Indonesia telah meratifikasi Convention for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage tahun 2003, yang disahkan melalui Peraturan Presiden Nomor 78 tahun 2007 tentang Pengesahan Convention for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage. Sehubungan dengan hal tersebut, maka selain unsur budaya Indonesia dicatatkan maka perlu dilakukan penetapan. Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia adalah pemberian status Budaya Takbenda menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri berdasarkan rekomendasi Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
Kegiatan penetapan ini dilakukan sebagai upaya untuk melindungi Budaya Takbenda yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kegiatan penetapan ini harus melibatkan semua pihak seperti Pemerintah, Pemerintah Daerah, Setiap Orang, dan Masyarakat Hukum Adat. Dengan demikian diharapkan kepedulian masyarakat akan pentingnya Pelestarian Warisan Budaya Takbenda Indonesia akan semakin meningkat.
Budaya Takbenda yang akan ditetapkan adalah Budaya Takbenda yang ada di wilayah Indonesia sesuai dengan Konvensi UNESCO Tahun 2003, yaitu :
- tradisi dan ekspresi lisan, termasuk bahasa sebagai wahana warisan budaya takbenda;
- seni pertunjukan;
- adat istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan-perayaan;
- pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta;
- kemahiran kerajinan tradisional.
Pada tahun 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam bidang kebudayaan, menyelenggarakan kegiatan Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dalam rangka melestarikan (melindungi, mengembangkan, memanfaatkan) budaya Indonesia. Ada 77 budaya takbenda yang telah ditetapkan menjadi warisan budaya takbenda Indonesia, termasuk Tenun Ikat Sumba dan 6 Warisan Budaya Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Warisan Dunia (World Heritage) yaitu Wayang, Keris, Angklung, Batik, Tari Saman, dan Noken.
Pada tahun 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kembali melakukan kegiatan penetapan Budaya Takbenda Indonesia menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Warisan Budaya yang ditetapkan pada tahun ini lebih banyak dibandingkan dengan penetapan yang dilakukan pada tahun 2013. Secara umum kegiatan penetapan tahun 2014 memiliki tujuan agar rasa memiliki dan kepedulian terhadap Pelestarian Warisan Budaya Takbenda Indonesia dapat tumbuh di seluruh elemen yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu mulai tahun 2014 proses pengajuan WBTB Indonesia turut pula melibatkan pemerintah daerah selaku pemangku kepentingan yang berkewajiban melestarikan Warisan Budaya Takbenda Indonesia di daerah masing-masing.
Pada tahun 2014 memiliki target sebanyak 50 (lima puluh) Budaya Takbenda yang diperoleh dari pelaksanaan rangkaian kegiatan penetapan Warisan Budaya Takbenda yang dilakukan oleh Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya. Rangkaian kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Rapat Persiapan Internal,
- Rapat Pembahasan Usulan Warisan Budaya Takbenda Indonesia,
- Rapat Koordinasi I Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda Indonesia,
- Verifikasi data usulan penetapan,
- Rapat Koordinasi II Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda Indonesia,
- Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh tim ahli Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang outputnya adalah rekomendasi penetapan budaya takbenda menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia,
- serta Perayaan Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang berbentuk penyerahan sertifikat Warisan Budaya Takbenda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada Pemerintah Daerah.
