Pagelaran Pesta Budaya Papua ke- XI yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Papua yang dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 21-23 Agustus 2013 di halaman Kantor Dinas Otonom Prov. Papua, di buka secara resmi oleh Asisten 1 Sekda Provinsi Papua Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. Elieser Renmaur dengan pemukulan lesung (alat musik tradisional “klambut” dalam bahasa Sentani)
Ada berbagai acara yang diisi dalam rangka memeriah-kan Pesta Budaya Papua ke-XI tersebut, diantara-nya, tari-tarian daerah dari 7 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Papua, kuliner tradisional khas Papua, bakar batu dan Expo menampilkan berbagai stand antara lain, stand alat perlengkapan militer, dan stand lain sebagainya yang dikemas dalam rangka memeriahkan Pesta Budaya Papua tersebut.
Dalam sambutan Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe, yang dibacakan oleh Elieser Renmaur mengatakan, provinsi Papua adalah pintu gerbang Indonesia ke kawasan Asia dan Pasifik dengan jumlah penduduk kurang lebih 3,2 Juta jiwa atau tidak lebih dari 1 persen dari jumlah Penduduk Indonesa. Sekitar 70 persen penduduk tinggal di kampung –kampung atau daerah terpencil, terdiri dari berbagai suku dan etnis yang beranekaragam serta memiliki potensi alam yang begitu kaya. Kekayaan itu meliputi, sektor pertambangan, kelautan, perikanan , perkebunan, dan memiliki pulau aneka ragam kebudayaan yang unik.”Kondisi ini mendorong kita untuk segera melakukan terobosan–terobosan untuk mengelola kekayaan itu untuk semata–mata meningkatkan taraf hidup masyarakat kita di Provinsi ini”. Dengan demikian menurutnya, pemerintah Provinsi Papua saat ini mengedepankan sebuah kebijakan strategis sebagai langkah terobosan, yaitu mengelola potensi kekayaan itu sebagaimana tercermin dalam visi Gubernur dan Wakil Gubernur yaitu “mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera”. Oleh karena itu, Kebudayaan Papua juga merupakan potensi kekayaan bangsa yang patut dibina, dan dikembangkan sebagai upaya pelestarian sekaligus dikelola guna memberidampak yang positif terhadap adanya pemberdayaan masyarakat di kampung –kampung. “Pada gilirannya akan memberikan manfaat bagi adanya peningkatan kesejahteraan rakyat, di kampung-kampung,”ungkapnya. sehubungan hal tersebut, Elieser Renmaur mengatakan, pembangunan di bidang kebudayaan dan pariwisata memiliki peran yang besar dalam memperkokoh ketahanan budaya, identitas dan pembangunan karakter bangsa yang berbudaya dan bermartabat serta melaksanakan kegiatan yang mendukung program keragagaman budaya Papua. “itulah sebabnya kebudayaan dan pariwisata menjadi hal penting,” tambahnya. “kita akan terus melakukan upaya penggalian,pembinaan, pengembangan, dan perlindungan nilai-nilai budaya kita melalui kegiatan-kegiatan yang tentunya terprogram dan tertata baik, searah dengan langkah kebijakan pemerintah saat ini, dalam rangka mewujudkan Papua Bangkit Mandiri dan Sejahtera.
Pesta budaya ini pun mendapat apresisi dari Precident YPFA Yoshida Yoichi dari Jepang yang juga hadir dalam pesta budaya tersebut. Berharap dari semua apa yang dilakukan ini dapat menambah nilai positif bagi orang-orang Asli Papua.
Sementara Ketua Panitia mengatakan bahwa, peserta pesta budaya tahun ini sangat banyak yang datang dari daerah asal untuk memeriahkan Pesta Budaya Papua ke-XI ini, dengan berbagai persembahan.