Kuningan, Jawa Barat – Komunitas Sunda Wiwitan di Cigugur Kuningan, Jawa Barat merayakan Seren Taun 22 Rayaagung 1950 Saka Sunda sejak 9 September – 14 September 2017. Perayaan yang melibatkan seluruh warga Sunda Wiwitan ini menampilkan berbagai macam kegiatan, termasuk acara ritual yang dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat.
Salah satu yang menarik ialah kegiatan arak-arakan menabuh kentongan, yang diikuti oleh warga lengkap bepakaian adat Sunda Wiwitan. Terdapat pula ritus menumbuk padi dengan lesung dan alu oleh para wanita di Sunda Wiwitan.
Dalam merayakan Sereh Taun 22 Rayaagung 1950 Saka Sunda ini sejumlah ornamen tradisional pun dimunculkan. Salah satunya yakni lesung berkepala naga yang terbuat dari balok kayu nangka berusia ratusan tahun.
Menariknya, sebagai bentuk ekspresi pengetahuan tradisional terdapat pula rangka bambu penyangga atap rumah pertemuan warga. Rangka tersebut disusun secara sistematis hingga tampak ada perhitungan matematis yang khas sesuai pengetahuan Sunda Wiwitan.
Kekayaan budaya ini tentunya menjadi bagian dari tanggung jawab pemerintah untuk melestarikan dan memajukan kebudayaan. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah melalui Balai Pelestarian Cagar Budaya di Serang, Banten. Tujuannya agar masyarakat setempat dapat turut membantu menjadikannya kawasan Cigugur sebagai kawasan cagar budaya.
Tak hanya itu, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mendapatkan kehormatan khusus untuk menghadiri kegiatan Seren Taun 22 Rayaagung 1950 Saka Sunda, sekaligus mengisi Dialog Kebijakan Publik tentang Pengakuan Hak-hak Masyarakat Adat.