Pekalongan. Direktorat Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbud mengadakan acara pembukaan Gelar Tradisi Masyarakat Pesisir. Acara yang bertepatan dengan pekan batik nasional ini dihadiri oleh budayawan, dosen, mahasiswa, masyarakat nelayan, dan perwakilan UPT ditjen kebudayaan seluruh Indonesia. Wali kota Pekalongan, Basyir Ahmad, berkesempatan untuk membuka secara resmi gelaran yang diadakan di Hotel Nirwana ini.
“Indonesia pesisirnya paling hebat karena negara maritim, selama ini kita abaikan, ke depan kita upayakan agar bisa maksimum,” ujar Basyir. Ia pun menambahkan bahwa negara ini harus maju tetapi tidak boleh lupa pada tradisi. Sementara itu, Direktur Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Dra. Sri Hartini, M.Si., menyampaikan bahwa budaya masyarakat pesisir harus dilestarikan karena masih ada kesenjangan dengan budaya daratan.
“Selama ini pekalongan identik dengan batik, tetapi pekalongan memiliki banyak potensi budaya selain batik, budaya pesisir misalnya,” tambah Sri Hartini dalam sambutannya.
Gelar Tradisi Masyarakat Pesisir ini berlangsung dari 10 hingga 12 Oktober 2014. Selain seminar, berbagai rangkaian kegiatan terdiri dari pameran, lomba, jalan sehat, dan kirab sesaji akan dilakukan bersama masyarakat Pekalongan.
