Warisan Budaya untuk Generasi Penerus Bangsa

0
1999

Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Warisan Dunia yang jatuh setiap tanggal 18 April, Direktorat Jenderal Kebudayaan, melalui Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya (WDB) menggelar serangkaian acara yang bertema “Berbagi Cerita Berbagi Pengetahuan”. Salah satu rangkaian acara tersebut adalah Bincang Budaya “Warisan Dunia Indonesia dalam Diplomasi dan Pergaulan Internasional” di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbud (16/4).

Nadjamuddin Ramly, Direktur Dit WDB menyampaikan bahwa sangat penting untuk menjaga dan mewariskan kebudayaan, baik yang benda maupun tak benda kepada generasi yang akan datang. “Warisan budaya yang ada di Indonesia harus senantiasa kita jaga karena merupakan sebuah kebanggan yang dimiliki oleh bangsa ini,” ujar Nadjamuddin Ramly.

Dohardo Pakpahan selaku Kabid Sejarah dan Warisan Dunia Kemenko PMK menambahkan bahwa salah satu manfaat yang didapat dari ditetapkannya budaya Indonesia sebagai warisan dunia oleh UNESCO adalah naiknya jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. “Peningkatan sebesar 20% di sektor pariwisata adalah salah satu manfaat dari ditetapkannya beberapa budaya Indonesia sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Untuk itu, mari kita jaga dan lestarikan semua warisan budaya yang kita punya,” pesan Dohardo Pakpahan.

Seperti yang diketahui, Indonesia saat ini sudah mengantongi 11 warisan budaya dunia yang sudah ditetapkan oleh UNESCO, yaitu kawasan Candi Borobudur (termasuk Candi Mendut dan Candi Pawon), Kompleks Candi Prambanan, Situs Manusia Purba Sangiran, dan sistem pertanian Subak sebagai warisan budaya benda dunia, serta Batik, Angklung, Wayang, Keris, Tari Saman, Noken, sembilan jenis Tari Bali, metode membatik, dan Kapal Pinisi sebagai warisan budaya tak benda dunia dari Indonesia. Saat ini, Indonesia sedang mengajukan kawasan Kota Tua Jakarta dan Tambang Batu Bara Obilin di Sawah Lunto sebagai warisan budaya benda dunia ke UNESCO.