Dirjenbud dan Wakil Komisi X DPR RI Kunjungi Perguruan Pencak Silat Padjadjaran

0
1238

Tasikmalaya – Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid dan Wakil Komisi X DPR RI Ferdiansyah mengunjungi penerima Bantuan Pemerintah Fasilitasi Komunitas Adat Perguruan Pencak Silat Padjadjaran, yang berlokasi di Kampung KB Kepuduhan Negia, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaratu, Tasikmalaya. Kunjungan ini dilakukan untuk melihat secara langsung tradisi pencak silat yang masih terjaga dan berkembang di masyarakatnya.

Kunjungan tersebut disambut dengan atraksi pencak silat yang dimainkan oleh salah satu anggota perguruan. Penyambutan juga dilakukan dengan penyematan kain secara simbolis. Adapun pembahasan yakni seputar kondisi perguruan pencak silat sekaligus dukungan pemerintah pusat dan daerah terhadap tradisi pencak silat yang dijaga.

Wakil Komisi X DPR RI Ferdiansyah memberikan arahan sekaligus berpesan ke para pengurus untuk dapat membentengi anak-anak dengan budaya. Perkembangan teknologi yang makin berkembang tak menutup kemungkinan adanya pergeseran budaya, seperti yang sudah terjadi sekarang ini.

“Kebudayaan pencak silat harus dijaga dan juga tolong bentengi anak-anak kita dengan budaya. Boleh bergaul asal tidak lupa dengan budaya sendiri,”ungkapnya (12/8/28)

Di sisi lain, Hilmar Farid mendukung penuh Perguruan Pencak Silat Padjadjaran untuk terus mendorong generasi muda agar mau melestarikan budayanya sendiri. Ia pun memotivasi anak-anak yang tergabung di peguruan untuk tetap semangat dan rendah hati. Adanya perguruan pencak silat ini juga menjadi sumbangsih kecil terhadap rencana penetapannya Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Dunia yang sedang dikaji tahun ini.

“Kini Pencak Silat sudah menjadi sesuatu yang penting. Di tanah sunda ini banyak sekali perguruan silat, bahkan orang-orang juga mulai belajar silat sampai ke dunia. Hingga kemudian oleh PBB, silat sekarang sudah dipelajari untuk diakui Warisan Budaya Dunia. Artinya dunia ini mengaku dan yang dilakukan perguruan ini adalah sumbangan kita kepada perdamaian dunia. Kita mengemban tugas yang besar, menjaga sesuatu yang sudah akan dianggap sebagai warisan budaya dunia,” tukas Hilmar di hadapan anggota perguruan pencak silat.