Workshop Film Daerah Sulawesi Utara 2013

0
843

IMG_8551

Narasumber : Alex Komang Alex Komang, Saraswati Dewi Irawan, Aklhis Suryapati 

Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Manado menyelenggarakan Workshop Film Daerah Sulawesi Utara 2013, dengan menghadirkan beberapa Narasumber dari kalangan parktisi film nasional dan budayawan. Sineas Alex Komang, Saraswati Dewi Irawan, Aklhis Suryapati serta Antropolog Alex Ulaen dan jurnalis Daniel Kaligis mendampingi peserta Workshop yang berlangsung selama tiga hari (17-20/10) di Hotel Aryaduta manado. Para peserta berasal dari komunitas pencinta film, guru, dosen, mahasiswa, pelajar dan pemerintah daerah.

Workshop Film  Daerah Sulawesi Utara 2013 bermaksud untuk menggali, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai budaya daerah khususnya perfilman dalam upaya memperkaya khazanah budaya Indonesia. Karena itu tema yang diambil adalah “Melestarikan budaya daerah sebagai entitas nudaya nasional dalam bentuk film”. Menurut Kepala BPNB Manado Rusli Manorek, bahwa film sebagai karya budaya yang juga bermakna sebagai media komunikasi massa untuk membawa gagasan kepada publik.

“Kami mencoba mendorong segenap elemen masyarakat daerah Sulawesi Utara untuk mencintai film dan melihat film sebagai sarana efektif dalam memberi kontribusi nyata dalam melahirkan manusia Indonesia yang mulia, berbudi pekerti, serta memiliki peradaban yang luhur. Makanya film-film berkualitas harus dimunculkan, utamanya film-film yang berbasis kebudayaan sehingga memajukan peradaban bangsa”, kata Manorek, didampingi Ketua Panitia Estefien Katuuk.

Selama tiga hari tersebut, peserta dibekali dengan materi dan praktek pembuatan film, yakni pembahasan konten kelokalan dalam pengembangan perfilman daerah, pembuatan film dokumenter, pembahasan perkembangan perfilman nasional,  teknik pengambilan gambar, teknik editing dan produksi film. Sesudanya, mereka melakukan praktek pembuatan film yang dibagi dalam enam kelompok produksi.

Ketua Sekretariat Bersama Kine Klub Indonesia Akhlis Suryapati, mengungkapkan kesannya atas perkembangan peserta, meski kegiatan berlangsung singkat, akan tetapi masing-masing kelompok telah menghasilkan karya produksi film yang bagus. “Mereka cepat menyerap apa yang diberikan oleh para narasumber dan daya kreatifitasnya dapat dikembangkan dengan memproduksi film pendek yang dapat mencari solusi dari peralatan yang belum memadai” ungkap Akhlis.

Sementara aktor kawakan Alex Komang berharap akan banyak kelompok-kelompok produksi film atau kelompok-kelompok kine klub di Sulawesi Utara, mengingat keterbukaan orang Manado yang sejalan dengan kebebasan berkreasinya. Sehingga melalui workshop film ini, Alex Komang mengajak kreatifitas pembuatan film agar terus ditumbuhkan.

“Melalui film orang banyak akan lebih mengenal kebudayaan masyarakat Sulawesi Utara beserta potensi-potensi sumber daya alamnya yang tinggi”, Kata Komang.

Senada dengannya, salah seorang peserta, Rendy Kaseger, menegaskan karena wadah film sangat baik bagi perkembangan daerah, makanya semua pihak mesti berkewajiban mengembangkan perfilman daerah untuk berbicara di semua tingkatan baik daerah, regional, nasional dan internasional. “Film Dokumenter adalah salah satunya yang mesti diseriusi, untuk menggali berbagai hal seperti kesejarahan, kebudayaan, sehingga nantinya sangat berdampak baik bagi pembangunan karakter bangsa Indonesia”, jelas Kaseger. (Steven)