Buka Kemah Budaya Nasional, Mendikbud Ingatkan Pentingnya Pramuka Dalam Membangun Rasa Kebinekaan

0
5252
Kemah Budaya Nasional 2017

Palangkaraya, Kalimantan Tengah — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy membuka Kemah Budaya Nasional 2017, Senin (17/7). Berlangsung mulai dari tanggal 16 hingga 22 Juli 2017, KBN VIII berlokasi di Bumi Perkemahan Palangka Kambariat Tuah Pahoe, Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

“Pada tahun 2045 nanti Anda memasuki usia 40 tahun. Yang berarti Anda menjadi pemimpin bangsa ini. Anda semua akan berada di garis depan yang menjadi penentu masa depan Indonesia,” disampaikan Mendikbud dalam arahannya pada upacara pembukaan KBN VIII.

Mendikbud mengungkapkan pentingnya kegiatan Pramuka untuk membangun rasa kebinekaan sejak dini. Menurutnya, akar dari perilaku toleran, saling menghargai, gotong royong berasal dari rasa kebinekaan.

“Marilah, dengan kegiatan pramuka ini kita siapkan anak-anak (para Pramuka ini) yang kelak menjadi pemimpin bangsa, agar memiliki bekal pemahaman yang cukup mengenai rasa kebinekaan,” ajak Mendikbud.

Dengan tema “Harmoni Kebhinnekaan di Bumi Tambun Bungai”, Kemah Budaya Nasional 2017 diikuti seribu pramuka penggalang dari 34 provinsi. Terdapat pula 13 Kwarcab se-Kalteng, 8 Kwarcab se-Kota Palangkaraya serta Pramuka dari negara Vietnam.

Mendikbud mengajak para Pramuka peserta Kemah Budaya Nasional 2017 agar memanfaatkan kegiatan sebaik-baiknya untuk merajut hubungan, membangun jejaring dalam rangka membangun Indonesia masa depan. “Selamat berkemah, selamat berbudaya, selamat membangun rasa nasionalisme melalui rasa kebinekaan,” pesan Muhadjir.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengapresiasi Direktorat Sejarah, Kwartir Nasional Pramuka, dan Pemerintah Kota Palangka Raya atas gotong royong menyukseskan kegiatan KBN VIII. Lebih lanjut, dalam laporannya, Hilmar mengungkapkan peranan KBN dalam gerakan penguatan pendidikan karakter.

“KBN bisa menjadi titik tolak untuk menyukseskan program prioritas Kemendikbud; gerakan Penguatan Pendidikan Karakter,” ujar Hilmar.

Kepramukaan merupakan bentuk pendidikan yang menerapkan pendidikan karakter melalui kegiatan ektrakurikuler yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur, terarah. Diharapkan kegiatan ini mampu menjadi wahana menumbuhkembangkan nilai-nilai sejarah dan budaya bangsa, serta membina persaudaraan, dan mempererat persatuan dan kesatuan.

Seperti penyelenggaraan sebelumnya, KBN diwarnai beragam aktivitas di alam terbuka yang menantang sekaligus menyenangkan. Membangun tenda, napak tilas rute sejarah dan kiprah perjuangan tokoh nasional Tjilik Riwut, serta pentas seni budaya menjadi rangkaian kegiatan para peserta.

“Melihat defile delegasi dari berbagai provinsi yang diiringi lagu-lagu daerah masing-masing, saya pikir inilah bhinneka tunggal ika,” kata Hilmar Farid.

Mendampingi Mendikbud, Wakil Gubernur Said Ismail, Walikota Palangka Raya Riban Satia, Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Hilmar Farid, Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Harris Iskandar, Direktur Sejarah Triana Wulandari, Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Nadjamuddin Ramly. (*)

Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan