Jakarta – Meski baru dua hari menjabat sebagai Mendikbud, Muhadjir mengatakan siap melanjutkan program yang sudah ada dan bekerja dengan cepat. “Saya mendapat amanat dari Presiden Jokowi untuk memimpin kementerian ini. Meski saya bukan berasal birokrat, tapi saya akan melanjutkan program yang sudah ada sebelumnya dan bekerja dengan cepat.” ungkapnya.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir Effendy, saat acara silaturahim bersama seluruh pejabat eselon satu sampai tiga Kemdikbud, di Graha Utama lantai 3, Gedung A, Jumat (29/7).
Menjadi menteri, lanjutnya, merupakan hal yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. “Cita-cita saya dahulu adalah menjadi guru SMP, karena ayah saya adalah kepala SD, jadi saya harus selangkah di atasnya,” candanya.
Namun ternyata, lanjut Muhadjir, Tuhan memiliki rencana lain. “Jika saya menjadi guru SMP, mungkin saat ini saya tidak menjadi Mendikbud. Dari situ saya belajar, apa yang menurut kita baik, belum tentu baik menurut Tuhan, dan sebaliknya,” kenangnya.
Menutup acara ramah-tamah tersebut, Ia berpesan untuk saling mengingatkan dan bekerja sama. “Kalau ada yang ingin disampaikan, silahkan. Saya butuh waktu satu sampai dua bulan untuk belajar semua ini. Tolong diingatkan jika ada yang terlewat, semoga kita bisa bekerja sama. Saya juga mengajak bapak dan ibu sekalian untuk bekerja ikhlas dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan,” tukas mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah memilih Muhadjir Effendy sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, menggantikan Anies Baswedan yang telah menjabat selama 20 bulan.