Dalam Proses Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia dibentuk Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang terdiri atas 15 orang yang ahli di bidang kebudayaan. Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda Indonesia dibentuk dan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Kebudayaan No.828/F.F6/DN/2013. Pada dasarnya wewenang dari Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda Indonesia adalah sebagai berikut:
- melakukan kajian atas berkas yang diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat;
- menyusun dan menetapkan mekanisme kerja;
- melakukan klasifikasi atas kriteria Warisan Budaya Takbenda Indonesia sesuai dengan pedoman pemerintah;
- meminta keterangan dari Balai Pelestarian Nilai Budaya, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat yang mendaftarkan budaya takbenda;
- melakukan verifikasi budaya takbenda yang akan diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia; dan
- merekomendasikan budaya takbenda yang memenuhi kriteria sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia kepada pejabat yang berwenang;
Permohonan usulan karya budaya yang akan ditetapkan pada mulanya dikirimkan kepada Dinas Kebudayaan tingkat provinsi beserta imbauan pendampingan BPNB yang telah dua kali dikirimkan oleh Kesekretarian Dit.INDB melalui surat no.156/srt/F6/II/2014 pada tanggal 28 Januari 2014 dan surat no.578/srt/F6/III/2014 pada tanggal 28 Maret 2014. Kedua surat tersebut berisi permohonan kepada Dinas perihal pengajuan usulan karya budaya di daerah sebagai calon Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2014.
Respons dari kedua surat tersebut menghasilkan 106 nama karya budaya yang diajukan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi dan Balai Pelestarian Nilai Budaya. Selain 106 karya budaya yang diajukan oleh Dinas kebudayaan Provinsi dan Balai Pelestarian Nilai Budaya, terdapat 14 karya budaya yang diusulkan oleh Tim Ahli untuk ditetapkan pada tahun 2014, sehingga jumlah keseluruhan awal dari karya budaya yang diajukan adalah 120 usulan nama karya budaya. Seluruh 120 karya budaya yang diajukan kemudian proses seleksi pada Rapat Koordinasi I Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 12 – 14 Mei 2014 di Hotel Royal, Jl. Ir. H. Juanda No.16, Bogor, Jawa Barat. Proses seleksi terhadap 120 usulan karya budaya takbenda dilakukan berdasarkan kelengkapan formulir pencatatan dan data dukungnya. Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan oleh tim ahli dan narasumber di rapat tersebut terdapat dua karya budaya yang membutuhkan data dukung lebih lanjut sehingga tidak dapat dilanjut ke tahap selanjutnya, yaitu usulan Obat Daun Gatal dan Hompongan. Dengan demikian jumlah karya budaya yang maju sebagai usulan Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2014 adalah 118 karya budaya.
Dari 118 nama karya budaya yang diajukan menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia terdapat 21 karya budaya yang membutuhkan verifikasi lapangan untuk melengkapi keterangan mengenai deskripsi serta kondisi terkini dari masing-masing karya budaya yang dimaksud. Kegiatan verifikasi lapangan ini dilakukan pada bulan Juni hingga bulan Agustus di 17 lokasi tempat masing-masing karya budaya berada. Hasil dari verifikasi lapangan dibahas pada Rapat Koordinasi II Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 28 – 30 Agustus 2014 di Hotel Millenium, Jl. Fachruddin no. 3, Jakarta Pusat. Pada rapat tersebut dihasilkan keputusan bahwa keseluruhan 21 karya budaya yang diverifikasi layak untuk terus ditetapkan pada Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2014.
Sidang penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia telah dilaksanakan pada tanggal 17—20 September 2014 di Hotel Millenium Sirih, Jakarta. Sidang ini dihadiri oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari 30 Provinsi, dengan catatan provinsi yang tidak hadir adalah: Bengkulu, Kalimantan Timur, Papua dan Papua Barat, dan stakeholder. Selain itu, ada 3 provinsi yang tidak mengusulkan, yaitu: Kalimantan Utara, Riau dan Maluku Utara. Pada Sidang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2014 ditetapkan sejumlah 96 karya budaya dari 118 usulan karya budaya yang diterima oleh Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya dengan rincian 89 karya budaya yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia dan 7 karya budaya yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Bersama.
