Caru Tawur Kesanga merupakan ritual yang wajib dilaksanakan oleh umat Hindu sebelum melaksanakan Brata Penyepian atau ibadah Nyepi. Caru Tawur Kesanga ini merupakan ritual yang dipersembahkan oleh umat Hindu kepada Bhuta Kala atau sifat jahat dalam diri manusia. Ritual ini termasuk dalam Buta Yadnya atau upacara yang sengaja ditujukan kepada kala atau buta,yaitu keinginan atau dorongan negatif yang muncul dari dalam diri manusia. Dalam Tawur Kesanga, para pemuda dan umat Hindu lainnya membuat Ogoh-ogoh, yang merupakan representasi Bhuta Kala dalam bentuk raksasa yang kemudian akan diarak dan dibakar di pura masing-masing.
Ada 6 dorongan negatif dalam diri manusia, yaitu Kroda (amarah), Kama (nafsu), Mada (kemabukan), Matsarya (Serakah, dendam, iri hati), Lobha (rakus dan tamak), dan Moha (kebingungan). Bhuta Kala ini lalu dibuat dalam wujud seni patung yang dinamakan Ogoh-ogoh.
Setelah Caru Tawur Kesanga, keesokan harinya umat Hindu akan melaksanakan Brata Penyepian, yaitu tidak melakukan hal-hal duniawi seperti berpergian, menyalakan api dan listrik, dan lainnya selama satu hari penuh dari jam 6 pagi sampai jam 6 pagi keesokan harinya. Brata Penyepian ini bertujuan untuk menyucikan diri kembali bagi umat Hindu untuk menjadikan diri lebih baik lagi di Tahun Saka yang baru.