Wakil Menteri Kebudayaan: Subak Spirit Festival bukan hanya perayaan, tetapi juga gerakan, sebuah panggilan bagi generasi muda untuk kembali kepada nilai-nilai kearifan lokal, memahami budaya mereka, dan memeliharanya dengan penuh kebanggaan

0
51
Wakil Menteri Kebudayaan didampingi Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, serta Pejabat setempat meresmikan Subak Spirit Festival 2024.

Jatiluwih, 9 November 2024 – Subak Spirit Festival hadir untuk pertama kalinya sebagai festival pembuka (Kick-Off) yang bertujuan memperkenalkan dan mengapresiasi warisan budaya Subak di Bali. Dengan tema “Pemuliaan Air,” festival ini mengajak masyarakat untuk merenungkan serta merayakan harmoni antara pelestarian Subak sebagai warisan budaya sakral dan pemulihan ekosistem air di Bali. Terinspirasi oleh skema proteksi Subak yang diprakarsai oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Subak Spirit Festival menandai langkah penting dalam menjaga keseimbangan antara konservasi budaya Subak dan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Festival ini bertujuan tidak hanya untuk memperingati pentingnya air dalam sistem Subak, tetapi juga untuk merayakan sawah sebagai jantung kehidupan masyarakat Bali. Lebih dari sekadar sistem irigasi, Subak adalah sistem sosial dan budaya yang mengokohkan kebersamaan, keberlanjutan, serta keseimbangan ekologis di Bali. Dengan semangat Tri Hita Karana, festival ini menyoroti hubungan harmonis antara (1) manusia dengan manusia, (2) manusia dengan alam dan (3) manusia dengan Tuhan, yang tercermin dalam setiap jengkal sawah Bali.

Subak Spirit Festival dibuka dengan Deklarasi Subak yang akan dilakukan secara virtual oleh Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc , sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam pelestarian Subak dan keberlanjutan alam Bali. Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha, juga hadir secara langsung untuk memberikan kapur sirih, menandai dimulainya festival ini dengan semangat gotong royong dan pelestarian warisan leluhur.

Dalam sambutannya Wakil Menteri Kebudayaan mengemukakan bahwa Subak menghadapi tantangan besar. Menurutnya kita dihadapkan pada penurunan sumber air, penyempitan lahan pertanian, dan ancaman bencana alam. Tantangan ini mengingatkan akan pentingnya regenerasi petani dan inovasi dalam pertanian untuk menjagakelestarian, kesejahteraan desa dan kebudayaan di sekitar sistem Subak.

Wakil Menteri Kebudayaan selanjutnya menyebutkan bahwa Subak Spirit Festival berupaya menjawab tantangan tersebut dengan pendekatan holistik melalui tujuh ruang aktivasi: Budaya, Ekologi, Pengetahuan, Gastronomi, Olahraga, Pertunjukan, dan Publikasi.

“Festival ini bukan hanya perayaan tetapi juga gerakan, sebuah panggilan bagi generasi muda untuk kembali kepada nilai-nilai kearifan lokal, memahami budaya mereka, dan memeliharanya dengan penuh kebanggaan,” ungkap Giring Ganesha.

“Pelestarian Subak berarti melestarikan alam, seni, budaya, dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Sang Pencipta. Subak mengajarkan kita nilai-nilai universal yang relevan dengan visi besar Presiden kita dalam menciptakan kedaulatan pangan yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan bagi bangsa Indonesia. Dengan menjaga Subak, kita menjaga masa depan, menjaga kearifan, dan menjaga martabat kita sebagai bangsa yang kaya akan budaya dan sumber daya,” lanjutnya.

“Kementerian Kebudayaan berkomitmen penuh untuk mendukung setiap inisiatif yang menguatkan ketahanan budaya dan kedaulatan pangan Indonesia,” pungkas Wakil Menteri Kebudayaan.

Rangkaian Subak Spirit Festival 2024

Pengunjung festival disuguhkan berbagai kegiatan yang memperkenalkan nilai budaya dan alam Bali, termasuk pelatihan, lomba, pameran budaya, serta pertunjukan seni tradisional seperti Joged Bumbung dan Mepantigan. Para musisi lokal seperti Joni Agung & Double T, Robi Navicula, Ayu Laksmi, dan Emoni akan tampil untuk menyemarakkan acara ini, menambah suasana yang meriah namun tetap sarat makna. Festival ini juga menawarkan kegiatan unik seperti road bike, nobar film, lomba menangkap belut, serta workshop Sunari dan Lelakut yang menggali lebih dalam kearifan lokal Bali dan filosofi hidup yang diwariskan dari sawah.

Tidak hanya itu, festival ini juga menampilkan ekosistem hilir Subak yang telah ditata sebagai destinasi wisata berkelanjutan, dengan manfaat ekonomi yang langsung mendukung pemeliharaan Subak di hulu. Inisiatif ini menggarisbawahi peran penting sawah sebagai penjaga ekosistem air dan sebagai sumber kehidupan bagi masyarakat Bali. Dalam festival ini, sawah tidak hanya dilihat dari sisi fungsinya, tetapi juga diperlakukan sebagai ruang seni ekologis di mana manusia dan alam terhubung dalam keseimbangan yang harmonis.

Hari kedua dari Subak Spirit Festival 2024 berlangsung mulai dari lokakarya kreatif membuat Lelakut (orang-orangan sawah tradisional) dan Sunari (kerajinan daun kelapa), pertunjukan budaya dari para siswa dari sekolah-sekolah sekitar, hingga kolaborasi artistik yang meriah berupa penampilan akustik dari Gede Robi (Navicula) dan irama reggae oleh Joni Agung & Double T.  Rangkaian festival ini dirancang sedemikian rupa untuk mempertegas komitmen Bali dalam menjaga warisan budaya sekaligus mendukung ketahanan pangan berkelanjutan dalam sistem Subak.

Dibal Ranuh, kurator Subak Spirit Festival, menyatakan bahwa konsep festival ini dirancang untuk mengajak pengunjung “kembali ke sawah” dan merasakan makna mendalam yang ada di sekitar persawahan. Ia menyampaikan, “Saya sengaja membuat konsep festival ini untuk mengajak penonton kembali ke sawah. Di sini, semua orang akan merasakan keaslian sawah—dari panas mataharinya, keindahan pemandangannya, hingga kegiatan sehari-hari di sawah. Kembali ke sawah adalah kembali ke natah (rumah). Sawah adalah rumah kita bersama yang harus selalu dijaga, dirawat, dan diwariskan untuk generasi-generasi berikutnya.”

Subak Spirit Festival 2024 bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga sebagai panggilan untuk menghargai dan melestarikan sawah sebagai elemen penting dalam kehidupan Bali. Dengan berbagai acara edukatif dan rekreatif yang memadukan alam, budaya, dan inovasi, festival ini mengajak masyarakat lokal maupun wisatawan untuk bersama-sama menjaga keindahan ekosistem Bali dan nilai budaya Subak, demi masa depan yang lebih baik bagi Bali dan dunia.

Deklarasi Subak Spirit Festival