WORLD CULTURE FORUM MELAHIRKAN “BALI PROMISE”

0
1100

President SBY bersama Menteri Kebudayaan

Rapat panitia pengarah Forum Budaya Dunia (WCF) menghasilkan keputusan WCF yang disebut sebagai “BALI PROMISE”. Rapat dilakukan Minggu siang, 24 November 2013, tidak lama sebelum dilaksanakannya Gala Dinner di Garuda Wisnu Kencana. WCF dijadwalkan berlangsung tanggal 24 – 27 November 2013. BALI PROMISE akan disampaikan pada hari Selasa, 26 November 2013 saat penutupan WCF.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan alasan digunakannya kata “Promise” dan bukan “Declaration” adalah karena deklarasi biasanya merupakan inisiatif yang sering terikat dengan masalah politik. Meskipun begitu istilah janji lebih tepat dipakai untuk memperlihatkan beragamnya budaya yang dihadapi dalam sebuah forum budaya internasional.

Nuh lebih jauh mengekspresikan kebanggaannya terhadap WCF, sebagai forum budaya internasional pertama, yang sekarang berlangsung di Bali. “Saya percaya bahwa forum yang bergengsi ini akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengharmoniskan banyaknya warna budaya di dalam komunitas dunia. Tentu saja, ini adalah pertama kalinya keberagaman budaya dunia dibahas sebagai isu penting untuk melengkapi pembangunan global secara menyeluruh.”

Tujuan utama WCF adalah untuk mempromosikan budaya tidak hanya sebagai elemen konektifitas sosial tapi juga sebagai salah satu pendukung penting untuk memperkuat globlalisasi, tambahnya. “Dengan kata lain, diskusi antar budaya memiliki potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak layak menjadi sebaliknya. Ini adalah waktunya bagi komunitas dunia untuk bertransformasi menjadi peradaban baru, khususnya dalam globalisasi sekarang ini di mana dunia secara berangsur-angsur menjadi lebih dinamis karena perdagangan tanpa batas dan perjalanan.”

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga menekankan bahwa keseragaman budaya seharusnya tidak ada, karena bertentangan dengan karakteristik budaya yang beragam.