Malang – Dongeng merupakan salah satu media tutur. Dongeng bisa memberi penggambaran kehidupan. “Kita memberi nasihat melalui dongeng,” ujar Aziz salah seorang pendongeng. Topik tersebut lebih lanjut dibahas dalam kegiatan Pentas Dongeng di Taman Krida Budaya, Sabtu (3/9). Kegiatan yang masih menjadi rangkaian dari Pekan Budaya Indonesia ini dihadiri oleh pelajar SD se-Malang Raya, SMPLB di Malang, dan Sanggar Kegiatan Belajar Malang. Lima pendongeng dari Malang pun turut hadir untuk belajar dan berbagi pengalaman bersama para pelajar.
“Melatih warna suara, mendalami karakter mulai dari manusia sampai hewan, intonasi, ekspresi, gestur tubuh adalah hal terpenting dalam berdongeng,” jelas Aziz. Tak hanya Aziz, Hergianto sang pendongeng dari Malang pun tak mau kalah membagi ilmunya. Hergi menjelaskan bahwa unsur percaya diri sangat penting ketika sedang berdongeng. “Ngga usah malu, nanti semuanya harus mencoba berdongeng dan ini kesempatan kita untuk belajar,” ujarnya.
Para pelajar begitu antusias dalam mempelajari dongeng. Apalagi Aziz seringkali memberi contoh berdongeng dengan pembawaan yang lucu dan komunikatif. “Hanya dalam waktu 10 detik saja, sebenarnya kita bisa membuat dongeng,” tukas Aziz. Aziz meminta para pelajar untuk menyebutkan 3 nama hewan, yang akhirnya dipilih adalah kancil, harimau, dan kangguru.
Dengan lihai, Aziz memperagakan gerakan binatang tersebut dan mulai bercerita. “Dari cerita tersebut, nasihatnya adalah jangan pernah mengacaukan teman yang punya keinginan baik, itu namanya menghancurkan cita-cita,” jelasnya sumringah.
Acara dilanjutkan dengan pembagian enam kelompok yang dipimpin oleh para pendongeng. Pelajar diberi tips membuat dongeng, pendalaman karakter, belajar mengubah warna suara dan semua unsur lainnya. Kemudian, peserta wajib berdongeng dipanggung. Sebagai apresiasi, pelajar terbaik diberi hadiah.
