Jakarta – Europalia Arts Festival Indonesia resmi diluncurkan oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya. Indonesia yang didapuk menjadi Guest Country Europalia Arts Festival negara Asean pertama akan menampilkan perpaduan seni dan budaya serta ratusan benda-benda bersejarah peninggalan zaman purbakala di 7 negara Eropa. Ketujuh negara tersebut ialah Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, Austria dan Polandia.
Acara peluncuran ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Kebudayan Hilmar Farid, Kepala Bekraf Triawan Munaf, Deputi bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Agus Sartono, Dubes Belgia untuk Indonesia Patrick Herman, Ketua Komisi Europalia Indonesia Shanti Poesposoetjipto.
Selama hampir empat bulan, perhelatan akbar ini akan melibatkan sebanyak 486 pekerja seni dalam pelaksanaan 228 karya dan program kegiatan, 69 pertunjukan tari dan teater, 71 musik, 36 sastra, 38 film dan 14 pameran.
Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmaf Farid menyatakan pertanggungjawaban penyelenggaraan Europalia Arts Festival Indonesia yang berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI akan berjalan dalam 3 aras kesuksesan. Kesuksesan tersebut tentunya dilihat dari 3 aspek, yakni sukses secara penyelenggaran, promosi dan perolehan (gain). Di sisi lain, ditinjau dari segi pelaksanaan festival yang diselenggarakan pada 10 Oktober 2017 sampai 21 Januari 2018 ini sudah rampung sekitar 90%.
“Kami ingin hadir di Eropa bukan sekadar menampilkan kesenian tapi juga menyatakan kehadiran Indonesia di daratan Eropa, khususnya melalui bahasa kesenian. Ini adalah festival kesenian dengan misi yang multidimensi,” ujarnya.
Oleh karena itu, dengan keterlibatan Indonesia di forum festival internasional diharapkan mampu memperkuat kembali kerjasama antara Indonesia dan berbagai pihak.
“Kita ingin menarik manfaat sebesar mungkin,” tukasnya.