Jakarta – Memperingati 25 Tahun Situs Sangiran sebagai Warisan Dunia, Kemdikbudristek melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sragen dan Pemerintah Kabupaten Karang Anyar mengadakan kegiatan bertajuk “SangiRun: 25K Night Trail Run”. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati 25 tahun ditetapkannya Situs Cagar Budaya Sangiran sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan, kegiatan SangiRun Night Trail 2021, bukan hanya sekadar kegiatan fisik semata. Hal ini tentu saja untuk memperlihatkan kemampuan manusia dalam beradaptasi dalam lingkungan yang masih relevan dengan masa kini.
“Narasi yang dibangun melalui event ini adalah bahwa masyarakat masa lampau (manusia purba) pernah hidup di Sangiran, di mana pada waktu itu sebagian besar kegiatan mereka dilakukan dengan pelibatan aspek fisik” ujarnya saat Taklimat Media pada Kamis, 28 Oktober 2021 melalui daring.
Hilmar menambahkan, selain untuk memperingati 25 tahun Situs Sangiran menjadi warisan dunia, ajang ini juga diharap dapat lebih memperkenalkan Situs Sangiran kepada masyarakat luas. Sehingga melalui event ini diharapkan masyarakat akan mengenal dan mengapresiasi lebih jauh Situs Sangiran sebagai warisan dunia yang sangat penting bagi dunia, yakni dalam hal proses evolusi manusia. Selain itu, menurut Hilmar keberadaan Situs Sangiran dapat, menghadirkan manfaat kesejahteraan dan wisata budaya bagi masyarakat Sangiran.
SangiRun Night Trail akan berlangsung pada 20 – 21 November 2021 yang dibagi menjadi tiga acara utama, yakni kompetisi lari antarkomunitas, kompetisi 75 reguler runner dari selebriti dan influencer dan ajang donasi di kawasan Situs Sangiran.