Menteri Kebudayaan Tanggapi Positif Giat Budaya Inisiatif Publik Sebagai Dukungan dan Upaya Bersama Dalam Memajukan Kebudayaan di Indonesia

0
12
Menteri Kebudayaan menghadiri pertemuan dengan Jaringan Kota Pusaka Indonesia, di Yogyakarta.

Jogjakarta, 30 November 2024. Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon, M.Sc., siang ini menghadiri pertemuan perwakilan Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), di tengah-tengah kunjungan kerja di Yogyakarta. Berlangsung di Taman Budaya Embung Giwangan, Menteri Kebudayaan menghadiri pertemuan yang bermaksud untuk mendengarkan hasil dan rekomendasi Kongres JKPI ke-VI 2024, sekaligus sebagai bentuk dukungan dari Kementerian Kebudayaan dan juga upaya memperkuat kolaborasi dengan JKPI dalam menjaga warisan budaya, terutama dalam pemajuan kebudayaan.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Kebudayaan mengemukakan bahwa setidaknya ada empat poin yang dianggap penting untuk disampaikan pada pertemuan kali ini, antara lain: Peran JKPI dalam Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi; Digitalisasi dan Dokumentasi Aset Budaya; Dukungan Restorasi dan Konservasi; dan Pemberdayaan Generasi Muda dan Komunitas Lokal.

Jaringan JKPI yang kini terdiri dari 75 kota dan kabupaten, memiliki visi bersama untuk pelestarian cagar budaya, dan warisan budaya baik tangible maupun intangible. Menteri Kebudayaan menyebutkan bahwa peran JKPI sebagai penghubung antara pemerintah pusat dengan daerah, masyarakat dan komunitas lokal, dan stakeholder daerah dinilai memiliki peran strategis dalam mendukung visi bersama untuk memajukan kebudayaan.

Pada sambutannya Menteri Kebudayaan menekankan bahwa jaringan kota pusaka adalah aset strategis dalam memperkuat identitas budaya bangsa, terutama dalam pelindungan kebudayaan dan tradisi. Kementerian Kebudayaan juga telah memiliki beberapa program prioritas yang juga sejalan dengan misi JKPI.

“Sebagai mitra strategis, saya harap JKPI dapat berperan dalam mendukung program-program prioritas Kementerian Kebudayaan, sekaligus memperkuat kolaborasi untuk pelestarian budaya,” ujar Menteri Kebudayaan. Menteri Fadli berharap kolaborasi ini dapat terus ditingkatkan untuk melindungi dan memanfaatkan warisan budaya sebagai sumber daya pembangunan berkelanjutan.

“Oleh karena itu, saya mendorong jaringan JKPI untuk berkolaborasi dengan 23 UPT Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) yang tersebar di seluruh Indonesia, terutama terkait pendataan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang dapat didaftarkan sebagai WBTb tingkat nasional, dan juga Cagar Budaya (CB) dan ODCB yang dapat memperoleh peringkat CB nasional,” lanjutnya.

Selanjutnya Menteri Kebudayaan berpesan jika JKPI perlu mendorong keterlibatan generasi muda dan komunitas lokal, melalui pendidikan dan program pemberdayaan berbasis komunitas, serta menjamin kesinambungan tradisi dan budaya dengan mengaktifkan partisipasi masyarakat di kota pusaka, menjadikan budaya sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Menutup sambutannya, Menteri Kebudayaan menegaskan bahwa Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk mendukung restorasi dan konservasi, melalui pendanaan dari pemerintah pusat maupun kemitraan dengan sektor swasta, serta memperkuat sinergi dengan JKPI dalam implementasi program pengelolaan koleksi cagar budaya dan revitalisasi museum di tingkat lokal. Selain juga tentunya untuk mendorong pelibatan dan partisipasi aktif masyarakat, terutama generasi muda, dalam pelestarian budaya.