Selain karya budaya yang telah ditetapkan terdapat 20 karya budaya yang ditangguhkan, dengan penjelasan sebagai berikut: 9 karya budaya ditangguhkan karena data yang belum lengkap, 11 karya Budaya ditangguhkan karena tidak ada perwakilan dari Dinas Kebudayaan Provinsi yang hadir untuk mempresentasikan Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2014 yang diusulkan. Selain itu terdapat juga 1 karya budaya yang dibatalkan pengusulannya karena pihak dinas kebudayaan provinsi terkait menolak untuk melanjutkan proses penetapan. Sehingga dengan demikian ada 21 karya budaya yang tidak ditetapkan pada tahun 2014. Daftar lebih lanjut dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:
DAFTAR TIM AHLI WARISAN BUDAYA TAKBENDA INDONESIA 2014
NO. | JABATAN/NAMA | INSTANSI | JABATAN DALAM KEANGGOTAN |
1. | Mukhlis PaEni | Lembaga Sensor FilmAhli Sejarah | Ketua |
2. | Yophie Septiady | Universitas IndonesiaAhli Folklor | Sekretaris |
|
Universitas AirlanggaAhli Upacara/Ritual | Anggota | |
4. | Ayu Sutarto | Universitas JemberAntropolog | Anggota |
5. | Saiful Umam | Universitas Islam Negeri JakartaSejarah dan Naskah Islam | Anggota |
6. | Sulistyo S. Tirtokusumo | Kementerian Pendidikan dan KebudayaanAhli Seni Pertunjukan | Anggota |
7. | Haryono Guritno | Yayasan Damar KajiAhli Keris | Anggota |
8. | Abdul Latief Bustami | Universitas Negeri MalangAntropolog | Anggota |
9. | Asmoro Damais | Wastra dan Busana IndonesiaAhli Kain | Anggota |
10. | Pudentia MPSS | Universitas IndonesiaAhli Tradisi Lisan | Anggota |
11. | Mu’jizah | Badan Pengembangan dan Pembinaan BahasaAhli Naskah Kuno | Anggota |
12. | Gunawan Cahyono | Universitas IndonesiaAhli Arsitektur | Anggota |
13. |
|
Ketua Umum Ikatan Pelestari Seni Budaya IndonesiaAhli Pakaian Tradisional | Anggota |
14. | Rahayu Supanggah | ISI SurakartaAhli Seni Pertunjukan | Anggota |
15. | Wiwiek Sipala | Institut Kesenian JakartaAhli Seni Pertunjukan | Anggota |
- Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2014 yang ditetapkan:
NO. | NAMA WARISAN BUDAYA TAKBENDA INDONESIA | PROVINSI | KATEGORI |
1 | Didong | Nangroe Aceh Darussalam | Tradisi Lisan |
2 | Kerawang Gayo | Kerajinan Tradisional | |
3 | Tari Seudati | Seni Tradisi | |
4 | Rumoh Aceh | Arsitektur Tradisional | |
5 | Kopiah Riman | Kerajinan Tradisional | |
6 | Huda-Huda | Sumatera Utara | Seni Tradisi |
7 | Omo Hada | Arsitektur Tradisional | |
8 | Bola Nafo | Kerajinan Tradisional | |
9 | Serampang Duabelas | Seni Tari | |
10 | Berahoi | Tradisi Lisan | |
11 | Merdang-Merdem | Upacara/Ritual | |
12 | Ulos Batak Toba | Kain Tradisional | |
13 | Kaba Cinduo Mato | Sumatera Barat | Tradisi Lisan |
14 | Tari Toga | Seni tradisi | |
15 | Songket Pandai Sikek | Kain Tradisional | |
16 | Ronggeng Pasaman | Seni Tradisi | |
17 | Indang Piaman | Seni Tradisi | |
18 | Tato Mentawai | Teknologi Tradisional | |
19 | Silek Minang | Seni Tradisi | |
20 | Tari Gending Sriwijaya | Sumatera Selatan | Seni Tradisi |
21 | Tembang Batanghari Sembilan | Seni Tradisi | |
