Pegiat Sejarah Belajar di “Living Museum”

0
2616

Sejarah adalah momentum yang dimaknai penting. Ia dipahami dan digali maknanya untuk kemaslahatan masa depan. Tetapi memahami sejarah berbeda dengan memahami objek materi. Untuk dapat dipahami, ia membutuhkan narasi. Disini, narasi sejarah yang baik berperan sangat penting. Desa Sejarah Howick sadar akan hal itu.

Desa sejarah Howick adalah sebuah museum dengan konsep desa yang menggambarkan kehidupan desa koloni di Auckland pada tahun 1840 sampai dengan 1880. Desa yang terletak 20 kilometer dari pusat kota Auckland tersebut tidak ‘menjual’ objek, tetapi narasi sejarah ‘Living Museum’. Mereka ‘menjual’ narasi sejarah koloni di Auckland dan bagaimana kehidupan saat itu. Objek sejarah, yang kebanyakan masih asli, hanya merupakan pendukung untuk menghadirkan nuansa dimasa itu.

_mg_4344

Kamis (24/11), para pegiat budaya bidang sejarah dan museum berkesempatan mengunjungi desa yang dikelola oleh Masyarakat Sejarawan itu. Mereka belajar bagaimana pengelolaan museum mulai dari tata pamer, perawatan koleksi dan dokumen sejarah, hingga penataan tanaman sebagai kesatuan dari desa museum tersebut. Mereka dimentori langsung oleh para pengelola.

Salah satu pegiat bidang sejarah Salfia Rahmawati, mengaku banyak belajar tentang pengelolaan, ‘living museum’. “konsep menarik tidak hanya memajang benda mati, tetapi juga memberikan pengalaman cerita dan kehidupan sejarah masa lalu”, tambahnya.

_mg_4359

Hal tersebut diamini oleh Darwis Widya Utama, salah satu pegiat bidang sejarah. Ia mengatakan bahwa keunggulan museum tersebut juga terletak pada penyajiannya. Konsep desa beserta isinya seolah sudah menghadirkan kembali kehidupan dan cerita pada masa itu tanpa diceritakan pun.

Di desa ini, diharapkan para peserta dapat belajar bagaimana mengelola benda sejarah dan mengelola museum dengan lebih baik. Karena pegiat di bidang tersebut memiliki tugas untuk menghadirkan masa lalu ke masa kini utuk dapat dimaknai.

howick-2

Salah satu mentor para pegiat yang sekaligus manajer Desa Sejarah Howick, Ian Day, juga berkata, “Tujuan pelestarian benda sejarah bukan untuk dipertahankan objeknya tapi untuk diambil maknanya”