Menteri Kebudayaan : Kebudayaan bukan Sekadar Warisan tetapi Identitas Jati Diri Bangsa

0
16

Yogyakarta, 23 November 2024 – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc memberikan Kuliah Umum Literasi Budaya tentang Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Nasional, di Universtitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta (23/11). Dalam sambutannya Menteri Kebudayaan mengajak seluruh peserta kuliah umum untuk memahami filosofi dan nilai-nilai yang dibawa oleh Ki Hadjar Dewantara.

“Selain dikenal sebagai Bapak Pendidikan, Ki Hajar Dewantara adalah seorang pemimpin,
seorang penulis, seorang budayawan, yang mengekplorasi kekuatan yang ada dalam
dirinya untuk berkembang sebagai manusia utuh,” ungkap Menteri Kebudayaan dihadapan
700 lebih civitas akademik yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa.

Menteri Kebudayaan mengingatkan kembali bahwa bangsa yang beradab itu adalah bangsa
yang menghargai kebudayaanya. Selain itu Menteri Kebudayaan juga mengajak untuk
mengubah mindset, bahwa kita adalah bangsa yang mempunyai peradaban yang tertua di
dunia. “Saya kira hal-hal yang sederhana tapi kalau kita bersatu, kebudayaan bukan sekedar warisan tetapi juga identitas yang membentuk jati diri bangsa,” tegas Menteri Fadli.

Dalam konsep pelestarian kebudayaan, di dalamnya termasuk pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan. Budaya bukan hanya dilindungi kelestariannya tetapi juga dikembangkan dan dimanfaatkan untuk dunia. Menteri juga menyampaikan bahwa Pasal 32 UUD 1945 menjadi pondasi dalam mengembangkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, memperkaya keragaman budaya bangsa, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan.

Diakhir kuliah umumnya menteri juga menekankan bahwa kebudayaan merupakan pilar utama untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan juga bangsa yang berkarakter. “Untuk menghadapi dunia yang terus berubah, anda akan terus belajar, berinovasi, dan memperluas wawasan. Namun, tanpa integritas dan nilai-nilai budaya tidak akan cukup untuk menjawab tantangan global yang semakin kompleks,” ucap Menteri Kebudayaan sekaligus menutup kuliah umum dihadapan para mahasiswa dan civitas Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta.