Jakarta – Peserta Belajar Bersama Maestro (BBM) se-Asean mendapat pelajaran batik dari sang maestro Komarudin Kudiya di Museum Tekstil. Melalui kegiatan Workshop, peserta diberi pelajaran mengenai batik mulai dari ragam hias batik, proses pembuatan, tahap pewarnaan, dan berbagai hal mengenai batik langsung dari ahlinya.
Setelah peserta mendapat teori dasar mengenai batik, peserta diperkenankan untuk membuat batik tulis. Antusiasme peserta pun terlihat dari semangat mereka saat membatik mulai dari menggambar pola diatas kain, menggunakan canting, memberi pewarna pada kain, dan menjemur.
Peserta pun kerapkali mendapat bantuan dari Komarudin, dengan sabar Komarudin menghampiri peserta satu per satu untuk menanyakan kesulitan yang dialami dan tak segan untuk membantu juga memberi contoh.
Ragam karya batik diciptakan dari jemari pelajar SMA dari negara se-ASEAN ini. Terlihat, ada yang menggambar motif bunga, ondel-ondel, hingga pokemon yang sedang marak saat ini. Ya, peserta memang diberi kebebasan dalam menggambar pola meskipun saat workshop, Komarudin memberi pelajaran mengenai Batik Mega Mendung.
“Ini pengalaman baru buat saya, senang sekali bisa mencoba membuat batik sendiri. Awalnya merasa bingung tapi ternyata mudah membuatnya,” tutur salah satu delegasi Myanmar. Salah satu delegasi Indonesia tak sependapat, Ia kerapkali merasa kesulitan ketika menggunakan canting karena tidak terbiasa.
Komarudin sangat mengapresiasi kegiatan ini. Ditemui usai workshop, Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bagus karena membanggakan dan menghargai budaya Indonesia. “Harapan saya kelak, budaya bangsa Indonesia dapat dikenal lebih luas sehingga mendatangkan berbagai keuntungan dan apresiasi terhadap batik datang dari berbagai penjuru,” tuturnya semangat.
