“Lacak!” Pameran Arsip Sang Maestro Basoeki Abdullah

0
1618

Jakarta – “Tidak banyak seniman di Indonesia yang sadar akan pentingnya sebuah pengarsipan akan karya atau dokumen-dokumen pribadinya.” Setidaknya itulah garis besar diselenggarakannya Pameran “Lacak!” sebuah pameran yang diselenggarakan oleh Museum Basoeki Abdullah. Sebagai salah satu seniman hebat Indonesia, Basoeki Abdullah termasuk dalam daftar dari sedikit seniman yang sadar akan pentingnya sebuah pengarsipan. Bertempat di Museum Basoeki Abdullah, Jakarta Selatan, Direktur Kesenian, Restu Gunawan membuka pameran bersejarah ini, (7/11).

Kepala MBA, Maeva Salmah melaporkan bahwa ide kegiatan ini muncul akibat rasa ingin tahu akan sosok sang maestro lukis. “Gagasan kegiatan ini muncul akibat rasa ingin tahu akan sosok seorang Basoeki Abdullah, baik kehidupan pribadinya maupun karya-karyanya. Hasil dari penelitian yang sudah kami dan tim lakukan inilah yang kemudian diwujudkan dalam bentuk pameran arsip dan dokumen-dokumen Beliau,” lapor Maeva Salmah.

Mieke Susanto, selaku kurator dalam Pameran “Lacak!” juga menyampaikan bahwa pameran ini membutuhkan waktu yang panjang untuk dikerjakan. “Baseoki Abdullah merupakan salah satu seniman yang sadar arsip. Untuk melacak keberadaan arsip-arsip itu juga membutuhkan tenaga dan waktu yang sangat panjang karena Basoeki Abdullah sangat populer, sehingga kliping-kliping pemberitaan tentang Beliau tersebar di berbagai media massa saat itu,” ujar Mieke Susanto.

Sebelum meresmikan pameran, Restu Gunawan berujar bahwa kegiatan pameran ini bertujuan untuk mempublikasikan tentang Basoeki Abdullah kepada masyarakat. “Pameran ini merupakan suatu bentuk upaya untuk mengenalkan kepada publik tentang sosok Basoeki Abdullah. Bukan hanya itu, melalui Pameran ‘Lacak!” ini juga dapat menjadi cara untuk mengembangkan kesenian, khususnya seni rupa di Indonesia,” tukas Restu Gunawan.

Pameran arsip Basoeki Abdullah “Lacak!” merupakan pameran yang diselenggarakan oleh Museum Basoeki Abdullah berkerjasama dengan berbagai dua media massa, Kompas dan Tempo, dan juga Arsip Nasional Republik Indonesia, Dicti Art Laboratory Yogyakarta, dan Dewan Kesenian Jakarta. Pengunjung dapat menyaksikan berbagai arsip-arsip dokumentasi Basoeki Abdullah ini dari tanggal 7 – 22 November 2017.