Konferensi Pers Kongres Kebudayaan Indonesia 2013, dibuka oleh Wiendu Nuryanti, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan, dan Kacung Marijan Direktur Jenderal Kebudayaan.
Seiring tumbuhnya kesadaran berbangsa, tumbuh juga kesadaran untuk menentukan konsep, kebijakan, dan strategi pemajuan kebudayaan ke depan yaitu kebudayaan Indonesia. Keragaman kebudayaan bangsa merupakan kekayaan dan sumber utama dalam pembangunan jati diri, kebanggaan nasional, dan pemerkokoh kesatuan dan persatuan bangsa.
Sebagai konsekuensi dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi dewasa ini, hubungan antar budaya pun semakin terbuka dan saling memengaruhi. Sementara itu, selain hubungan budaya antar etnis memperlihatkan keterbukaan yang dapat mengancam dalam upaya membangun ke-Indonesiaan.
Permasalahan yang terjadi harus ditangani dengan serius karena penanganan nya tidak dapat dilakukan secara pasial dan sendiri-sendiri, tetapi perlu dibahas secara menyeluruh, mendalam, dan tuntas dalam sebuah forum yaitu Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI). Untuk tahun 2013 ini, KKI mengangkat sebuah tema yaitu Kebudayaan untuk Ke-Indonesiaan. Mengangkat tema ini dikarenakan memandang kebudayaan sebagai kekuatan besar dan faktor kunci. Sedangkan ke-Indonesiaan merupakan pembangunan bangsa yang majemuk/ beragam.
Tujuan KKI tahun 2013 :
- Menanamkan pemahaman multikulturalisme dalam konteks pluralism,
- Membangun demokrasi yang berbudaya,
- Meningkatkan pengelolaan kebudayaan,
- Meningkatkan diplomasi kebudayaan Indonesia di dunia Internasional, dan
- Meningkatkan kemitraan diantara pemangku kepentingan kebudayaan, baik Lembaga Pemerintah maupun Lembaga Masyarakat untuk memperkuat ke-Indonesiaan.
Pembukaan Kongres Kebudayaan Indonesia tahun ini dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti. Beliau sekaligus sebagai Pembicara Kunci tentang Kebijakan Kebudayaan. Selain itu ada pembicara utama yang akan hadir untuk menyampaikan materinya dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas, dan utusan dari UNESCO. Sedangkan peserta Kongres Kebudayaan Indonesia 2013 yaitu budayawan, cendekiawan, seniman, pakar, tokoh masyarakat, wartawan dan unsur pemerintah.