Jakarta – Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mendukung penuh pelaksanaan The 4th ASEAN Literary Festival (ALF) akan berlangsung pada 3 – 6 Agustus 2017. Festival yang berlokasi di Kompleks Kota Tua ini akan ‘menyulap’ kawasan tersebut menjadi lebih menarik seluruh pengunjung diajak untuk lebih mencintai sastra melalui kegiatan ini.
Festival bertemakan Beyond Imagination ini merupakan bagian dari rangkaian ulang tahun ASEAN ke-50 pada 8 Agustus 2017 yang diharapkan ALF menjadi kegiatan yang mampu membangun tali silaturahmi antarnegara ASEAN sekaligus meningkatkan kecintaan buku di kalangan muda.
Sastra merupakan bagian dari budaya dan diharapkan bisa dimanfaatkan dalam menyatukan masyarakat. Ini dapat dilihat bagaimana saat festival berlangsung negara Asia Tenggara disatukan melalui sastra, disampaikan Darmawati, Kasubag Kerjasama Ditjenbud.
ALF menjadi platform yang harus diakui sebagai pencapaian ide yang lahir dari para penggerak budaya. Oleh karena itulah, dirinya turut menghadirkan penulis-penulis dan jurnalis yang berpengaruh dari kawasan Asia Tenggara dengan berbagai tema diskusi dan kuliah umum, mulai dari demokrasi, radikalisme, persekusi, feminisme, kebebasan ekspresi hingga penistaan agama, disampaikan oleh Okky Madasari, Direktur Program ALF.
Langkah membumikan cinta membaca dan buku juga tertuang dalam launching buku dari para penulis Indonesia, Ahmad Fuadi, Ernest Prakarsa, M. Aan Mansyur dan penulis lainnya.
Jambore Nasional Sastra, ASEAN Food Festival dan Festival Budaya Panji merupakan program baru persembahan ALF untuk peserta yang masih duduk di sekolah dasar selama perhelatan ajang literasi dan diskusi tersebut. Jambore berisi kegiatan pelatihan dan workshop merangkai puisi, melukis lagu dan lain-lain.
“Di Jambore Nasional Sastra nantinya akan diikuti oleh 50 siswa sekolah dasar setiap harinya untuk diperkenalkan literasi dan budaya membaca sejak dini,” disampaikan Darmawati.