Dalam upacara-upacara kenegaraan ataupun kemiliteran, selalu terdengar alunan musik perpaduan antara alat tiup dan alat pukul sebagai pertanda suatu simbol dari gerakan atau kegiatan. Suara musik yang acap kali terngiang di kepala tersebut berasal dari pasukan yang selalu berbaris bersama dengan alat musik, Korsik.
Korsik merupakan singkatan dari Korps Musik milik TNI, baik Angkatan Darat, Laut, maupun Udara. Dalam Korsik, alat musik yang digunakan tidak terlalu bervariasi, hanya alat tiup yang terbuat dari brass ataupun kayu, dan alat tiup yang terdiri dari senar drum dan bass drum. Selain alat musik, dalam Korsik juga terdapat Kolonel Senjata yang berfungsi visual dalam penampilan Korsik, namun Kolonel Senjata hanya diturunkan dalam kegiatan pertunjukkan, seperti de ville, parade, ataupun karnival.
Pada awalnya, Korsik berfungsi sebagai pemberi semangat pasukan bersenjata ketika dalam perang. Dengan memainkan alat musik sederhana, sangkakala dan drum, para pemain memotivasi pasukan untuk memenangkan pertempuran kala itu. Seiring dengan perkembangan zaman, alat musik yang digunakan pun semakin bervariasi dan fungsinya pun tidak hanya sebagai penyemangat namun juga sebagai penanda atau simbol suatu kegiatan.
Pada masa Orde Lama dan Baru, jumlah personel yang tergabung sebagai pasukan Korsik berjumlah lebih banyak dari personel yang ada saat ini. Namun karena kebijakan dan juga pengadaan alat musik yang semakin banyak, kini jumlah personel Korsik dikurangi menjadi hanya ratusan personel di tiap Kodim/Korem.
Pasukan Korsik dibagi dalam 3 tipe, yaitu Tipe A, B, dan C. Tipe yang biasa digunakan dalam upacara besar yang dihadiri oleh Presiden adalah Tipe A dengan jumlah pemain sebanyak 100 orang. Sedangkan untuk Tipe B dan C, yang berjumlah 70 dan 30 orang, diturunkan dalam upacara-upacara militer lainnya. Selain Indonesia Raya, lagu-lagu yang dimainkan pun tidak lepas dari lagu-lagu penyemangat seperti Mars TNI dan lagu-lagu perjuangan.
Tahun ini, pasukan Korsik yang terdiri dari gabungan pasukan TNI AD, AU, dan AL akan memainkan lagu kebangsaan dan simbol upacara dalam Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2016 di lapangan upacara Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.