Magelang – Hari Raya Waisak tahun 2016 mengusung tema “Pencerahan untuk Kebahagiaan dalam Diri Masing-masing” , dengan subtema “Buddha Dharma dan Pancasila Buddhis yang Menuntun Hidup dalam Kebijaksanaan” menjadi momen perenungan bagi seluruh umat Buddha di Indonesia, secara kontemplatif merefleksikan kesadaran untuk bijak dalam berbangsa dan bernegara.
Bhikkhu Pabhakaro Thera mengungkapkan pentingnya menunjukkan rasa syukur dan bakti kepada Buddha dalam memeringati Waisak. Kedamaian, kebahagiaan, ketenangan, kesejahteraan dan keharmonisan menjadi dambaan bagi tiap insan. Untuk mewujudkannya, diperlukan pengendalian diri yang teguh dalam hidup bermasyarakat yang majemuk dan penuh dengan kompleksitas. Hidup bermoral adalah jalan terbaik bagi setiap orang untuk menjalani kehidupan bermasyarakat yang harmonis.
Sang Buddha bersabda, “barang siapa sempurna dalam moral dan mempunyai pandangan terang, teguh dalam dhamma, selalu berbicara benar dan memenuhi segala kewajibannya, maka semua orang akan mencintainya” (Dhammapada, XVI: 217). Cita-cita ini sejalan dengan pelaksanaan aturan moralitas Buddhis yang bertujuan untuk memeroleh kedamaian dan ketenangan bagi diri sendiri dan orang lain. Moral (Sila) adalah langkah terpenting dalam menjalani kehidupan untuk mencapai peningkatan batin yang luhur. Menjalani Pancasila Buddhis dengan sebaik-baiknya adalah upaya umat Buddha dalam menuntun hidup menuju jalan yang benar dan tercapainya kebijaksanaan diri.