Jakarta – Proses pengajuan penetapan Hari Wayang Nasional terus ditindaklanjuti oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sejalan dengan hal tersebut, Hilmar Farid, selaku Direktur Jenderal Kebudayaan memimpin rapat pengajuan penetapan Hari Wayang Nasional yang diadakan di ruang sidang Direktorat Jenderal Kebudayaan Gedung E lantai 4. Dalam rapat ini turut hadir Jajaran Pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, perwakilan Kementerian Hukum dan HAM, perwakilan Kementerian Sekretariat Negara, serta Biro Hukum dan Organisasi (27/05).
Mengawali rapat, Fitra Arda selaku Kepala Bagian Hukum, Tata Laksana dan Kepegawaian memaparkan landasan – landasan yang mendasari pengajuan penetapan Hari Wayang Nasional. Paparan Fitra diperkuat oleh perwakilan dari SENA WANGI atau Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia yang membina wayang dan seni pedalangan secara Nasional selaku inisiator dari pengajuan usulan ini. Solihin, Ketua Dewan Kebijakan SENA WANGI menjelaskan betapa pentingnya menjadikan wayang sebagai sebuah selebrasi nasional, “Wayang adalah sebuah sistem yang dapat menjadi tontonan, tuntunan dan tatanan yang sudah sangat lengkap untuk pedoman kehidupan. Dalam demokrasi beberapa nilai dapat tergerus oleh zaman, namun kearifan lokal masih akan terus bertahan” paparnya.
Usai sesi paparan, Hilmar Farid menyambut baik pengajuan penetapan Hari Wayang Nasional. Hilmar menekankan bahwa setelah Hari Wayang Nasional secara resmi ditetapkan, tidak hanya menjadi perayaan semata namun harus memberikan manfaat yang nyata bagi seluruh masyarakat Indonesia terutama generasi muda, “Kita mau peringatan Hari Wayang Nasional betul – betul sebagai momen untuk menggerakkan pewayangan dari seluruh Indonesia. Kita harus berusaha bagaimana anak – anak mengenal wayang, kita harus menggemakan wayang kepada anak – anak”.
Sejauh ini, pengajuan usulan penetapan Hari Wayang Nasional sudah dalam tahap melengkapi berkas. Usulan tanggal yang diajukan ialah 7 November. Tanggal ini dipilih atas dasar penetapan wayang sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 7 November 2003.
