Malang – Pada sudut halaman Pendopo Taman Krida Budaya, terdapat tenda yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Meskipun lokasi tersebut tidak terlalu besar namun sejak dimulainya gelaran Pekan Budaya Indonesia, pojok ini tak pernah sepi. Disini, pengunjung bisa membatik gratis dengan bahan yang telah diberikan dan mendapat pelajaran langsung dari Pembatik Museum Nasional, Daromi.
Workshop ini dilaksanakan pada 1-5 September, setiap pukul 10.00. Pengunjung yang hadir mendapat ilmu mengenai cara membuat batik mulai dari pengenalan dan penggunaan alat dan bahan yang dibutuhkan, menggambar pola, penggunaan canting, posisi duduk, dan hingga proses pewarnaan.
“Kalau menggunakan canting sebaiknya ditiup dulu supaya hasilnya lebih bagus. Saat membuat garis juga jangan terlalu tebal nanti berubah warna,” tukas Daromi sambil menunjukkan caranya. Posisi membatik juga menentukan hasilnya, jika posisi kain terlalu menunduk maka cenderung tidak rapi, berbeda hasilnya jika memegang kain dengan sedikit tegak dan agak miring menghadap badan kita.
Belajar membatik disini terbuka untuk umum dan semua kalangan bebas untuk ikut bergabung. Mereka bebas berekspresi dengan gambar dan warna yang diinginkan. Daromi menghampiri pengunjung satu per satu untuk memberi petunjuk pembuatan batik. “Ini menggunakan canting sebaiknya yang panas biar jadi batiknya, dilihat saja pada kain belakangnya kalau terlihat tembus berarti hasilnya bagus dan kalau ngga nimbus berarti saat proses pewarnaan tidak berhasil,” jelas pembatik yang telah berkeliling dunia karena karyanya.
Proses terakhir dalam membatik adalah pewarnaan. Dalam workshop ini juga telah disediakan cat khusus batik dengan berbagai warna. “Aku suka membuat warna gradasi untuk karyaku, jadi lebih berwarna nanti hasilnya,” tukas salah satu pengunjung.