Art Summit, Panggung Ekspresi Artistik Kontemporer

0
1615

Art Summit akan kembali digelar. Festival yang diusung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini diselenggarakan setiap tiga tahun. Seni pertunjukkan kontemporer ini menampilkan karya-karya seniman tari, teater dan musik dari berbagai negara. Dewan Kurator Yudi Ahmad Tajudin mengungkapkan bahwa ini adalah Art Summit ke-8 sejak 1995. “Ini saatnya memanaskan kembali setelah dalam kurun waktu 10-15 tahun ini telah terjadi pergeseran. Kita buat perhelatan asing, seni pertunjukkan Indonesia dan dunia diselenggarakan di Indonesia,” jelas Yudi saat konferensi pers di Gedung A Kemendikbud.

Hilmar Farid dalam Konpers  [1024x768]

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid pun sependapat, Hilmar mengungkapkan bahwa tahun ini saatnya ‘menyesuaikan suhu badan’. “Acara ini menjadi showcase dari ekspresi artistik kontemporer,” jelas Hilmar. Tak hanya itu, kontribusi kita juga dalam bentuk pendidikan. Budaya harus bisa berkembang dari jalur pendidikan. “Mengumpulkan pelajar dan memberi panggung untuk mempelajari seni serta mengembangkan kualitasnya,” ungkap Hilmar.

Rangkaian kegiatan dalam festival workshop dan ceramah publik akan menghadirkan pakar dan pelaku seni pertunjukkan penting diantaranya FX. Widaryanti (seniman dan penulis seni budaya Indonesia), Peter Eckersall (Profesor Asian Theatre Graduate Center-City University of New York, USA), Toshiki Okada (penulis naskah dan sutradara muda di Jepang), Michio Arimitsu (peneliti dan kritikus tari dari Jepang), Jonas Baes (seorang komponis Filipina), dan masih banyak lagi.