Yogyakarta – Workshop Pengelolaan Data Geospasial Kebudayaan 2016, bertajuk “Pemetaan Sebaran (Titik) Cagar Budaya” resmi ditutup oleh Kepala BPCB Yogyakarta Tony W. Mambo, di Hotel Novotel, Selasa (26/7).
Dalam kesempatan tersebut, Tony menyampaikan beberapa hal terkait penyelenggaraan workshop. “Kegiatan ini memiliki misi untuk kepentingan kebudayaan, khususnya cagar budaya. Saya berharap, rekan-rekan dapat menindaklanjuti hasil dari kegiatan ini,” ungkapnya.
Pemerintah pusat, lanjut Tony, telah memfasilitasi masing-masing satuan kerja dengan beberapa perangkat pendukung seperti GPS, laptop, dan kamera. “Diharapkan, masing-masing UPT dapat melakukan pendataan ulang untuk semua cagar budaya dan setiap titik koordinat, dengan memaksimalkan alat yang ada,” jelasnya.
Beliau juga menggarisbawahi, dalam melakukan pendataan menggunakan GPS, diperlukan interval waktu demi mendapatkan hasil yang valid. “Jangan terburu-buru. Jangan sampai di lokasi, nyalakan GPS, lalu selesai. Perlu waktu beberapa menit untuk mendapatkan hasil yang akurat. Sebab, kegiatan ini bukan semata-mata untuk pendataan, melainkan juga registrasi nasional,” tukas Tony.