang berlangsung di Paraguay, Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon melalui pidato virtual menyampaikan apresiasi mendalam kepada UNESCO dan Paraguay atas terselenggaranya sidang penting ini, seraya menegaskan komitmen Indonesia dalam pelindungan warisan budaya takbenda sebagai bagian dari upaya memperkuat dialog, perdamaian, dan kerja sama global.

Menteri Kebudayaan juga menyampaikan komitmen kuat terhadap pelindungan dan promosi warisan budaya takbenda. “Atas nama Republik Indonesia, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada UNESCO dan Paraguay atas penyelenggaraan pertemuan penting ini. Meskipun jarak memisahkan kita, apresiasi bersama terhadap budaya dan warisan menyatukan kita sebagai sarana kerja sama, dialog, dan promosi nilai-nilai universal perdamaian,” ungkap Menteri Kebudayaan.

Ia menambahkan bahwa Indonesia, dengan lebih dari 17.000 pulau, 2.400 kelompok etnis, dan 720 bahasa daerah, merupakan contoh nyata dari keragaman budaya yang hidup. Melalui prinsip Bhinneka Tunggal Ika, Indonesia terus mendorong pelestarian budaya yang memperkuat persatuan di tengah perbedaan. Hingga kini, Indonesia telah mendaftarkan lebih dari 2.000 elemen dalam Inventarisasi Nasional Warisan Budaya Takbenda dan 13 elemen dalam daftar UNESCO, dengan tambahan tiga elemen baru yang akan disahkan dalam sidang ini.

“Warisan budaya takbenda bukan hanya peninggalan masa lalu, melainkan bukti ketangguhan dan persatuan manusia yang relevan dengan tantangan dunia modern, termasuk perubahan iklim, konflik, urbanisasi, dan kemajuan teknologi,” tambah Menteri Fadli.

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, visi Astacita menjadi landasan upaya penguatan keselarasan antara manusia, budaya, dan alam. Dalam kesempatan ini, Indonesia juga menyampaikan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam pencalonan anggota Komite Antar Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda di UNESCO untuk periode 2026–2030. Sidang ini diharapkan menjadi momentum untuk memprioritaskan pelindungan warisan budaya takbenda dalam agenda nasional dan internasional.

Sidang 19th Session of the Committee for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage atau Sidang ke-19 Komite untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda ini merupakan forum internasional tahunan yang mempertemukan negara-negara anggota untuk

membahas langkah-langkah pelindungan, promosi, dan pelestarian warisan budaya takbenda dunia, berdasarkan Konvensi 2003 UNESCO.

“Dalam sidang ini, Indonesia mengusulkan tiga warisan budaya Indonesia yaitu: Reog Ponorogo (kategori Urgent Safeguarding List) yang akan disidangkan tanggal 3 Desember 2024; Kebaya (Nominasi Multinasional kategori Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity), yang akan disidangkan tanggal 4 Desember 2024; dan Kolintang (kategori Extension Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) yang akan disidangkan tanggal 5 Desember 2024”, pungkas Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Selanjutnya, ia berharap agar melalui upaya diplomasi budaya Indonesia, dapat terwujud kerjasama global dalam menjaga keberlanjutan budaya bagi generasi mendatang sehingga dapat menciptakan dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Untuk informasi lebih lanjut:
Kementerian Kebudayaan
Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id Whatsapp Channel: Kementerian Kebudayaan

Siaran Berita – Menteri Kebudayaan RI Tegaskan Komitmen Pemerintah Perkuat Diplomasi Budaya, Usulkan Tiga Warisan Budaya Takbenda Indonesia ke UNESCO