Menteri Kebudayaan Sambut Baik Diselenggarakannya Pameran Postcard Reconstruction Internasional Art Exhibition “Hello There”

Menteri kebudayaan meninjau pameran dikelilingi pihak ISI Yogyakarta.

Melanjutkan kunjungan kerja sekaligus mendukung program dan inisiatif publik dalam upaya pemajuan kebudayaan di Yogyakarta, Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon, M.Sc. turut menghadiri dan memberikan sambutan pada Pameran Postcard Reconstruction Internasional Art Exhibition “Hello There” yang berlangsung di Kampus ISI Yogyakarta, pada hari ini, 30 November 2024.

Beliau menjelaskan jika Pameran Postcard kali ini menjadi bukti nyata bahwa seni tidak hanya milik seniman, tetapi juga medium ekspresi dan refleksi budaya yang mampu menggugah hati banyak orang. Menurutnya, “Hello There’ menjadi salam pembuka untuk dunia, membawa cerita dari tanah air kita, sekaligus menyerap inspirasi dari berbagai belahan dunia yang lain.

Pada sambutannya Menteri Fadli mengungkapkan bahwa kartu pos sebagai medium yang tak hanya memiliki nilai historis, tetapi juga menjadi jembatan diplomasi budaya, ekspresi seni, dan dokumentasi keberagaman bangsa. Beliau melanjutkan, jika kartu pos, meski sederhana, adalah bagian penting dari warisan budaya komunikasi yang dapat kita revitalisasi sebagai medium seni dan diplomasi.

“Saya berharap, pameran ini dapat menjadi langkah awal menuju dialog yang lebih luas, mempererat hubungan budaya, sekaligus memperkenalkan lebih banyak cerita dari negeri ini kepada dunia,” sambungnya.

“Melalui dukungan yang terarah dan kolaborasi dengan berbagai pihak, Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk menjaga ekosistem kartu pos sebagai bagian penting dari upaya pemajuan kebudayaan. Saya berharap acara ini mampu menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih mengenal dan memahami sejarah, budaya melalui kartu pos,” tutup Menteri Kebudayaan.

Pameran Pameran Postcard Reconstruction Internasional Art Exhibition “Hello There” berlangsung di Galeri Fadjar Sidik, Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Yogyakarta, dan dapat. diakses secara gratis oleh masyarakat, mulai 28 November hingga 4 Desember 2024. Pameran yang dikuratori oleh Satrio Hari Wicaksono, dosen Seni Murni ISI Yogyakarta, menghadirkan lebih dari 200 karya dari 184 seniman lintas negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Hungaria, Afghanistan, Granada, Belanda, dan Jerman.

Siaran Pers
Kementerian Kebudayaan RI

Kolaborasi lintas negara ini diharapkan dapat memperkaya perspektif tentang kartu pos sebagai media yang merekam budaya, sejarah, dan pengalaman pribadi. Sejumlah pihak seperti PT Pos Indonesia dan Perkumpulan Filateli Indonesia (PFI) juga turut mendukung pameran ini untuk menambah dimensi edukasi dan kolaborasi. Selain menyuguhkan karya seni, melalui pameran ini pengunjung diharapkan dapat mengenal lebih dalam sejarah dan fungsi kartu pos dalam peradaban yang berlangsung hingga kini.

*Untuk informasi lebih lanjut:

Kementerian Kebudayaan

Telepon: (021) 5725542
Email: kebudayaan@kemdikbud.go.id
Website: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Sosial Media: @Budayasaya
Whatsapp channel: https://whatsapp.com/channel/0029Vav78bk7Noa0QUS0O12g

Menteri Kebudayaan menghadiri pertemuan dengan Jaringan Kota pusaka, di Yogyakarta.

Sipres – Menteri Kebudayaan Tanggapi Positif Giat Budaya Inisiatif Publik Sebagai Dukungan dan Upaya Bersama Dalam Memajukan Kebudayaan di Indonesia (1)