Bandung – Malam ini (3/7/2015) merupakan hari terakhir pelaksanaan Program Belajar Bersama Maestro. Acara penutupan ini sekaligus mempertemukan seluruh peserta BBM wilayah kota Bandung yang terbagi dalam 4 kelompok Maestro, Nyoman Nuarta, Irawati Durban, Tan Deseng, dan SAM Udjo. Seluruh peserta BBM bergabung menjadi satu dalam momen buka puasa bersama yang masih dalam rangkaian acara penutupan ini. Mereka saling berbagi cerita dan pengalaman mereka ketika belajar bersama Sang Maestro.
Setelah Sholat Maghrib, peserta BBM mulai diarahkan ke area pertunjukan Saung Angklung Sam Udjo untuk mempersiapkan pertunjukan. Peserta kelompok Maestro Nyoman Nuarta mulai menata patung yang akan mereka pamerkan. Empat buah patung self potrait tertata rapi di atas meja display. Keempat peserta terlihat begitu bangga dengan patung yang berhasil mereka buat selama 10 hari belajar bersama Maestro Nyoman Nuarta.
Sembari menunggu giliran presentasi keempat peserta mempersiapkan materi yang akan mereka sampaikan ke teman-teman yang lain. Selain itu acara penutupan ini menjadi ajang pamer bakat para peserta BBM. Seperti anak didik Tan Deseng yang memamerkan kemampuan bermain gitar mereka, kemudian anak didik Irawati Durban yang memamerkan bakat menari tarian tradisional Sunda, disusul oleh anak didik SAM Udjo yang memamerkan kemampuan memainkan angklung.
Terakhir, giliran anak didik Maestro Nyoman Nuarta yang memamerkan hasil karya patungnya. Secara bergantian, Nadhifah dan Dimas yang didampingi oleh Bapak Agus, Staff Galeri NuArt, menceritakan setiap tahapan pembuatan patung mulai dari membuat modelling hingga tahap pengecatan. Pada kesempatan ini, Nadhifah menyampaikan petuah yang disampaikan Maestro Nyoman Nuarta kepada para peserta yang lain “ Ada satu petuah dari Pak Nyoman yang akan selalu saya ingat, orang yang memiliki bakat tapi tak punya kemauan kuat ia tak akan pernah sukses. Namun orang yang memiliki kemauan dengan bakat yang minim, dia pasti bisa meraih kesuksesan” ujarnya menutup presentasi.