Wellington-Dua tembang telah usai dimainkan. Tepuk meriah menutup kekaguman para pegiat budaya selama 15 menit penampilan grup “Padhang Moncar”. Grup musik tersebut adalah grup Gamelan di Wellington. Yang menarik, kecuali pelatih, seluruh pemain bukanlah orang Indonesia.
Budi S. Putra, sang pelatih, mengatakan bahwa seluruh pemain dalam “Padhang moncar” ini menekuni gamelan karena suka. Kebanyakan dari mereka memang pernah belajar di Indonesia dan menjadi cinta dengan gamelan. Mereka juga kerap melakukan tour, mengiringi pentas wayang dan sering diundang ke Indonesia.
Para pegiat juga berkesempatan melakukan kolaborasi spontan dengan “Padhang Moncar”. Kolaborasi unik terjadi. Tidak hanya pegiat bidang musik yang ikut, pegiat bidang teater, visual, dan tari pun turun berkolaborasi memainkan gamelan. Budi mengharapkan kolaborasi yang lebih matang dapat dilakukan dikemudian hari.
Budi juga memberi kesempatan dialog bagi para pegiat dan grup Gamelannya. Pada kesempatan ini, ketua pegiat budaya Dwi Cahyono berdiri. Setelah terdiam beberapa saat ia berkata, “ Saya takut kelak jika ingin melihat seperti ini kita harus datang kesini”.