22 | Pempek | Kuliner Tradisional | |
23 | Guritan Besemah | Tradisi Lisan | |
24 | Rumah Ulu | Arsitektur Tradisional | |
25 | Limas Palembang | Arsitektur Tradisional | |
26 | Aksara Incung (Aksara Ka-Ga-Nga Kerinci) | Jambi | Naskah Tradisional |
27 | Seloko Melayu Jambi | Tradisi Lisan | |
28 | Senandung Jolo | Tradisi Lisan | |
29 | Adat Nganggung | Bangka Belitung
Bangka Belitung
|
Upacara/Ritual |
30 | Campak Dalung | Tradisi Lisan | |
31 | Adat Taber Kampung | Upacara/Ritual | |
32 | Perang Ketupat | Upacara/Ritual | |
33 | Tari Kedidi | Seni Tradisi | |
34 | Pantun Melayu | Kepulauan Riau | Tradisi Lisan |
35 | Gendang Siantan | Seni Tradisi | |
36 | Gubang | Seni Tradisi | |
37 | Lamban Pesagi | Lampung | Arsitektur Tradisional |
38 | Tari Melinting | Seni Tradisi | |
39 | Gamolan Pekhing | Seni Tradisi | |
40 | Muayak | Tradisi Lisan | |
41 | Sigeh Penguten | Seni Tradisi | |
42 | Pencak Silat Bandrong | Banten | Seni Tradisi |
43 | Ubrug | Seni Tradisi | |
44 | Upacara Babarit | DKI Jakarta | Upacara/Ritual |
45 | Nasi Uduk | Kuliner Tradisional | |
46 | Sayur Besan | Kuliner Tradisional | |
47 | Kerak Telor | Kuliner Tradisional | |
48 | Gabus Pucung | Kuliner Tradisional | |
49 | Roti Buaya | Kuliner Tradisional | |
50 | Bir Pletok | Kuliner Tradisional | |
51 | Blenggo | Seni Tradisi | |
52 | Tari Topeng Cirebon | Jawa Barat | Seni Tradisi |
53 | Kuda Renggong | Seni Tradisi | |
54 | Jaipong | Seni Tradisi | |
55 | Lumpia Semarang | Jawa Tengah | Kuliner Tradisional |
56 | Tari Seblang |
Jawa Timur
|
Seni Tradisi |
57 | Wayang Topeng Malang | Tradisi Lisan | |
58 | Tumpeng Sewu | Upacara/Ritual | |
59 | Syi’ir Madura | Tradisi Lisan | |
60 | Kasada | Upacara/Ritual | |
61 | Ludruk | Seni Tradisi | |
62 | Jaran Bodhag | Seni Tradisi | |
63 | Dongkrek | Seni Tradisi | |
64 | Bedhaya Semang | DI Yogyakarta | Seni Tradisi |
65 | Seni Pertunjukan Tektekan Bali | Bali | Seni Tradisi |
66 | Perisean | Nusa Tenggara Barat | Upacara/Ritual |
67 | Lodok | Nusa Tenggara Timur | Kearifan Lokal |
68 | Penti Weki Peso Beo Renca Rangga Walin Ngahun | Upacara/Ritual | |
69 | Madihin | Kalimantan Selatan | Tradisi Lisan |
70 | Aruh Baharin | Upacara/Ritual | |
71 | Nyobekng | Upacara/Ritual | |
72 | Handep | Kalimantan Tengah | Kearifan Lokal |
73 | Tiwah | Upacara/Ritual | |
74 | Tulude | Sulawesi Utara | Upacara/Ritual |
75 | Kain Koffo | Kerajinan Tradisional | |
76 | Kabela | Kerajinan Tradisional | |
77 | Tumbilotohe | Gorontalo | Upacara/Ritual |
78 | Karawo | Kerajinan Tradisional | |
79 | Passayang-sayang | Sulawesi Barat | Seni Tradisi |
80 | Sandeq | Teknologi Tradisional | |
81 | Mosehe | Sulawesi Tenggara | Upacara/Ritual |
82 | Lulo | Seni Tradisi | |
83 | Karia | Upacara/Ritual | |
84 | Pepepepeka Ri Makka | Sulawesi Selatan | Seni Tradisi |
85 | Tongkonan | Arsitektur Tradisional | |
86 | Badik | Senjata Tradisional | |
87 | Rofaer War | Maluku | Upacara/Ritual |
88 | Tyarka | Tradisi Lisan | |
89 | Poya | Seni Tradisi |
- Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2014 yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Bersama:
NO. | NAMA WARISAN BUDAYA TAKBENDA INDONESIA | PROVINSI | KATEGORI |
1 | Kertas Daluang | Jawa Barat,Jawa Tengah,
DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat |
Kerajinan Tradisional |
2 | Gamelan Jawa Gaya Surakarta dan Yogyakarta | Jawa Tengah dan DI Yogyakarta | Seni Tradisi |
3 | Sekaten | Jawa Tengah dan DI Yogyakarta | Upacara/Ritual |
4 | Pawukon | Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah,DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat | Kearifan Lokal |
5 | Mendu | Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat | Tradisi Lisan |
6 | Pakaian Kulit Kayu | Vuya (Sulawesi Tengah); Sonaq Suekng (Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur,Kalimantan Utara) | Kain Tradisional |
7 | Tari Cakalele | Maluku,Maluku Utara, Sulawesi Utara | Seni Tradisi |
- Usulan Karya Budaya yang ditangguhkan untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada Penetapan tahun berikutnya:
NO. | NAMA WARISAN BUDAYA TAKBENDA | PROVINSI | KATEGORI | STATUS |
1 | Nasi Ulam | DKI Jakarta
|
Kuliner Tradisional | Ditangguhkan |
2 | Ongol-ongol | Kuliner Tradisional | Ditangguhkan | |
3 | Kue Cincin | Kuliner Tradisional | Ditangguhkan | |
4 | Kue Ape | Kuliner Tradisional | Ditangguhkan | |
5 | Kue Rangi | Kuliner Tradisional | Ditangguhkan | |
6 | Kolang-kaling | Kuliner Tradisional | Ditangguhkan | |
7 | Es Doger | Kuliner Tradisional | Ditangguhkan | |
8 | Jaranan | Jawa Timur | Seni Pertunjukan | Ditangguhkan |
9 | Egrang | Permainan Tradisional | Ditangguhkan |
- Usulan Karya Budaya yang batal diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia:
NO. | NAMA WARISAN BUDAYA TAKBENDA | PROVINSI | KATEGORI | STATUS |
1 | Ngadu Domba | Jawa Barat | Permainan Tradisional | Dibatalkan |
- Usulan Karya Budaya yang tidak dibahas dalam sidang karena Dinas Kebudayaan Provinsi tidak hadir dalam Sidang
NO. | NAMA WARISAN BUDAYA TAKBENDA | PROVINSI | KATEGORI | STATUS |
1 | Umeak Jang | Bengkulu | Arsitektur Tradisional | Tidak dibicarakan dalam sidang penetapan |
2 | Kain Besurek | Kain Tradisional | Tidak dibicarakan dalam sidang penetapan | |
3 | Kain Lantung | Kain Tradisional | Tidak dibicarakan dalam sidang penetapan | |
4 | Mandau | Kalimantan Timur | Senjata Tradisional | Tidak dibicarakan dalam sidang penetapan |
5 | Kuangkay | Upacara/ Ritual | Tidak dibicarakan dalam sidang penetapan | |
6 | Bluntakng | Kerajinan Tradisional | Tidak dibicarakan dalam sidang penetapan | |
7 | Papeda | Papua Barat | Kuliner Tradisional | Tidak dibicarakan dalam sidang penetapan |
8 | Koteka | Papua | Kerajinan Tradisional | Tidak dibicarakan dalam sidang penetapan |
9 | Honai | Arsitektur Tradisional | Tidak dibicarakan dalam sidang penetapan | |
10 | Wor | Upacara/ Ritual | Tidak dibicarakan dalam sidang penetapan | |
11 | Tomako | Teknologi Tradisional | Tidak dibicarakan dalam sidang penetapan |