Jakarta – masih dalam pelaksanaan kegiatan Workshop Pengelolaan Website Kebudayaan hari kedua, materi yang tak kalah penting juga disampaikan oleh Hani Fibianti seorang Communication Strategic Planner. Ia menyampaikan materi yang bertajuk “Arah dan Strategi Informasi Kebudayaan yang Diharapkan oleh Masyarakat”, pada diskusi kali ini dipimpin oleh Nurokhim, Kasubbag Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran, selaku moderator. Workshop ini, dilaksanakan di Ruang Rinjani, Hotel Ibis, Slipi, Jakarta Barat (20/5/15).
Hani menjelaskan masa-masa komunikasi digital berkembang sesuai urutan waktu. Pada tahun 1920-1970, konsumen berita masih menggunakan pola one way communication artinya tidak ada timbal balik untuk memberi komentar pada berita yang disajikan. Kemudian, memasuki era 1970 dimana komunikasi modern / digital sudah mulai masuk. Memasuki zaman serba digital, masyarakat semakin dipermudah untuk mengakses berbagai macam berita melalui media online.
Berita yang disajikan oleh media online cenderung memiliki aspek kekinian serta cepat. Zaman ini, peran media massa dan PR sangat penting. Karena berita mempunyai efek membesarkan seperti bola salju maka dari itu informasi yang disampaikan harus akurat “kita harus tau bagaimana berita itu bisa diterima dengan baik oleh konsumen kita” ujar Hani. Hal terpenting yang harus selalu diterapkan dalam pembuatan berita ialah headline yang menarik serta berita yang memiliki informasi yang jarang diketahu pembaca. Satu hal yang terpenting yang tak boleh dilupakan adalah jangan membohongi publik.
