Refleksi & Re-Imaji Indonesia

0
1806

Refleksi dan Re-Imaji Indonesia akan dilaksanakan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis 26 Juni 2014, pukul 19.00 – 21.00 WIB  acara diawali Pidato Kebudayaan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, sepatah kata calon presiden Republik Indonesia tentang Kebudayaan Indonesia Kini & Nanti dan sambutan “Refleksi & Re-Imaji Indonesia” oleh Prof. DR. Dawam Rahardjo. Peluncuran buku Tokoh Sejarah karya HM. Nasruddin Anshoriy & Jeihan Sukmantoro, Buku Raden Patah: Pelopor Islamisasi Tanah Jawa Berbasis Intelektual, Spritual dan Kultural, Buku Pakubowono X: Penjaga Tradisi, Pelopor Modernisasi Budaya Jawa serta pembacaan puisi “5 Rukun Penyair Utama Indonesia” yaitu KH. Mustofa Bisri, KH D. Zawawi Imron, Sapardi Djoko Damono, Acep Zamzam Noor dan Jeihan Sukmantoro.

Juga pameran tunggal lukisan karya Jeihan Sukmantoro yang menampilkan 45 lukisan. Jeihan merupakan salah satu pelukis utama Indonesia yang dikenal dengan melukis manusia bermata hitam sebagai metafora. Lukisan-lukisan Jeihan adalah esensi atas hakikat sebuah subjek, berujung pada hakikat dan pencarian jati diri serta spiritualisme. Mata hitam adalah sikap untuk selalu melihat lebih dalam dan lebih jauh. Seperti lubang hitam (black hole) alam semesta, mata itu menelisik untuk merefleksi hidup. “Mata Hitam” Jeihan menjadi kekayaan intelektual bangsa umtuk selalu berpikir dan senang merenung dan menginterpretasikan pelajaran masa depan bangsa. Dalam agenda ini Jeihan, mengetengahkan lukisan terbarunya yang berjudul Satrio Piningit (2014). Lukisan ini untuk menandai sikap hidupnya yang tak memungkiri adanya perbedaan, dualisme, wilayah abu-abu dan kemanunggalan antara berbagai hal. Iniah lukisan Jeihan tentang esensi Indonesia.

HP0001

HP0002