Kacung Marijan: NTT Memiliki Karakter yang Khas

0
3927

Kupang, NTT – Tahun ini, Festival Kebudayaan Melanesia terselenggara di Indonesia, tepatnya di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Di hadapan para tamu delegasi, Kacung Marijan, Dirjen Kebudayaan RI mengungkapkan NTT memiliki karakter khas yang sangat cocok menjadi wilayah terselenggaranya acara.

“NTT memiliki karakter yang masuk kategori Melanesia. Tak hanya ciri fisik penduduknya, namun juga cara hidup, bahasa, dan karakter-karakter lainnya,” papar Kacung.

Selain itu, lanjutnya, dengan terselenggaranya Festival Budaya Melanesia di NTT menjadi salah satu cara untuk mematahkan asumsi publik dunia bahwa penyebaran ras Melanesia tidak hanya ada di kawasan Australia dan Melanesia Barat saja, namun juga ada di Indonesia.

baju adat

“Selama ini publik dunia hanya tahu ras Melanesia tersebar di Australia yang diwakili oleh suku Aborigin, negara-negara di kawasan Pasifik, dan Papua Barat. Penelusuran sejarah ternyata menunjukan sebaliknya. Dengan adanya festival ini, mereka akan tahu bahwa Melanesia juga termasuk NTT, Papua, Maluku, dan Maluku Utara,” Kacung menjelaskan.

Sekedar diketahui, negara-negara yang tergabung dalam ras Melanesia berada di Pasifik Selatan. Sebanyak 11 negara yang masuk dalam ras Melanesia ini, antara lain Fiji, Papua New Guinea, Timor Leste, Kepulauan Salomon dan Vanuatu. Sedangkan Indonesia baru bergabung menjadi anggota pada tahun 2014 yang digelar di Papua, di mana saat itu Indonesia hadir sebagai pengamat.

Tahun ini, Melanesia kembali digelar di Indonesia tepatnya di Kupang, NTT, pada tanggal 27-29 Oktober 2015. Nantinya, acara tersebut akan menggelar empat program utama di antaranya konferensi, pertunjukan kesenian, pameran budaya, dan pemutaran film.

Tiga film dari Indonesia akan diputar dalam festival tersebut, yaitu “Atambua 39 C”, “Tanah Mama” dan “Cahaya dari Timur”. Jajang C. Noer dan Chico Jericho akan hadir dalam pemutaran film tersebut. Selain Indonesia, Fiji dan Kaledonia Baru turut mengirimkan film dari negara mereka untuk ditayangkan di forum masyarakat dengan budaya Melanesia.