Sorong, Papua Barat – Lokakarya Penyusunan Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan telah sampai pada Klaster 20 yang mencakup wilayah Papua dan Papua Barat. Bertempat di Hotel The Belagri, Sorong, Papua Barat, kegiatan ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid, Staf Ahli Menteri bidang Hubungan Pusat dan Daerah James Modouw, Direktur Pendidikan Tinggi, IPTEK, dan Kebudayaan Bappenas Amich Alhumami, pejabat pemerintah di Provinsi Papua Barat, dan para pemerhati dan budayawan di Papua dan Papua Barat.
Dalam laporannya, Koordinator Klaster 20 dan Kepala BPNB Papua, Dessy Polla Usmany mengatakan bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari. “Kegiatan Lokakarya Penyusunan Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan di Klaster 20 akan berlangsung dari tanggal 23 – 25 April 2018. Para peserta nantinya akan mendapatkan pengantar tentang pentingnya menyusun Pokok-pokok Pikiran Kebudayaan dan juga cara pengisian borang,” lapor Dessy Polla Usmany.
Dalam kesempatan yang sama, Hilmar Farid menyampaikan pemajuan kebudayaan di Papua sangat penting bagi Indonesia. “Masyarakat modern seharusnya bisa belajar dari masyarakat Papua yang hidup berdampingan dengan lingkungannya dan selalu hidup selaras dengan adat istiadatnya. Hal seperti ini yang seharusnya dijaga oleh masyarakat Indonesia untuk menghindari hilangnya adat istiadat dan budaya khas Indonesia,” pesan Hilmar Farid.
Kegiatan Lokakarya Penyusunan Pokok-Pokok Pikiran Kebudayaan adalah implementasi dari UU No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Nantinya, hasil dari Pokok Pikiran di tingkat kabupaten/kota akan disusun menjadi Pokok Pikiran tingkat Provinsi dan bermuara menjadi Rencana Induk Strategi Kebudayaan.