Namanya Ibu Farida. Ia terlihat tekun dan sabar memukul-mukul kulit kayu Ivo menjadi lembaran halus dan lebar menggunakan alat sederhana yang terbuat dari kayu ataupun batu. Bunyi tak-tak-tak terdengar ke seluruh ruangan yang dipenuhi oleh siswa/siswi sekolah yang ada di Kota Palu. Bergantian, para pelajar tersebut mencoba untuk menghujani kulit kayu tersebut dengan pukulan dari kayu/batu.
Ibu Farida dan para pelajar tersebut sedang belajar membuat kerajinan tangan berbahan dasar kulit kayu. Beberapa jenis kulit kayu dapat diolah menjadi kerajinan tangan, salah satunya adalah kulit kayu dari pohon Ivo dan pohoh Fuya. Proses yang ditempuh cukup panjang. Tahap awal adalah menggulung kulit kayu dengan bagian dalam kulit kayu menghadap keluar. Kemudian kulit kayu dipukul-pukul dengan alat yang terbuat dari kayu hingga melebar, dan dilanjutkan dengan memukul dengan batu untuk menghaluskan kulit kayu. Tahap selanjutnya adalah membungkus kulit kayu dengan daun pisang dan didiamkan selama 3 hari 3 malam. Bau asam serupa tape akan menyeruak seketika bahan kulit kayu tersebut dibuka untuk selanjutnya dipukul menggunakan batu untuk menyatukan bahan-bahan tersebut.
Selepas melalui tahap pengeringan, bahan kulit kayu tersebut siap untuk dibentuk menjadi berbagai kerajinan tangan, seperti tas atau baju. Harga kerajinan tangan tradisional ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Satu karya tersebut dapat dihargai hingga jutaan rupiah.
