Sorong, Papua Barat – Kebudayaan, nyatanya adalah bukan hanya sekedar festival seni atau bahasa semata, melainkan suatu pembicaraan tentang cita-cita manusia yang berdampak pada pembangunan bangsa. Kebudayaan seyogyanya menjadi suatu koordinat dari awal dan akhir dari pembangunan daerah, khususnya di Papua.
Poin di atas disampaikan oleh James Modouw, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Pusat dan Daerah dalam kegiatan Lokakakrya Penyusunan Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan Klaster 20 Papua dan Papua Barat di Sorong, Papua Barat (23/4). Menurutnya, masyarakat di Papua harus senantiasa menjaga tradisi dan budaya leluhur. “Prinsip-prinsip hidup orang Papua yang masih lekat dengan adat dan tradisi leluhur harus selalu dijaga. Dengan begitu, dukungan-dukungan berupa materi bukan lagi jadi pemicu utama pembangunan, melainkan sumber daya manusianya,” ujar James Modouw.
Senada dengan James Modouw, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid juga menyampaikan alasan mengapa Papua memiliki peran yang besar bagi Indonesia. “Masyarakat Papua adalah masyarakat yang hidup dalam kesatuan ekologi dan budaya. Kehidupannya selalu selaras dengan alam. Hal ini yang seharusnya dapat dipelajari oleh masyarakat modern,” tukas Hilmar Farid.